Jungkook sedang memperhatikan orang di depannya. Pipi yang mengembul karena dipenuhi oleh banyak makanan itu terlihat sangat lucu.
" Jungkookie "
" Jungkookie "
" Jeon Jungkook, apa kau mendengarku ?" Seokjin sedikit meninggikan suaranya karena orang yang sedang berada didepanya tidak mengindahkan panggilannya.
" Hm, apa ? " ah sial lagi-lagi Jungkook terpaku pada orang yang berada di depannya.
" Tumben sekali kau tidak melakukan kegiatan klub hari ini "
" Hari ini libur "
" Oo begitu " Seokjin mengangguk pelan
" Apa kau senang ? " Kali ini Jungkook bertanya
" Hm, aku sangat senang. Bukankah sudah lama kita makan diluar bersama" Jin menampilkan ekspresi bahagianya sedangkan Jungkook hanya bisa menahan dirinya untuk tidak gila saat melihat ekspresi itu.
" Tapi, Jungkookie belum menyentuh makananmu. Apakah makanannya tidak enak ?" Jin memperhatikan makanan Jungkook yang belum tersentuh sedangkan makannya hanya tinggal separo.
Jungkook terlalu menikmati pemandangan yang kini ada di depannya sehingga dia melupakan makanannya, padahal ia sangat suka makan. Rindunya yang membuatnya seperti ini. Ia sangat rindu saat-saat seperti ini, sudah lama mereka tidak pergi berdua seperti ini karena ia terlalu sibuk dengan kegiatan klub.
🌸🌸🌸
Kim Seokjin merasa aneh pagi ini, mulai dari gerbang sekolah hingga lorong menuju kelasnya ia merasa diperhatikan oleh siswi-siswi sekolah hingga akhirnya ia memilih untuk berjalan sambil menunduk. Ia tak mengerti mengapa ia menjadi objek perhatian pada saat ini, apa ada yang salah dari dirinya. Ah sungguh Soekjin tidak suka diperhatikan seperti ini.
Baru saja membuka pintu kelasnya iris hazelnya bertemu dengan sebuah iris hitam pekat yang ditemuinya beberapa hari lalu di rumahnya ah lebih tepatnya rumah sepupunya. Sesaat kemudian netra itu beralih pada teman disampingnya yang sedang berbicara. Seokjin merasa ada yang berbeda dengan tatapan itu, itu bukan tatapan yang sama dengan yang ditemuinya beberapa waktu lalu, tatapan itu saat ini lebih menakutkan dari pada sebelumnya. Dan Seokjin baru menyadari jika mereka sekelas.
Sedangkan Taehyung merasa menyesal telah bertemu pandang dengan gadis itu, matanya terasa ternodai. Entah kenapa setelah ia mengetahui fakta bahwa Kim Seokjin adalah laki-laki ia merasa jijik dan sangat membenci gadis jadi-jadian itu. Dan ia berharap tidak akan pernah melihatnya lagi, namun hal itu tidak akan pernah terwujud karena mereka sekelas.
flashback
Jadwal berikutnya adalah
pelajaran olahraga, para murid menuju ruangan pakaian ganti termasuk Seokjin. Namun tiga langkah memasuki ruangan tersebut matanya melihat pemandangan yang sangat indah, beberapa siswi yang telah membuka bajunya. Seokjin dengan secepat mungkin memejamkan matanya. Setelah beberapa detik menenangkan diri, ia berpamitan pada Lisa dan Jennie untuk menukar bajunya ditoilet dengan alasan sekalian ingin buang air kecil. Kedua temanya mengizinkan Seokjin karena ini sudah kebiasaan Seokjin.Taehyung yang telah selesai menganti seragamnya dengan pakaian olahraga segera berlari secepat kilat menuju toilet, tiba-tiba saja perutnya terasa sakit. Namun yang pertama ia lihat saat berada didekat toilet adalah seorang gadis memasuki toilet khusus pria tersebut. Ia tidak pernah berfikir ada gadis yang senekat itu. Taehyung segera mengunci pintu toilet, ia takut akan ada sesuatu yang buruk pada gadis itu. Kemudian ia memasuki salah satu bilik toilet, dapat Taehyung rasakan bahwa gadis itu juga telah masuk ke dalam salah satu toilet karena ia tidak melihat gadis itu saat diluar.