𝙳𝚎𝚓𝚊𝚟𝚞 🕯️

460 34 43
                                    

Enjoy it....

Yeosang menggerutu disepanjang kakinya melangkah menuju perpustakaan.Sejak jam pelajaran pertama Yeosang sudah mengalami kesialan,ah mungkin sejak bangun dari tidurnya.

Dimulai dari terlambat bangun,terpaksa lompat pagar,bahan kejaran anggota OSIS yang beruntungnya Yeosang dapat selamat sampai kelas.
Bukan itu saja,dikelas Yeosang mati-matian menahan kantuk karena begadang menyelesaikan tugas nya dan sialnya malah tertinggal.Perjuangan yang sia-sia.

Dan sekarang Yeosang dihukum untuk menyalin materi kembali dari buku perpustakaan,padahal Yeosang sangat ingin makan di kantin bersama Wooyoung namun kini ia malah terjebak di ruangan penuh buku.

"Super sial!!."

Yeosang memilah milah buku sejarah dengan kasar tak berperasaan hingga beberapa buku tampak berantakan.

"Aisshh...dimana bukunya?!!"

Yeosang mendongak ke rak atas.

"Damn!! Kenapa harus diletakkan disana? Tidakkah mereka kasihan dengan orang sepertiku?!!"

Yeosang mencari tangga yang biasanya digunakan untuk murid yang menderita kekurangan tinggi (pendek) seperti Yeosang.

Lelah berputar-putar namun tak kunjung menemukan tangga tersebut.
Yeosang menyerah,dia sudah terlalu lelah untuk mencari nya lebih lanjut.
Cara terakhir terpaksa Yeosang mengerahkan seluruh kekuatan tingginya (berjinjit).

"Ughh...sial!! Sedikit lagi!."

Yeosang melompat-lompat berharap tangannya yang terjulur mampu menggapai buku itu.

Hampir saja tangannya mencapai buku itu,tangan seseorang sudah lebih dahulu meraihnya.

'What the f**k??!'

Yeosang membalikkan tubuhnya hendak berterima kasih (memaki) karena sudah mengambil buku tersebut,namun sepertinya itu hal yang salah,sebab....Demi apapun!!! Dari mana muncul makhluk tampan seperti ini?!

"E-eh te-terima kasih sunbae-nim"

Ucap Yeosang terbata,dilihat dari seragamnya,namja yang ada di hadapan Yeosang ini setingkat lebih senior darinya.
Tingkat 3 sedangkan Yeosang masih di tingkat 2.

Yeosang mengambil buku itu dari tangan namja asing tersebut lalu hendak pergi berlalu namun baru saja Yeosang ingin berbalik,tangan namja itu mengukung Yeosang dikedua lengannya.
Kini jarak mereka hanya terpaut satu langkah saja.Yeosang memeluk buku itu erat-erat di dadanya.


"Eh..a-ada apa sunbae-nim ?"

"Hmm.."

Bukannya menjawab dengan benar,namja itu malah semakin mendekat hingga jarak wajah mereka terpaut 5 cm lagi,hampir bersentuhan.
Bergerak sedikit saja maka bibir Yeosang dipastikan tidak suci lagi.
Hembusan nafas namja itu menerpa wajah Yeosang yang sudah memerah samar.
Bibirnya seakan terkunci rapat tak sanggup untuk sekedar berteriak marah.

Yeosang semakin gugup saat namja itu semakin mendekat.Yeosang panik,reflek dia menutup kedua matanya erat.Berharap namja asing itu segera menyingkir dari hadapannya karena Yeosang merasa risih.

Wajah tampan sialan itu ingi sekali Yeosang lempar dengan buku ditangannya,namun sepertinya tidak sanggup.
Namja itu terkekeh lalu meniup mata yang tertutup itu dengan lembut.Yeosang tersentak langsung membuka matanya.

'sial kenapa dia tersenyum?!!!'


Wajah Yeosang semakin memerah bak sebuah tomat

𝐁𝐞𝐥𝐨𝐯𝐞𝐝||𝒀𝒆𝒐 𝑪𝒆𝒏𝒕𝒓𝒊𝒄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang