Prologue

97 16 4
                                    

"Hmmm, bosan" gumam seorang pria bersurai hitam dengan manik ruby yang menawan, pria itu mengalihkan atensinya pada ponsel lipatnya yang bergetar. Pria itu mengambil ponselnya dan membukanya, manik ruby nya menangkap sebuah pesan di mail box nya.

"Oh? Pesan dari siapa, ya?" Monolognya sambil membuka mail box nya. Manik ruby miliknya sedikit membesar kala melihat sang pengirim pesan, yaitu Mitsuya Takashi yang notabene nya adalah sahabatnya.

Bibir tipis berwarna pink ke peach itu itu tersenyum kala melihat pesan dari Mitsuya.

Suya Suya

Hei, (M/n), ayo ke sungai itu
Aku sangat bosan dirumah

You

Baiklah, aku akan bersiap
Sampai bertemu nanti, Taka

Suya Suya

Ya, sampai bertemu nanti.

Senyuman (M/n) melebar, (M/n) menyimpan ponsel lipatnya di saku celana jeans yang ia kenakan dan menyaut sebuah jaket yang Mitsuya buat untuk dirinya saat dirinya ulang tahun nya beberapa bulan lalu.

Mengambil kunci motor di gantungan dan pergi keluar, menyalakan motor serta memakai helm dan tancap gas ke sungai tempat dia dan Mitsuya biasa bermain.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Oh? Hai, (M/n)" sapa Mitsuya yang sedang duduk di atas batu sungai dengan senyuman nya yang manis pada (M/n). (M/n) tersenyum dan turun dari motornya, melepaskan helm dan menggulung ujung bawah celana nya, kemudian turun ke sungai.

"Lama menunggu, Taka?" Mitsuya menggeleng dan turun dari batu, kemudian mendekati (M/n) dan memeluk leher (M/n) yang memeluknya balik.

"Tidak terlalu jika dihitung dengan waktu, tapi lama jika dihitung dengan rasa rinduku" (M/n) terkekeh dan mengusap surai lilac Mitsuya dengan lembut, Mitsuya pun nyaman nyaman saja dengan usapan lembut dari (M/n).

"Baiklah, ayo bermain air~" ucap (M/n) sambil menggendong Mitsuya yang tersentak dengan gaya bridal style dan mulai berlari di sepanjang aliran sungai dengan tawa senang, Mitsuya hanya bisa mengalungkan tangan nya di leher (M/n) dan tertawa menikmati permainannya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Na, Taka, aku lapar" ucap (M/n) yang sedang tiduran di paha Mitsuya yang memangku kepalanya dan mengusap surai hitamnya dengan lembut, Mitsuya berdehem singkat dan mengangguk.

Mitsuya menunjuk stand penjual dorayaki dan (M/n) ikutan melihat kearah stand itu juga, Mitsuya mendudukan (M/n) dan berdiri diikuti (M/n).

"Itu ada stand dorayaki, ayo beli dan makan bersama" (M/n) mengangguk dan mengekori Mitsuya ke stand itu, Mitsuya memesan sekantung penuh dorayaki dan duduk menunggu bersama (M/n).

"Habis ini kita ke kuil, mau?" Tanya Mitsuya pada (M/n), (M/n) menoleh dan mengangguk.

"Sekalian mau cari Miko" Mitsuya mengangguk dan membayar dorayaki pesanannya, kemudian menggandeng (M/n) menuju motor (M/n).

(M/n) memberikan helm miliknya ke Mitsuya yang mengeryit heran saat (M/n) memberikan helm itu padanya, (M/n) yang sudah di atas motor pun menatap bingung Mitsuya yang masih diam.

"Kenapa diam? Ayo pakai helm nya lalu naiklah" ucap (M/n), Mitsuya menatap heran (M/n).

"Kenapa kau memberikan helm ini padaku? Bagaimana denganmu?" (M/n) menggeleng dan menyalakan motornya.

"Kau pakai saja, aku tidak memerlukan helm itu" Mitsuya sweatdrop dan memakai helm itu, kemudian naik ke motor (M/n) dan (M/n) mulai menjalankan motornya menuju kuil tempat mereka biasa bermain dengan teman teman mereka.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Yo, teman teman" sapa (M/n) yang sedang memakan dorayaki dengan tangan kanan dan membawa kantung kertas berisi dorayai di tangan kiri sambil berjalan naik keatas tangga bersama Mitsuya yang mulai gondok entah kenapa, pria bersurai blonde menatap berbinar kearah dorayaki di tangan (M/n).

"(M/n), mintaaa" rengek pria itu, Mitsuya yang sudah gondok pun menyentil jidat pria itu dengan keras hingga jidat pria itu benjol.

"Awwwww!! Kau kenapa sih, Mitsuya!" Mitsuya mendengus dan mencomot dorayaki yang (M/n) pegang membuat (M/n) dan seorang pria bertatto naga disana tertawa.

"Taka lagi kesel tuh, Key, makanya dia nyentil jidatmu" ucap (M/n) sambil melihat kearah Mitsuya yang makan dengan aura gondok khas miliknya, Mikey mempoutkan kedua pipinya sebal.

"Kau sudah makan banyak dorayaki, Mikey, sudahlah" ucap pria bertatto naga disana, (M/n) yang menyadari sesuatu pun ber-eh kecil.

"Kok kalian cuma berdua? Yang lain mana, Ken?" Tanya (M/n) sambil menggigit dorayaki di tangan Mitsuya yang cemberut karenanya, Draken menghela napas.

"Baji lagi ngebabu di rumah, Kazutora mager, trus Pah lagi belajar sama bapaknya" (M/n) ber-owh ria dan mengangguk sambil menggigit dorayaki Mitsuya yang mengerang kesal dan mencubit pipi (M/n).

Tiba tiba saku celana Draken berdering membuat semua atensi mengarah pada saku Draken, Draken mengambil ponsel lipatnya dan mengangkat panggilan telefon itu.

"Moshi moshi? Oh, ada apa? Haahh, baiklah, aku akan pulang, iya" ucap Draken di telefon, Draken pun mengakhiri panggilan dan memasukkan ponselnya kembali kedalam saku celananya.

"Ada apa, Draken?" Tanya Mitsuya yang baru selesai makan, Draken menoleh dan menghela napas.

"Aku disuruh pulang, kata pak tua itu aku disuruh beres beres" Mitsuya mengangguk mengerti, (M/n) ber-oh ria dan Mikey melompat ke punggung Draken yang sedikit terhuyung namun bisa menyeimbangkan lagi tubuhnya.

"Aku ikut ya, Kenchin" Draken hanya menghela napas dan mengangguk, kemudian pamit duluan pada Mitsuya dan (M/n).

"Oh ya, ayo kita lihat Miko, Taka" Mitsuya menoleh dan mengangguk, kemudian pergi mengikuti (M/n) yang menuju ke arah kuil. Mitsuya menyadari (M/n) yang celingak celinguk dan mengangkat satu alisnya.

"Doshitano, (M/n)" tanya Mitsuya, (M/n) menoleh pada Mitsuya dan menunjuk kandang Miko yang terbuka membuat Mitsuya mengeryit bingung.

"Kandang Miko terbuka dan Miko menghilang, kita harus mencari Miko" Mitsuya mengangguk dan berlari menuju hutan di belakang kuil bersama (M/n), mereka sangat sibuk mencari Miko hingga Mitsuya menemukan sesuatu yang menarik.

(M/n) yang menyadari heningnya suasana pun mendekati Mitsuya dan ikut terpana akan apa yang Mitsuya temukan.

Di belakang sebuah rimbunan pohon, ada sebuah paviliun besar dengan cat berwarna kuning keemasan dengan atap yang berbentuk kelinci dan bulan di bagian ujung dan tengah atasnya dan gerbang bambu pendek bercat hijau.

Lalu, di dekat paviliun itu ada beberapa pendopo di taman bunga wisteria dan higanbana biru dan beberapa gazebo di atas kolam teratai ungu yang cantik.

Untuk masuk kesana, ada sebuah Moon Gate besar bercat merah dengan ukiran kelinci, wortel, dan bulan di gate itu.

Mitsuya dan (M/n) berangsur masuk ke daerah paviliun dan berjalan menuju dekat kolam, Mitsuya takjub dengan keindahan teratai ungu dan ikan ikan koi yang cantik.

"Ciitt?" Mitsuya dan (M/n) tersentak dan menoleh ke bawah, ada seekor kelinci berbulu soft blue dengan bagian mulut dan ujung kaki berbulu putih, kelinci itu bermanik biru langit dengan tanda vermillion merah muda di dahinya.

"Kalian siapa? Dan apa yang kalian lakukan disini?" Mitsuya dan (M/n) sontak menoleh pada asal suara, yaitu pada seseorang yang sedang berdiri menyandar dengan kaki disilangkan di pilar pilar besar paviliun.

"Hah?"

To Be Continued (•○•)
Hehe, gantung, sengaja~
Jangan lupa VnC nya, minna (>-<)

Gak Lanjut | Gardenia - Wisteria (M.Takashi x Male!) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang