3. Satu hal yang pasti🦋

0 1 0
                                    

🦋🦋🦋
.
.
.
.
Happy reading! 🦋

Deg!

"Apa dia Reygav yang dimaksud Zey itu?" Zyva membatin.

Kepala sekolah itu menghela nafas kasar, lalu menatap Zyva. "Zyva, kamu bisa tunggu saya disini? Saya ingin mengurusi brandal satu itu dulu,Setelah itu saya akan antar kamu ke kelas."

"A-apa boleh saya ikut pak? Hitung-hitung saya ngapalin denah sekolah pak, hehe. " Alibi Zyva.

"Ya sudah. " Mereka pun berjalan keluar beriringan, dengan Zyva yang mengekor di belakang.

Di ujung koridor, terlihat segerombolan murid tengah bersorak heboh. Semakin mendekat, sorakan mereka semakin terdengar jelas.

'LAWAN TERUS GAV, JANGAN KASIH KENDOR!'

'GAV, UDAH WOY. ANAK ORANG BISA MATI BEGO! '

'HAJAR TERUS JANGAN KASIH KENDOR'

'GILA!! REYGAV GANTENG BANGET WOILAH'

'KALO NYALI SEDIKIT NGGAK USAH NYENGGOL AYANG GUE MANGKANYA, JADI SEKARAT KAN LO'

'NGGAK KAPOK-KAPOK EMANG SI RIO, HERAN GUE.'

Zyva meringis melihat cowok yang sudah terkapar lemas tak berdaya itu. Wajahnya penuh luka lebam serta darah segar yang mengalir dari mulutnya. Namun, cowok diatasnya masih terus menyerangnya tanpa ampun.

Zyva benar-benar tak percaya. Dari sekian banyaknya murid disini,tak ada satupun dari mereka yang berniat menolong cowok itu. Mereka menikmatinya,dan menganggapnya sebagai hiburan bagi mereka.

"REYGAV! BERHENTI SEKARANG JUGA!!"

Segerombolan murid itu terkejut dengan keberadaan kepala sekolah. Suasana menjadi hening. Kecuali cowok itu. Ia sama sekali tidak perduli dan masih melayangkan pukulan ke wajah cowok yang sudah tak berdaya itu.

Karena posisi cowok itu membelakangi Zyva dan kepala sekolah, Jadi Zyva sama sekali tidak bisa melihat wajah dari cowok bernama Reygav itu.

"REYGAV ALARIC GRAYSON! BERHENTI ATAU SAYA AKAN LAPORKAN TINDAKAN KAMU INI KE POLISI!"

Teriakan kepala sekolah begitu lantang. Bahkan para murid yang berada di lantai dua dan tiga, mereka berbondong-bondong keluar kelas, memilih menonton dari atas.

Mereka sangat penasaran,terlebih lagi dengan nama yang sangat familiar di telinga mereka.

"GAV, UDAH CUKUP."

"GAV, STOP! LO LAGI DI LINGKUNGAN SEKOLAH!!"

"GAV, SADAR ASTAGFIRULLAH. "

Kelima pemuda pun datang. Mereka langsung menjauhkan Reygav, dan mengunci pergerakan cowok itu.

"LEPAS BANGSAT!! DIA HARUS GUE KASIH PELAJARAN! BAJINGAN INI HARUS MATI! "

"Gue tau, tapi ini lingkungan sekolah Gav! Gue nggak akan biarin lo bunuh dia disini. " Kata salah satu dari mereka.

"CK, GUE BILANG LEPAS SIALAN!! " Cowok itu masih memberontak. Bahkan, kelima pemuda yang sedang menahannya terlihat kewalahan. Tenaga cowok itu benar-benar kuat.

"SELALU SAJA MEMBUAT ULAH! MAU JADI APA KAMU HAH? SIKAP KAMU INI SUDAH KELEWAT BATAS, REYGAV!! SANGAT TIDAK PANTAS UNTUK DISEBUT SEBAGAI PELAJAR LAGI!!"

Cowok itu menoleh, menatap tajam kepala sekolah itu. Zyva membelalak dan reflek menutup mulutnya.

"Dia...,Cowok yang semalam itu 'kan? "Gumamnya.

EPIPHANYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang