Dengan langkah kecil nya kaki pendek itu terus melangkah menyusuri mansion yang luas, tangan nya yang memegang erat boneka beruang dan mulut nya yang tidak berhenti menghisap pacifer.
"Opa", panggil nya lirih, mata itu masih setengah terpejam, dan jalan nya pun masih sempoyongan.
Yang di panggil opa itu langsung menghampiri cucu bungsunya, segera menggendong cucu nya itu ala koala dan mengecup pipi dan dahi nya.
"Good morning", sapa opa dengan senyuman lembut nya, pemuda itu membuka mata nya dan membalas dengan kecupan, "morning too opa", sapa nya balik.
Dia adalah ayden gevariel lioner orang paling muda di keluarga lioner, memiliki mata bulat seperti bayi, bibir tebal, dan pipi yang tembam dengan rona merah alami, dia anak bungsu dari seorang pengusaha terkenal bernama Mateus Maximiliao Lioner, dia tidak mempunyai seorang istri karena dari awal dia hanya menginginkan anak, jadi setelah ayden lahir mateus langsung cerai dengan istrinya walaupun istrinya itu menolak perceraiannya mentah-mentah.
"Opa ayden mau susu", ujarnya manja, sang opa yang bernama markus itu tersenyum hangat, ia menaruh tubuh mungil yang terbalut piyama dino itu di salah satu sofa dan menyalakan televisi agar cucu bungsunya tidak bosan.
"Tunggulah di sini, opa akan membuatkan susu dulu", ujar opa dan segera beranjak pergi ke arah dapur, sebenernya bisa saja ia menyuruh salah satu maid yang bekerja di dapur untuk membuat nya, tapi ia benar-benar susah percaya kepada orang apalagi ini menyangkut cucu nya.
Ayden mengangguk sebagai jawaban dan fokus kepada tontonan kartun yang biasanya tayang pagi-pagi, sebenernya sekarang jam baru menunjukkan pukul 06.00 pagi, tapi tidak tahu kenapa dirinya sudah terbangun sekarang.
Tidak lama dari itu opa datang dengan sebotol susu di tangannya, ia memberikan botol itu dan di Terima baik oleh sang empu, "terimakasih opa", ucap nya senang.
Opa hanya mengusap rambut ayden sebagai jawaban dan duduk di salah satu sofa dengan beberapa berkas di tangan nya, sebenernya opa belum tertidur dari jam tiga pagi tadi, ia harus menyelesaikan beberapa berkas untuk hari ini.
"opa akan pergi jam 8 nanti, ayden di mansion saja ya", bujuk opa.
"Ayden ikut opa saja ya, ayden bosan kalau sendirian".
"Daddy mu akan datang tidak lama lagi, memang nya kau tidak merindukan daddy mu itu", ujar opa yang membuat ayden kaget, bagaimana tidak kaget coba kalau tiba-tiba saja daddy nya itu akan datang tanpa memberitahu, oh ayolah ia benar-benar takut kenakalan nya selama ini akan bocor.
"Tenang saja, opa tidak menceritakan semua nya kok", lanjut opa dengan senyuman yang menurut ayden sungguh menyebalkan.
Ayden merengut kesal mendengar perkataan opa nya, ia benar-benar di landa ketakutan sekarang, memang dari seluruh keluarga nya ia hanya takut kepada daddy dan kedua kakak nya, mereka tidak segan-segan untuk melukai nya jika kalau dirinya melakukan kenakalan dan melanggar perintah mereka.
"Tenang saja, di sini ada opa, opa akan membujuk daddy mu nanti, lagian tanpa opa beritahu pun daddy mu sudah tahu semua", ujar opa sembari membawa tubuh ayden kedalam pangkuannya dan menepuk pelan bokong cucu nya itu.
"Kalau begitu opa jangan tinggalin ayden, ayden takut", ujar ayden lesu.
"Sudah tenang saja, sekarang habiskan susu mu", ujar opa, ayden mengangguk lemah dan kembali meminum susu nya.
~~~
Jam sudah menunjukan pukul 9 pagi, ayden tertidur kembali tadi setelah meminum susu nya, sekarang tubuh itu sedang terbaring di sofa dengan selimut tebal yang menyelimuti, jangan lupakan guling yang berada di sisi kirinya agar ayden tidak terjatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
AYDEN
Teen FictionAyden adalah seorang anak dari pengusaha terkenal bernama mateus, sedari kecil hidup nya selalu di kekang, bahkan untuk pertemanan pun semua nya telah di atur, ayden sudah sangat biasa akan hal itu, sendiri tanpa ada seorang pun teman, tapi saat ia...