S. P5 (Kesalah-)

86 12 2
                                    

______________________________


Minho hanya tersenyum paksa melihat putri bungsunya yang begitu bersemangat saat mendengar putra sulungnya bercerita apa yang terjadi di kantor, —beserta dirinya yang mendadak jadi juri termuda dalam ajang itu

"Ira enggak sabar deh, mau ketemu mereka pa! __" Tiba tiba Ira menyengir lebar "Oh! Oh! Ira bisa enggak ya tidur bareng mereka kayak pesta piyama gitu pa?"

"..Abang Nael enak banget bisa jadi juri.. Kan Ira juga pengen deh. —Telpon om Abin aja kali ya bang?"

Eh? Buat apaan?

Panik adalah satu kata yang mencerminkan diri seorang Minho. Demi apa pun, dia ingin mengistirahatkan dirinya. Jauh dari seorang Changbin

"Enggak perlu sayang. Besok besok papa bakal ajak buat ketemu mereka ya"

Ira menggeleng cemberut, diluar ekspektasi Minho "Enggak adil ih.. Kalau papa enggak mau, kan Ira bisa pergi bareng om Abin. Iyakan bang?"

Sial, Nael mengangguk setuju dengan senyum jahilnya. "Papa disini aja, kami pergi bareng om Abin deh kalau papa enggak mau. Lagian papa kenapa sih? Kan kita udah istirahat dari jam pulang sekolah Ira sampai sore begini, betah banget di dalam rumah.. "

"Nael... " nada peringatan dari Minho berkumandang

"Huft.. Oke oke, sorry ___"

Tap

Tap

Kakinya melangkah mendekat pada Ira, kemudian Nael duduk bersamanya. Dengan gurat kesedihan dia menatap Ira "Seandainya si om Abin disini ya Ra"

"Hu'um.. "

"HALO! SPADAAA!"

Bukan hanya Minho yang tertegun, tapi juga kedua anaknya. Sejenak ia berpikir kalau itu suara Changbin. Tapi, kenapa bisa tiba tiba disini?

"HELLO? CHANGBIN HERE! Ini pada kemana sih? Aduh segala rumah gede amat, heraan banget"

Tap

Tap

"Loh? Itu suara om Abin!"

"Eh, eh mau kemana? —Astaga, awas jatuh dek!"

Mau enggak mau, Minho berjalan mengikuti anak anaknya, menyusul dari belakang.

Nael yang sampai lebih dulu dihadapan Changbin merasa seperti beruntung, layaknya pepatah 'Pucuk dicinta ulam tiba'. Baru saja mereka mengharapkan kehadiran Changbin, dan dengan tiba tibanya pria dengan ukuran mini namun dengan otot maksi itu datang tanpa harus dijemput dan tentunya tanpa diantar karna Changbin bukanlah boneka jelangkung.

Lah random banget, tau tau jelangkung kkk

"Bang Nael kayaknya seneng banget nih om kesini ya? Sampai senyum senyum gitu"

Agak risih Nael mendengarnya, tapi harus dia akui itu memang benar "Agak gimana ya om, tapi sayangnya itu benar sih.. Di rumah juga enggak jelas mau ngapain, mending sama om Abin"

Glup

Rasa rasanya Changbin akan merasakan kembali tulang tulang yang rontok. Nael lagaknya mau mengajaknya adu taekwondo kalau begini

"Om Abin! Om Abin!" Ira berteriak heboh sembari menarik narik ujung kemejanya 

"A-ah iya?"

"Kata bang Nael, abang Nael tadi di kantor papa jadi juri untuk kontestan calon papi baru 2022 ya om?"

Selection PapiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang