Suara alarm di handphone yang berdering sejak pukul 04.00 tak berhasil membangunkan seorang gadis yang masih terlelap di atas ranjangnya. Deringan alarm itu tak sedikit pun membuatnya terbangun.
Akhirnya, alarm terakhir berbunyi pada pukul 06.20 pagi. Perlahan, gadis itu mulai terbangun dari tidurnya. Setelah mendengar deringan alarm, ia mencari-cari handphonenya, sumber suara yang mengganggu tidurnya.
"Duh iya iya gue bangun" Kesal naura karena suara nya yang berisik terus mengganggu tidurnya.
Naura menelusuri keberadaan handphonenya, sampai akhirnya mendapati benda berdering di bawah bantal yang ia tiduri. Betapa terkejutnya Naura ketika melihat jam yang ada di handphone sudah menunjukan pukul enam pagi.
Segera ia melompat dari ranjangnya lalu membuka pintu kamarnya
"MAMAA KOK GAK BANGUNIN AKU SIIII" teriak naura dari lantai 2 nyaring terdengar sampai lantai 1.
"IBU BELUM PULANG NAU, DARI SEMALEM JAGA BUTIK" teriak mba ratna dari dapur. Mba ratna adalah seorang ART yang sudah bekerja lama di rumah Naura. Sudah hampir 6 tahun ia bekerja di sana semenjak Naura pindah dari Sukabumi.
Lalu naura bergegas menyiapkan diri untuk pergi ke sekolah sebelum ia terlambat lebih lama. Setelah selesai dengan keperluannya, ia turun ke dapur untuk sarapan. Di dapur ia mendapati mba ratna yang sedang mencuci sayuran.
"Mba kok gak bangunin aku si" kesal naura
"Lah mba kira kamu udah berangkat makanya gak mba bangunin" Ratna memberikan alasan agar tidak terlalu lama terkena omelan Naura.
Naura meneguk beberapa kali air putih yang tersedia di meja makan, kemudian mengambil sebuah apel untuk dimakan selama perjalanan ke sekolah.
Ia pun pergi diantar oleh Pak Harto, sopir yang bekerja di rumahnya. Sepanjang perjalanan, pikiran Naura dipenuhi kekhawatiran tentang hukuman yang mungkin akan diberikan oleh gurunya nanti.
Sesampainya di sekolah, Naura segera turun dari mobil tanpa sempat berpamitan dengan Pak Harto. Beruntung, gerbang sekolah masih terbuka, sehingga Naura masih memiliki kesempatan untuk masuk. Sedikit rasa lega muncul ketika ia melihat koridor sekolah masih ramai oleh siswa-siswa yang berlalu lalang. Namun, ia tak ingin berlama-lama memikirkan hal itu dan mempercepat langkahnya menuju kelas.
Saat berbelok di ujung lorong, Naura tiba-tiba menabrak seorang pria tinggi yang berjalan di depannya. Bukan pria itu yang terjatuh, tetapi Naura yang terjengkang ke belakang akibat benturan tersebut.
"Punya mata gak? Jalan liat liat dong!"omel Naura dengan nada kesal
"Yang nabrak duluan siapa?" Ucap lelaki itu sambil berlalu melewati Naura begitu saja.
"Ck, se-enggaknya bantuin gue berdiri, kek! Main pergi aja kaya gaada rasa bersalah banget" gerutu Naura sambil menatap sinis punggung lelaki itu yang terus melangkah pergi. Tapi lelaki itu sama sekali tak peduli—menoleh pun tidak.
Tanpa berpikir panjang, Naura segera bangkit dari jatuhnya dan melanjutkan langkah menuju kelas.
Sesampainya di depan kelas, ia memegang kusen pintu sambil membungkuk, mencoba mengatur napas yang tersengal. Hal itu langsung menarik perhatian seluruh siswa di kelas XI IPS 4.
Akhirnya, Naura masuk ke dalam kelas beberapa menit sebelum bel masuk berbunyi. Ya, meskipun waktunya sudah mepet.
"Lo kok baru datang?" tanya Willona sambil mengerutkan dahinya.
"Gue kesiangan. Nyokap gue nggak ada di rumah," jawab Naura seadanya.
"Mba ratna?" Kali ini Irena
"Gatau tuh mba ratna rese banget gak bangunin gue" kesalnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/306712389-288-k302443.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BUSINESS MARRIAGE (PROSES)
Novela JuvenilNaura adalah satu satunya anak dari salah satu CEO Perusahaan hotel besar yang cukup terkenal di jakarta. Naura baru berusia 16 tahun dan menempati kelas XI. Namun di usianya yang muda itu naura harus terpaksa menikah karena di jodohkan dengan lela...