Aku tak tahu pasti bagaimana aku sebenarnya, terkadang aku merasa amaze dengan mereka yang mengetahui seperti apa dirinya. Terkadang aku mengatakan jika hal itu tak kusukai tak lama setelah itu aku malah menyukainya, aku bahkan bingung bagaimana cara menjelaskannya, karena aku pribadi tidak tahu bagaimana aku sebenarnya.
Rasa marah dan kecewa kadang kala datang menghantui ku, mengapa aku seperti ini, tidak konsisten dalam mengambil keputusan yang membuat ku sulit menembak seperti apa aku atau seperti apa yang ku mau.
Mendapati diriku termenung kembali dengan segala pemikiran yang runyam membuatku lupa bahwa teko listrik yang telah memanaskan air didalamnya mati, pertanda kopi yang ingin ku minum siap untuk ku sirami.
Aku tahu minum kopi di jam tidur adalah kegiatan yang tentunya tidak sehat karena mengganggu jam tidur yang membuatku beberapa jam ke depan akan bertahan atau sampai pagi menyapa.
Menikmati secangkir kopi dengan keadaan hening dimalam yang sepi membuatku begitu merasa damai, entah mengapa rasa kopi yang minum berasa lebih terasa untuk di setiap tegukan, aku memandang serius layar handphone ku , membaca setiap rentetan kata demi kata yang terukir didalamnya, malam ini adalah malam yang ku tunggu menghabiskan waktu sendiri dengan melakukan kegiatan yang akhir-akhir ini ku gemari, yaitu membaca novel online.
Healing yang sangat ku tunggu dikala kesibukan selalu menyapa, menguras jiwa dan raga. Rentetan kata-kata yang membuat mu terlena akan setiap penyampaian-penyampaian yang dikemas dalam kalimat serta paragraf yang selalu membawa cerita yang membuatku tak sadar akan waktu.
Aku begitu menikmati me time yang kumiliki. Meski sederhana namun untukku ini luar biasa. Benar saja aku tak dapat terpejam, tepat pukul 3 pagi aku menyelesaikan bacaan ku dan setelahnya kantukku mulai datang menyapa dan tak lama aku tertidur.
Seperti itulah aku dikala libur, mingguku ku sapa dengan bangun terlambat lalu mandi dan kembali membaca lagi dan tertidur.
Aku bangun di malam hari, rasanya sedikit pusing karena aku bangun dengan sangat tidak etis, suara-suara di depan kamarku membuatku terjaga "ada apa?" Gumamku dan mendekati jendela kecil yang ada disamping kamarku.
Rupanya anak pemilik kost yang ku tempati telah kembali dari luar negeri, ibu kost memang memiliki anak-anak yang katanya kerja diluar negeri dan beberapa tinggal di luar negeri dan kota, hanya saja yang terakhir ini adalah kesayangan yang menjadi satu-satunya anak yang bisa membuat ibu kost menangis hanya karena tidak dikabari dalam sehari, terdengar sedikit berlebih memang tapi menurutku ibu kost punya kewajiban untuk itu karena dia seorang ibu yang memiliki rasa sayang yang kuat untuk anak-anak nya.
Di tempatku berdiri bisa ku lihat jelas kalau beliau disambut suka cita oleh keluarganya dan beberapa tetangga kostku ikut menyambut, setelah melihatnya aku ke toilet membersikan wajah dan kembali berbaring mengecek hp yang sedari pagi tak pernah ku aktifkan karena sibuk membaca.
Hanya pesan group yang memenuhi chatku, tampaknya dunia baik-baik saja tanpa ku. Kataku mendramatisir dan kembali mematikan data selulerku lalu melanjutkan bacaan yang sempat tertunda karena tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Lami
FanfictionTentang Lami dan Mereka yang berada disekitar lami. *cerita ini dibuat sesuai keinginan si penulis jadi jangan mencoba menebak karena tebakan kalian lebih bagus dari cerita si penulis. intinya baca cerita ini selagi anda masih bisa membaca.