さん

1.4K 148 17
                                    

Sekarang sudah masuk jam tidur ayden, tapi sedari tadi anak itu tidak juga tertidur, "ayden kemarilah", ucap mateus sembari membawa botol susu di tangan nya, ayden menatap ke arah daddy nya dan menggeleng pelan.

"Ayden ingin melihat bulan sebentar lagi daddy, bulan nya sangat cantik, dia bulat sempurna, dan sangat besar", ujar ayden tanpa mengalihkan pandangannya dari bulan itu.

Akhirnya mateus ikut duduk di sebelah ayden yang sedang duduk di dekat jendela, pandangan anak itu benar-benar tidak terlepas dari bulan yang mateus akui juga sangat cantik malam ini.

"Dad ayden ingin bertanya", ujar ayden tiba-tiba, mateus menatap ayden dengan lembut dan tersenyum tipis, "ayden ingin bertanya tentang hal apa hmm?".

"Kenapa dari tadi ayden tidak mendengar suara serigala?", tanya ayden polos, mateus sedikit terkekeh geli karena mendengar pertanyaan bungsu nya itu.

"Kita bukan di hutan belantara, hutan ini sudah terlindungi dari hewan buas, kecuali singa peliharaan kakak mu, walaupun begitu hewan itu sudah di jinakan, bagaimana bisa ayden memikirkan itu?".

"Ayden pernah nonton kartun, nama nya Marsya and the bear, di sana ada serigala yang mengaum kalau ada bulan yang bulat besar seperti itu".

Mateus tersenyum, anak nya sangat begitu polos dan ia sangat suka akan hal itu, anak yang tidak pernah tahu akan hal luar, selama ini mateus mati-matian agar ayden tidak terpengaruh oleh budaya orang-orang di luar sana, walaupun begitu mateus bukan tipe daddy yang sama sekali tidak memperbolehkan bungsu nya keluar, bahkan ia berencana untuk menyekolahkan ayden di sekolah umum, karena mau bagaimana pun ayden harus tetap bersosialisasi kepada orang-orang.

Mateus membawa ayden kedalam gendongannya, ia bangkit berdiri dan mengusap punggung ayden dengan sangat lembut, ayden yang terbuai pun langsung menaruh kepala nya di pundah lebar mateus dan memejamkan matanya.

"Dino", ucap ayden, segera mateus mengambil botol susu yang tadi ia buat dan memberikan Botol itu kepada ayden.

"Ayden ingin minum susu sambil lihat bulan, boleh?", tanya ayden, "of course baby, anything for you", jawab mateus, ayden menyandarkan Kepala nya di dada bidang mateus dengan mata yang masih fokus ke arah bulan.

Ayden suka sekali bulan, karena selama ini bulan lah yang selalu mendengar keluh kesah nya saat tengah malam kalau dirinya tidak bisa tertidur, bulan benar-benar setia menemani nya, ayden sudah menganggap kalau bulan itu adalah teman nya, ia sangat bersyukur dan berterimakasih kepada Tuhan yang sudah menciptakan berbagai hal yang indah khususnya bulan.

Tidak lama dari itu ayden terlelap, mateus yang melihat ayden sudah tertidur pun langsung mengambil remot untuk menutup tirai nya, dan membaringkan ayden di ranjang.

"Selamat tidur bayi nya daddy", ujar mateus hangat sembari mengecup pelan dahi ayden.

Dengan langkah yang pelan, mateus keluar dari kamar ayden, dan bertepatan saat ia keluar ada rehan yang sudah berdiri di depan kamar dengan senyum yang mengembang.

"Daddy aku sedang banyak pr sekarang, daddy mau menemani aku tidak, hanya untuk beberapa jam saja", pinta rehan.

"maafkan daddy sayang, daddy sedang sibuk sekarang", ujar mateus lembut, mau bagaimana pun rehan adalah anak nya sekarang.

"Ayolah dad, daddy bisa menemani ayden, tapi kenapa tidak bisa menemani ku?".

"Baiklah, tapi daddy tidak bisa terus memerhatikan mu, daddy banyak sekali pekerjaan, bawalah PR mu ke ruang kerja daddy, daddy tunggu di sana", ucap mateus dan langsung melesat pergi menuju ruang kerja nya, sedangkan rehan ia tersenyum miring, dengan adanya ayden tidak seburuk yang ia kira, ternyata karena ada ayden daddy nya itu malah semakin lembut, dan inilah kesempatan nya, sekarang mateus lebih terbuka kepadanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 01, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AYDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang