EU;41

2.4K 146 0
                                    

Kelas terakhir baru saja selesai saat dering ponsel nana terdengar, gadis yang kini sedang berjalan menuju parkiran itu menatap layar ponselnya. tertera nama arka di sana dan nana tentu tidak akan mengabaikannya

"Halo"?

Gue di parkiran

Kata arka si to the point, memang begitu dia dan nana sudah sangat terbiasa

"Iya" sambungan terputus tanpa arka menjawab lagi, seminggu belakangan ini bisa di bilang arka sibuk sekali,pria itu sibuk mengurus skripsi yang tentunya menyita banyak perhatian dan waktu arka.meski nana merindukan kehadiran arka dan lumayan terbesit keinginan untuk mengajak arka jalan-jalan nana tetap menahan diri untuk tidak menuntut. Arka punya banyak sekali urusan lain dan nana merasa tidak pantas jika meminta di prioritaskan di atas segala kepentingan arka.memangnya dia siapa?maka dari itu sebisa mungkin nana mengerti,nanti juga saat sudah saatnya ia menghadapi skripsi kesibukan yang sama juga akan ia rasakan.lagi pula,meski arka sibuk bahkan pulang sangat terlambat arka tidak pernah lupa mengabarinya.walau hanya sekedar pesan singkat berupa "jangan lupa makan" nana tetap merasa bahagia,tiap malamnya arka tidak pernah absen menghubungi nya walau hanya berdurasi lima menit. Arka memang se-hebat itu. Maka tidak pernah salah jika nana jatuh padanya berulang kali

Sampai di parkiran,arka tidak sendirian ternyata.ada sivia disana entah sedang membicarakan apa.raut wajahnya begitu gembira berbanding terbalik dengan arka yang bosan.menangkap keberadaan nana,arka melangkah maju sekaligus bersyukur dalam hati karena jujur saja,telinganya seakan berdengung mendengar sivia berceloteh.

"Hai"! Sapaan nana yang begitu ceria seolah mengusir penatnya arka hari ini.ia memeluk tubuh nana sekaligus mencium kening gadis kesayangan nya itu berulang kali.kebiasaan yang sudah menjadi makanan sehari-hari nana

Tidak peduli pada tatapan iri dan tidak suka dari sivia yang bisa nana lihat dari posisi ini.arka adalah miliknya kan? berarti ia tidak harus menjaga perasaan siapapun termasuk juga sivia

"langsung pulang"? Pelukan dua menit itu terlepas,arka sepertinya memang memerlukan itu untuk memulihkan tenaganya yang terkuras lumayan habis belakangan.

Arka mengangguk atas pertanyaan nana,ia mengambil tangan nana untuk di genggam.berjalan bersama menuju motor arka terparkir.

"gimana ka?kamu mau gak"? Sivia ikut berjalan di sisi arka,abaikan fakta bahwa bahkan sedari tadi arka tidak senang dengan keberadaan nya sama sekali

"apa"? alis arka terangkat sebelah, sembari mengambil helm dan memasangnya di kepala nana

Sivia menahan kesal,dari tadi ia berbicara panjang lebar arka tidak mendengarkan sama sekali?

"nonton film, kamu suka banget kan sama film itu.kebetulan kemarin filmnya udah keluar" arka ber-oh,  menatap nana yang juga menatapnya polos dan tidak mengerti.

"film yang waktu itu gue ceritain udah keluar? nonton sama gue mau"? Nana mengangguk senang,meski film action bukan seleranya asal itu bersama arka pasti tidak masalah.

"Oke" jawab arka kemudian,melirik sivia yang menganga tidak percaya di samping motornya

"bisa minggir?motor gue gak bisa keluar kalo lo berdiri disitu" sivia refleks mengepalkan tangan, betapa beruntungnya nana karena berhasil menarik perhatian arka.sementara dirinya?yang bahkan rela membuang malu dan harga diri tetap saja terbaikan.apalagi yang perlu ia lakukan? Mendekati intan,mendekati saudara-saudara arka,mengambil kampus yang sama dengan arka,merencanakan banyak hal dimana itu semua nyatanya tidak berguna

"kan yang ngajak kamu nonton aku,kok jadi nana sih yang kamu ajak balik"? arka menaiki motornya, membantu nana kemudian memastikan nana duduk dengan aman dan telah berpegangan pada kedua sisi pinggang nya.

"karena yang pacar gue nana" lalu arka menyalakan mesin motornya dan pergi dari sana.nana sebenarnya meringis menatap sivia tidak enak. Tapi tidak mungkin juga ia membiarkan arka pergi dengan sivia.

"arka"? arka menoleh sekilas, kecepatan motornya ia kurangi agar bisa mendengar suara nana yang sepertinya ingin mengatakan sesuatu.

Nana sedikit memajukan tubuhnya, dapat ia lihat arka sedang memperhatikan dirinya dari spion setelah membuka kaca helm-nya

"emang kamu lagi gak sibuk, filmnya masih bisa di nonton kapan-kapan aja kan"? nana tau arka memang sangat suka film ini yang kebetulan season selanjutnya arka sudah cerita juga kalau ia memang telah menunggu filmnya keluar.tapi kalau arka masih sibuk, rasanya menonton di lain hari bukan masalah.

"masi bisa di tinggal" arka juga butuh sedikit mengistirahatkan pikiran, sudah beberapa minggu belakangan kegiatannya belajar, belajar lagi, keluar masuk perpus, menemui dosen pembimbing, dan revisi.sebelum arka gila arka rasanya memang harus istirahat di samping itu, rasa rindu pada nana memang lumayan mendominasi.arka sudah kehilangan banyak momen bersama nana.ia ingat nana memberinya jam tangan sebagai hadiah di tiga bulan hubungan mereka.dan arka bahkan tidak ingat itu.ia terlalu sibuk,meski nana tetap memasang senyum paling cantik, berkata tidak apa, dan memberi arka kue buatannya sendiri, meski nana memang mengerti dan tidak sakit hati, arka tetap merasa belum menjadi yang terbaik untuk nana. Hari itu arka merasa menjadi pria yang jahat meskipun nana memeluknya dengan doa semoga mereka tetap baik-baik saja selamanya. Nana memang luar biasa, pikiran gadis itu terlalu indah bagi arka.

Maka meluangkan sedikit saja waktu untuk bersama nana,harusnya itu bukan masalah jika arka tetap inginkan nana berada di hidupnya

Arka memilih mall terdekat,memesan tiket dan camilan.film siap sekitar dua jam lagi.masih banyak sekali waktu, arka menarik pelan nana menuju toko sepatu  dengan brand ternama.

"kamu mau beli sepatu"? arka menggeleng tanpa suara, sepatu kets berwarna putih dengan garis hitam cukup menarik perhatian arka.

"coba pake ini" nana menatap sepatu itu dan arka bergantian

"aku lagi gak pengen beli sepatu"

"tapi gue pengen beliin lo sepatu,coba dulu.kalo gak cocok kita cari yang lain" nana menatap arka heran, menahan langkah saat arka ingin mengajaknya duduk demi bisa mencoba sepatu tadi

"arka gak usah,sepatu aku masih banyak masih bagus juga" arka menghela nafas,butuh kesabaran memang jika arka ingin memberi nana hadiah.karena nana susah sekali menerima apalagi jika barang mahal seolah arka akan memintanya kembali di kemudian hari.

"gue terima waktu lo kasih gue jam tangan,kenapa lo nolak gue kasih sepatu"? nana diam sebentar.berfikir lebih tepatnya.

"jam yang aku kasih ke kamu, harganya gak kayak sepatu ini" nana punya sepatu harga segitu dirumah, tapi nana tidak mendapatkannya cuma-cuma. Ia ujian hingga dapat seratus dan diberi hadiah itu oleh ibunya. Nana anak tunggal tapi tidak semuanya ia dapatkan dengan sekali minta.

"gue gak minta lo buat hitung harganya nana,lagi pula terserah gue mau beliin lo apa" nana tau arka adalah definisi dari anak sultan. Tapi tetap ada perasaan tidak enak kala arka memberinya barang-barang bermerk dengan harga fantastis

Tapi menolak arka juga bukan perihal mudah,karena arka tidak suka dan tidak terima penolakan.

"ayo coba dulu" nana menurut kali ini, matanya yang jernih melotot saat arka berjongkok dan melepas sepatu kets putih yang ia kenakan,menggantinya dengan sepatu yang tadi ia pilihkan.

Pas. Arka tersenyum puas lalu beralih menatap kedua manik mata nana yang ikut membalas senyumnya.

"selamat 3 bulan sayang,maaf aku lupa,maaf telat ngucapinnya.doa kamu dan doa aku sama semoga kita baik-baik aja selamanya" sebut nana berlebihan,karena jujur saja kalimat arka yang sederhana itu membuat nana terharu.untungnya karena toko sepatu ini sedang sepi meski salah satu karyawan sudah berdiri tidak jauh dari mereka

"gak papa kok arka,aku ngerti kamu sibuk" arka berdiri. mensejajarkan posisinya dengan nana lalu mengecup pipi nana sekilas

"mbak,tolong bungkus yang ini" katanya pada karyawan yang memantau mereka tadi, nana luar biasa bahagia.arka memang penuh kejutan, dia punya caranya sendiri dalam membuat nana jatuh berkali-kali meski mungkin arka tidak sadar telah membuat nana semakin menyayangi pria itu.

EUNOIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang