10

896 124 9
                                    

"Acaaaaaa"

Aca mendengar itu. Itu suara Jerry, Aca percaya Jerry akan datang menyelamatkan ia dan anak mereka dan memang benar kan, Aca meyakinkan dirinya untuk melawan Karina tadi karena ia tidak boleh lemah. Dia istri nya Jerry, seorang laki - laki yang hebat jadi ia tidak boleh takut.

"Jerry! " Teriak Aca agar Jerry mendengar nya.Karina mengeraskan rahang, bagaimana lelaki itu bisa tau bahwa ia menyekap istri nya disini, dan dimana anak buahnya sampai Jerry bisa masuk leluasa kedalam.

"Sialan! " Karina panik, ia harus segera pergi sebelum Jerry menemukannya,ia tidak boleh tertangkap. Ia memutuskan untuk pergi lewat Jendela tapi sebelum itu ia menyempatkan untuk menyiksa Aca.

Dugh

Karina menendang perut Aca kencang hingga kursi yang diduduki Aca terglempang masih dengan Aca yang terikat dikursi "bersyukurlah Aca mungkin hanya bayi mu yang mati, tapi lain kali akan ku pastikan kau yang akan mati! " Wanita itu segera berlari dan melompat dari jendela.

"Akh " Aca menangis perutnya sakit sekali, ia merintih memanggil nama Jerry. Aca tidak mempunyai tenaga sama sekali ,ia ingin mendekap perutnya tapi tanganya masih terikat.

Samar-samar Jerry mendengar teriakan Aca, ia memasuki semua ruangan tapi tak menemukan keberadaan istrinya hingga akhirnya ia sampai diruangan yang pintunya terkunci.

"Aca kamu didalem sayang" Jerry berusaha membuka pintu itu ia sedikit kesulitan tapi nalurinya mengatakan Aca ada didalam sana. Ia mundur beberapa langkah lalu mendobrak pintu tersebut hingga terbuka.

Jerry masuk kedalam ia membelalakan matanya melihat Aca yang tergeletak dibawah dengan posisi terikat dikursi "Astaga Aca" Jerry segera berlari, ia melepas ikatan ditubuh Aca lalu meletakan kepala Aca  di lengan nya sembari ia dekap.

"Aca kamu gak papa?Sayang . Hai ini aku jangan tutup mata kamu Aca" Jerry menepuk - nepuk pelan pipi Aca, karena wanita itu memejamkan matanya.

"Perut ku sa- sakit Jer" Ucap terakhir Aca sebelum  benar-benar tak sadarkan diri. Jerry panik ia segera mengangkat tubuh Aca dan membawanya keluar. Saat Jerry menurun i tangga kebawah, ia masih saja diganggu oleh anak buah Karina, anak buah Karina memang banyak bahkan tak sebanding dengan kawan-kawan nya karena belum semuanya terkumpul. Jerry melawan sebisanya, ia tak peduli! ia bergerak menendang siapapun yang menghalangi nya karena kedua tanganya ia gunakan untuk membopong tubuh Aca.

Saat Jerry berhasil keluar dari  bangunan itu, bertepatan dengan semua temanya, Jayden dan juga mobil polisi datang. Jerry langsung menyuruh Yayang yang berlari kearahnya untuk mengantarkan ke rumah sakit.

"Yang cepetan Yang siapin mobil, kita bawa Aca kerumah sakit" Yayang mengangguk,Jayden juga segera memberikan  kunci mobilnya. Emosi Jayden tidak stabil jadi lebih baik Yayang saja yang mengemudi, sedangkan teman yang lainya bersama polisi masuk kedalam untuk meringkus anak buah Karina.

Tubuh Jerry bergetar dengan  Aca yang berada dipangkuan nya, ia menciumi pucuk kepala Aca. Sedari ia mengangkat tubuh istrinya, ia merasakan tanganya basah saat menahan paha Aca, ia menarik tangan yang tertindih dibawah paha Aca, betapa terkejutnya Jerry  melihat tanganya sedikit berlumur darah.

"Lu bisa bawa mobil gak sih Yang?! Cepetan bajingan "

"Ini juga gue udah cepet Jer, sabar ya" Yayang tau Jerry sedang kalut, ia juga panik melihat kondisi Aca.

Jerry memejamkan matanya. Hati kecilnya berbisik kepada sang Pencipta nya"Ya Allah hamba mohon jangan engkau ambil orang - orang yang hamba cintai mendahului hamba".

********

Saat ini Jerry ,Yayang, keluarganya dan Jayden berada diluar ruangan ICU menunggu Aca yang berada didalam.Badan Jerry terus gemeteran"Yang gue takut"Ucap Jerry pelan kepada sahabat yang duduk disamping nya.

"Tenang Jer, gue percaya semuanya baik - baik aja oke" Yayang berusaha menguatkan Jerry. Ia satu - satunya orang yang tau sisi rapuhnya Jerry jika menyangkut orang-orang yang dicintainya.

Beberapa menit kemudian dokter keluar dari ruangan Aca, semua langsung berdiri Jerry juga langsung menghampiri dokter tersebut. "Gimana kondisi istri dan anak saya dok".

Dokter menghela nafasnya lalu tersenyum tipis"  Kondisi Ibu Aca baik - baik saja tapi saat ini masih belum sadarkan diri karena efek bius. Tapi untuk bayi yang didalam kandunganya.... kami sudah berusaha semaksimal mungkin tapi tuhan berkehendak lain, ibu Aca mengalami pendarahan hebat  yang menyebabkan keguguran"

"Deg"

Kaki Jerry teras lemas, sejenak ia merasa dunianya seakan runtuh."gak - gak.Nggak  mungkin!anak saya kuat, dia gak mungkin ninggalin saya"Jerry menggeleng ribut belum bisa menerima kenyataan ini.

Jerry menarik kerah dokter itu serta mengangkatnya ke Atas"Anda kalau jadi dokter yang becus!!! Anda bohong kan, anak saya bisa diselamatkan!!! "Jayden dan Tio segera menarik tubuh Jerry agar melepaskan cekelanya, Jerry kalau emosi emng gak bisa terkontrol.

" Bugh"Tio memukul  wajah Jerry agar putranya itu sadar. Melihat itu Diana dan Nadia yang sedari tadi sudah menangis berlari mendekap tubuh Jerry yang bersimpuh dilantai.

"Sadar Jerry!bukan kaya gini cara kamu! "
Ucap Tio lalu melangkah meninggalkan anak dan istrinya bersama Yayang, mereka akan mengurus Jenazah si jabang bayi. Sedang Jayden sudah masuk kedalam ruangan Aca untuk melihat kondisi putrinya.

Jerry duduk disamping ranjang Aca, ia menggenggam tangan istrinya. Dadanya terasa seseak, tapi air matanya enggan untuk keluar. "Ca aku harus bilang apa nanti ke kamu kalau bangun" Batin Jerry, ia tak tau harus bagaimana nanti menjelaskan kepada istrinya tentang bayi mereka.

Aca menggeliat.Perlahan wanita itu membuaka matanya, ia diam sejenak lalu meraba perutnya yang sekarang sudah tak lagi buncit ia lalu menoleh ke arah Jerry yang menatapnya sendu"Jer kok dedek udah gak ada diperut ku, dedek udah lahir? mana aku mau liat Jer"Jerry yang mendengar itu segera mendekap Aca.

"Sshh.....sshh ,tenangin diri kamu dulu Aca" Bisik Jerry ditelinga istrinya yang masih ia peluk. Aca memberontak ia terus memukul dada Jerry "aku udah tenang Jer .jawab mana anak kita " Aca tak tau apa yang terjadi tapi tiba - tiba hatinya terasa sakit hingga air matanya mengalir deras begitu saja.

"Adek bayi udah ditempat yang indah sayang .Disisinya" Dengan berat hati Jerry mengatakan hal itu pelan ditelinga Aca. Sedangkan Aca sudah menangis histeris, ia semakin memberontak didekapan Jerry. Jerry kualahan, untung Suster segera datang dan menyuntikkan obat penenang hingga wanita itu perlahan tenang dan tertidur kembali.

Jerry menunggu Aca terlelap beberapa saat, ia mencium kembali pucuk kepala istrinya lalu keluar dari ruangan tersebut. "Nad titip kak Aca sebentar buat Abang ya" Ucap Jerry pada adiknya yang duduk diluar. Jayden Tio dan Yayang  masih mengurusi pemakaman, sedangkan Diana pulang sebentar untuk mengurusi dua cucunya, jadi hanya tinggal Nadia disana.

Nadia menganguk lalu masuk kedalam ruangan kakak iparnya serta duduk disamping ranjangnya. Sedangkan Jerry pergi dari rumah sakit dengan dendam yang menyelimuti hati dan pikiran nya.

I Love You Mama Aca 2 (Nahyuck).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang