00

1.2K 97 6
                                    

Aku menatap nanar situasi sekitar. Bisa-bisanya aku terjebak di halte bus malam-malam karena hujan deras. Mana sendirian pula.

Menyebalkan.

"Hufffffttt...." helaan napas panjang kuhembuskan. Cuaca dingin bagai menusuk tulang, membuat tubuhku sedikit gemetar. By the way, aku hanya menggunakan seragam sekolah.

Yeah, harus ku akui ini semua salahku. Bisa-bisanya mengambil 3 ekskul dalam satu waktu.

Jujur it's "DAMN!" seruku kesal. Btw, DAMN itu singkatan dari 'Demi Allah Mau Nangis'--kudapat dari video yt-nya Nessie Judge.

Karena merasa tidak kuat, aku memutuskan jongkok. Menelungkupkan wajahku dilipatan tangan dan akhirnya terisak.

"Huaaaa Mamaaaa Freen gak bisa pulangggg! Freen kedinginan dan butuh kehangatann....hiks!"

Lebay? Maafkan. Karena itu kebiasaanku saat menangis.

Beberapa saat aku hanya terisak. Semakin lama semakin keras.

Hingga akhirnya aku merasakan sesuatu.

Sebentar...

Ini sepertinya ada yang salah. Reflek aku mengangkat kepala, menoleh sedikit kesamping.

Aku tersentak hampir terjatuh. Untung saja gadis yang jongkok disampingku dengan cepat memegangi. Mimik mukanya terlihat kaget dan bingung.

"Kamu kenapa?" mungkin itu maksud dari caranya mengangkat alis.

Aku menggeleng, "Hehe, gapapa maaf," cengirku. Sedikit gugup dan malu.

Gadis itu tak menjawab. Tiba-tiba ia kembali memasangkan jaket hitam ketubuhku.

"Eh,eh,eh! Gak usah-gak usah!" 

Gadis itu menautkan kedua alisnya seperti tidak suka akan penolakanku. Tanpa mau mendengarkan, ia lanjut memasangkan jaket. Menarik resleting ke atas. Setelahnya memaksaku mengambil payung pink-nya.

Beberapa saat gadis itu menatapku dalam. Tersenyum--terlihat dari matanya yang menyipit. Setelahnya menepuk-nepuk lembut kepalaku dan pergi begitu saja. Berlari menembus hujan dengan berpayung telapak tangan.

Aku tertegun. 

5 menit hanya bisa mematung. Aku tipe orang yang tidak suka disentuh--apalagi oleh orang yang tak kukenal. Aku juga tipe orang yang bebas, tidak suka dipaksa. Tapi mengapa dengan gadis tadi...


...aku merasa berbeda? 

Seperti ini bukan diriku.

DEAR BECCATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang