ViGa (Oneshoot)

322 42 11
                                    

Suara dering ponsel mengalihkan fokus Vio. Tanpa menunggu lama dia segera bergegas menutup pintu lemari dan mengambil ponselnya di atas kasur. Itu adalah telepon yang sudah dia tunggu-tunggu sejak pagi, telepon dari sang suami yang sedang ke luar kota karena urusan pekerjaan.

Vio tersenyum saat melihat ternyata itu panggilan video. Dia mendudukkan dirinya dengan nyaman di atas kasur lalu mengangkat panggilan tersebut.

"Hai," sapa Vio dengan wajah semringah. Dia tidak bisa menahan rasa senangnya saat Arga menelepon.

"Hai, Sayang." Arga tak kalah semringah dari istrinya itu. Mereka sama-sama merindu.

"Kamu baru selesai mandi?" Dahi Vio mengernyit saat melihat rambut Arga yang tampak masih sedikit basah.

"Iya nih, aku baru aja sampe hotel." jawab Arga sambil mengusap-usap rambutnya.

Lelaki itu menyamakan posisinya yang bersandar di kepala ranjang lalu menatap istrinya dalam diam, sedangkan sang istri balas menatap dengan kedua alis yang terangkat.

"Kenapa?"

"Kangen kamu."

Vio mengukir senyum geli. Begitulah Arga, selalu terus terang, walaupun pernikahan mereka sudah lumayan lama tapi dia masih seperti dulu yang selalu bersikap manis pada Vio.

Vio mengangguk lalu bertanya, "Kamu udah makan?"

"Udah, tadi sebelum ke hotel aku makan di resto terus beli camilan juga." Arga mengalihkan ponselnya ke arah nakas dan menunjukkan satu kotak kue tart rasa stroberi ukuran medium, ukuran yang terlalu besar untuk dimakan sendirian.

"Camilan? Sayang, kue tart segede itu bukan camilan namanya. Kamu masih laper?" Vio terkejut melihatnya. Arga memang suka makanan kecil tapi dia hampir tidak pernah makan makanan ataupun minuman rasa stroberi.

Arga menahan senyum malu sambil menyugar rambutnya. "Enggak tau, Yang, aku tiba-tiba pengin makan sesuatu yang manis dan asem gitu."

Vio menggeleng dan tersenyum maklum. "Oh iya, Yang, kamu jadi kan pulangnya besok pagi?"

Arga terdiam sebentar menatap Vio sebelum menjawabnya dengan perasaan bersalah. "Aku usahain, ya?"

Setelah mendengar jawaban Arga Vio langsung sedikit menunduk sambil mengatupkan bibirnya kecewa.

"Sayang," panggil Arga dengan nada lembut. Nada suara yang selalu Arga pakai untuk memanggil Vio yang sedang merajuk.

Vio mendongak dan menyahut tak semangat. "Hm?"

Arga semakin merasa bersalah saat melihat Vio yang jelas terlihat sedih itu, tapi dia harus bagaimana lagi? Memang pekerjaannya belum selesai, besok dia masih harus melakukan pengecekan sebelum benar-benar pulang.

Sebelumnya Arga bilang hanya akan di luar kota selama dua hari dua malam dan pagi-pagi sekali akan pulang. Arga tahu betul Vio sedang manja-manjanya terlebih besok adalah hari wisuda sang istri dan dia sudah berjanji akan menemani istrinya itu.

"Sayang, aku minta maaf. Besok kalo udah selesai aku langsung pulang kok. Aku udah janji nemenin kamu dan aku pasti dateng, walaupun mungkin nanti agak telat."

Vio sebenarnya tidak terlalu mempermasalahkan soal kedatangan sang suami di acara wisudanya besok, dia hanya ingin Arga tidak pergi terlalu lama. Selama tiga tahun pernikahan mereka baru kali ini Vio ditinggal Arga pergi, meski itu untuk urusan pekerjaan dan hanya sebentar tapi karena sekarang Vio sudah terbiasa hidup bersama Arga, ditinggal sebentar saja rasanya rindu sekali.

Vio menghela napas dan Arga masih menatap Vio dengan murung. Tentu saja Arga ikut murung, dia sudah berjanji akan pergi sebentar dan akan menemani Vio di hari wisudanya, tapi semesta sedang tidak bersahabat dengan keinginan mereka. Mereka bisa apa selain berlapang dada?

My Bae 2 - VIGA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang