Jangan lupa vote!!
"Urus aja anak kamu!!"
"Kamu, aku ga mau dia sama aku!!"
"Kamu bapaknya pasti bisa memenuhi kehidupannya!!"
"Ga bisa, pokoknya hak asuh harus ada ditangan kamu!!"
"BANGSAT AKU UDAH BILANG AKU GA BISA!!"
"kenapa ga bisa?!?"
"AKU GA BISA JADI IBU YANG BENER BUAT DIA!!"
"Aku juga ga bisa"
"Intinya jangan kasih hak asuh ke aku!!"
Mama sunoo membanting pintu setelah berdebat dengan papa nya, dan semua perkataan tadi didengar oleh sunoo.
.
.
.
"Dunia itu ga jahat, yang jahat penghuninya? emang bener ya?" Riki yang sedang membaca buku pemberian Jay semalem.
"Banget" tekan sunoo.
"Benci banget sama orang yang udah bikin mental ku hancur"
"Dan yang lebih parahnya lagi keluarga ku sendiri, pengen benci tapi ga bisa"
"Katanya sih keluarga itu rumah kita, tapi bagiku engak" jawab Jake.
"Anak broken home nih bos sengol dong!!!" Teriak sunoo.
"Husss lambemu" heeseung menapol mulut sunoo.
Sunoo yang baru saja mendapatkan tampolan langsung diam mengkeret.
"Tadi katanya mau main air kok jadi bahas ini sih, udh yok" ajak jungwon.
"Bentar kok ada yang kurang?" sunghoon menghitung jumlah orang yang ada disana.
"Oh iya Jay mana oy?!"
"Lagi ga mau keluar katanya" ucap ni-ki.
"Kenapa?" tanya Jake.
"Ga tau udah mungkin dia pengen waktu sendirian"
"Yaudah nnti aja kita main ketempat Jay" ajak sunoo.
.
.
.
Heeseung memutuskan pulang lebih dahulu dari mereka karena dia tau pasti bundanya bakalan marah besar.
Baru juga sampai rumah dia udah disambut sama suara pecahan gelas.
PYAR!!
"Kakak!!"
Heeseung melihat kakaknya jatuh pingsan saat minum didapur, mana dirumah sepi.
"Kak bangun...." Heeseung menepuk-nepuk pipi kakaknya berharap agar sadar.
"Bunda kemana sih.." panik heeseung, tanpa ba-bi-bu dia langsung membawanya kepukesmas terdekat.
"Kayaknya kakak kambuh deh penyakitnya" batin heeseung.
Heeseung mengendong kakaknya dibelakang dengan berjalan kaki membawanya kepukesmas.
"Bu...tok tok tok" heeseung mengetok pintu rumah Bu bidan.
"Eh nak heeseung bawa masuk" langsung menyuruh heeseung menaruh kakaknya ditempat tidur pasien.
"Kambuh lagi?"
Heeseung cuma menganggukkan kepalanya, dia takut kalo mama tau soal ini pasti nanti dia yang disalahin.
"Suruh rajin minum obatnya ya ini dia jarang banget teratur minumnya" pesan Bu bidan.
"Iya Bu, jadi berapa?"
"Ga usah"
"Loh?"
"Ga usah dibayar"
"Makasih Bu" heeseung langsung Salim sama Bu bidan tersebut.
"Tunggu kakak kamu sadar dulu baru pulang"
"Ga Bu ini mau aku gendong aja nnti kalo disini takut ada pasien dateng"
"Gpp heeseung"
"Ah ga Bu kalo gitu saya mau pulang dulu, makasih obatnya"
Ya seperti berangkatnya tadi dia mengendong kakaknya sampai rumah .
Selisih 30menit bunda akhirnya pulang juga.
"Tadi kakak kambuh" ucap heeseung.
"APA!! GA BECUS!!" Bunda langsung berlari kearah kamar anak ceweknya kesayangan itu.
Heeseung yang masih memunguti pecahan gelas tadi karena kan belum sempat dibersihin.
"Kamu ga becus heeseung, mati aja kek"
YOU ARE READING
7 𝙬𝙖𝙧𝙣𝙖 𝙥𝙚𝙡𝙖𝙣𝙜𝙞||
Художественная проза"semua anak berhak mendapatkan kebahagiaan nya"