2

2 0 0
                                    

Suasana makan malam begitu hening hanya terdengar suara si bungsu Mikaela yang merengek agar di suapi oleh viona, hal itu tak luput dari perhatian Kanaya

Melihat kondisi keluarga kinara yang seperti ini di tambah kehadiran wanita bernama viona Kanaya tak yakin bahwa semua akan mudah di lihat dari bagaimana tatapan anak-anak padanya di tambah sikap dingin Bara membuat Kanaya ingin menyerah sekarang juga.

Mencoba menelan makanan nya kanaya justru tak berselera dan memilih menyudahi makannya

"Aku harus apa kinara,kamu membuat semuanya terasa sulit buat aku tapi aku juga nggak bisa menyerah " gumamnya menatap langit dari balkon kamarnya

Ya setelah bara menegurnya ia pun menyeret kopernya ke kamar kinara dan ia rasanya ingin mengubur dirinya saat tahu bahwa kinara dan bara sudah lama tidur terpisah

Lelah berpikir Kanaya pun memutus kan untuk turun karena merasa haus, baru saja beberapa langkah ia mendengar suara dari kamar si bungsu Mikaela

Kanaya dengan perlahan mendekati tempat tidur Mikaela dan betapa terkejutnya ia melihat Mika yang tengah menangis dengan menutup tubuhnya dengan selimut tebal

"Mika kamu bisa sesak kalau gini sayang " ucap kanaya khawatir

"Hiks hiks ma,tolong jangan hukum mika lagi mika takut di kurung di gudang mika nggak suka gelap " isaknya dengan wajah memerah

Kanaya  membenarkan posisi Mika dan berbaring di sampingnya, dengan lembut ia mengecup kepala Mika sementara Mika mematung mendapat perlakuan seperti itu dari sang mama

Mika merasa sesuatu membasahi wajahnya dan terkejut saat mendapati sang mama menangis ,Entah kenapa mendapat perlakuan lembut dari sang mama dan melihat sang mama menangis  Mikaela juga  ikut menangis dan menenggelamkan wajah nya di dada sang mama.

Dapat Kanaya rasakan bahwa Mikaela kini tengah menangis, dengan lembut ia mengusap punggung Mikaela dan mengeratkan pelukannya

"Mama sering buat mika nangis dan ketakutan ya" tanya kanaya mengusap pipi chubby mikaela yang memerah karena menangis

Mika hanya mengangguk kemudian menggeleng membuat Kanaya gemas pada gadis mungil cantik ini

"Mika pasti benci mama ya karena sering bikin Mika nangis dan ketakutan,maaf ya sayang karena mama jahat ke mika bahkan sama kakak-kakak mika"

Sementara Mika hanya bisa mengerjapkan matanya bingung dengan ucapan sang mama, kanaya yang paham pun hanya tersenyum dan kembali memeluk Mika

"Mama ingin menebus semua kesalahan mama tapi mama tidak tahu harus mulai dari mana,mama merasa tidak pantas untuk meminta maaf pada kamu dan kedua kakak kamu "lirih kanaya terisak

"Ya tuhan apa yang sebenarnya sudah kamu lakukan kinara ,bagaimana bisa kamu berbuat begitu jahat sebagai seorang ibu "batin kanaya

Kanaya mengusap punggung mika lembut hingga tanpa terasa gadis mungil itu tertidur dengan tangan memeluk lehernya.

Setelah Mika terlelap kanaya pun pergi dari kamar Mika dengan hati -hati agar tak mengganggu Mika ia pun menghidupkan lampu tidur agar mika tak takut

Dengan perlahan ia membuka pintu kamar mika dan terkejut saat melihat Bara berdiri di depan pintu kamar Mika dan menatapnya tajam, dengan sedikit kasar Bara menarik tangan kanaya dan membawanya masuk ke kamarnya

"Katakan apa sebenarnya mau kamu kinara Adreana, apa tak cukup kamu menyakiti anak-anak selama ini, sekarang apa lagi yang kamu rencanakan " geram Bara menghempas kanaya ke ranjang

"Aku nggak ada niat apapun, aku cuma ingin meminta maaf sama kamu dan anak-anak walaupun aku tahu itu terlambat" lirih Kanaya dengan mata berkaca-kaca

Bara mendengus mendengar ucapan kinara, baginya cukup ia selama ini memaafkan kinara dan kesabarannya sudah habis

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FAIRY FAKE MOTHER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang