Sorry if there any typo(s)
***
Membolos jam pelajaran? Tidak, aku bukan anak nakal yang suka melakukan itu.
Tapi kali ini aku melakukannya. Sebenernya aku tidak membolos, ya karena waktu istirahat pun sekitar 5 menit lagi. Tadinya aku hanya akan izin ke toilet, hanya saja kelas terasa cukup membosankan, maka dari itu aku memutuskan untuk melipir ke kantin.
Seperti yang sudah kuduga, ketika bel istirahat berbunyi kantin kini mulai ramai diserbu ratusan murid bak zombie kelaparan. Bahkan seluruh tempat duduk pun tak ada yang tak terisi.
Kecuali satu kursi di hadapanku.
Aku memang terbiasa sendiri. Bukan karena tak ingin punya teman, hanya saja aku selalu sibuk dengan duniaku hingga mengabaikan orang di sekitarku.
Ketika aku sedang sibuk dengan sepiring batagor pedas yang lezat ini, indraku mendengar sebuah panggilan yang sangat aku kenali. Suara cempreng dari seseorang yang sangat tidak ingin aku temui.
"KAK ARIES!!!"
"Oh tidak." Batinku
Benar saja, setelah menyerukan namaku gadis dengan jepit rambut itu kini mengisi tempat di depanku yang sedari tadi kosong. Dengan tangannya yang tak pernah lupa menggenggam sebatang coklat setiap hari, dan kemudian diberikan kepadaku.
Itu Hailee Nara. Adik kelas satu tahun di bawahku yang katanya menyukaiku dan mulai menempeliku sejak 3 bulan yang lalu.
"Kak Aries daritadi aku cariin ternyata ada disini, padahal aku nungguin di depan kelas kakak tauu." Serunya gembira.
"Duh lo ngapain sih?" Kesalku.
"Aku mau nemenin kak Aries makan, kakak kan sendiri terus. Kakak mau aku suapin? Sini mana sen-"
"Eh engga ga usah!" Aku menolak, memotong pembicaraannya yang menggantung sebelum Ia menyentuh sendok yang sebelumnya kupakai.
"Gue lagi nungguin temen, lo mending pindah deh itu kursi sengaja gue kosongin buat dia."
Tidak, aku hanya beralibi supaya Ia pergi.
"Hah kak Aries punya temen? Yang bener kak?!" Ya tentu gadis itu terkejut, Ia sangat mengetahui bagaimana Aries. Termasuk tentang aku yang tak memiliki teman.
Aku mengedarkan pandanganku ke penjuru kantin, mencari seseorang yang setidaknya bisa kujadikan alasan. Dan sepertinya Dewi Fortuna sedang berpihak padaku.
Beberapa meter di depan aku melihat Heart berjalan mendekat. Sebelum Ia sempat melewatiku, aku menarik pergelangan tangannya supaya Ia berhenti.
"Daritadi gue tungguin kok lama banget sih. Kemana aja?" Ucapku sambil ikut berdiri.
Kukedipkan sebelah mataku guna memberinya sebuah kode, tak lupa kupasang wajah memelas supaya Ia mau membantuku lepas dari nenek sihir yang masih terduduk. Sedangkan gadis di hadapanku hanya memasang wajah bingung.
Kulihat Nara yang mulai mengerutkan dahinya. Ia tampak tak terima dengan apa yang aku lakukan sekarang.
"Kayanya kantin udah penuh deh, kita pindah aja yuk." Kembali ku tarik tangannya sembari menjauhi area kantin.
Lalu kurasa genggaman tanganku terlepas. Aku berbalik dan kulihat Heart dengan wajah kesalnya menatapku tajam.
"Lo apa-apaan sih? Gue mau makan tau ga?! Main tarik aja."
"Sorry sorry banget Heart, gue cuma nyari alesan buat ngehindarin nenek sihir itu." Aku mengatupkan kedua tanganku dan meminta maaf padanya.
Tanpa membalas ucapanku, Heart berlalu dengan langkah yang sedikit di hentakkan. Aku tahu Ia pasti marah padaku, padahal kami baru saja kenal satu hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry, Heart | Park Jisung NCT
Fanfiction"Aku tau hidupmu berat, tapi kumohon jangan menyerah..." Ini tentang seorang wanita paling kuat yang aku kenal, dengan ribuan badai yang menerpa hari-harinya, bersisakan satu alasan untuknya berada di dunia. ⚠️ Sensitive content ⚠️