04. Lomba 17an

35 31 122
                                        

"Emang orang luar kompleks bisa ikutan juga nav?"

"Bisa han, kata pak RT dulu, kalo ada orang luar kompleks mau ikutan lomba agustusan boleh kok. Bawa ke sini aja katanya."

"Baru tau aku. Terus itu si daffin mau ikutan lomba nya? pake daster gitu?"

"Mau dia, itupun gue paksa supaya dia mau ikut lomba main bola daster, tadinya dia cuman ikut panjat pinang aja."

"Idih tukang maksa."

"Bodo amat, maksa pacar sendiri mah ga-papa. Dan satu lagi han, temen-temen daffin juga bakalan ada yang ikutan lomba di sini."

"Temen daffin yang bakalan ikut ada berapa orang nav?

"Hmm... Enam orang, cowok empat cewek dua."

"Wah banyak bener, bakalan rame nih. Terus-terus temen-teman nya daffin bakalan ikut lomba apa aja nav?"

"Ikutan lomba yang sama kayak daffin. kalo lomba sepakbola daster itu di paksa sama daff biar mereka ikut, katanya supaya dia nggak sendirian malu nya, jadi ngajak temen-temen nya deh. Ketiga temennya ada yang mau ikut, tapi ada satu cowok yang  gak mau ikutan, kamu harus tau han tuh cowok biasanya diam, tapi waktu tadi siang pas istirahat sekolah dia sangat menentang keras gak mau ikutan, dan akhirnya dia ikut karena kalah debat." Navia tertawa kencang paa ingat ekspresi samudra yang sewot, biasanya dia cuek aja tapi waktu di ajak lomba itu dia dia sewot gak terima.

Flashback

"Eh lo daff, kenapa lo ajak gue buat ikutan tuh lomba, gue gak mau ya." Tolak samudra

"Ya-elah sam temenin gue lah, tuh yang lain juga bakalan ikut tuh lomba."

"Kalian mau ikutan tuh lomba?" Tanya samudra kepada akmal, laksa dan dillan.

"Gue mau, kayaknya lucu kalo ikut tuh lomba" Jawab Laksa dengan antusias.

"Gue juga ikut!" Dillan tak kalah antusias.

"Kalo lo mal?" Tanya samudra kepada akmal

"Gue mah ngikut aja." Cuek akmal

"Jawaban macam apa tuh, ga jelas banget lo mal." Sewot samudra, sementara akmal hanya menaiki bahunya, tanda tak perduli.

"Kenapa lo dari tadi diem mulu mal? Biasanya juga aktif tuh sama tiga curut." Samudra bertanya, sementara yang di bilang curut daffin, laksa dan dillan melotot ke arah samudra. Gak terima mereka, masa wajah ganteng kayak oppa-oppa korea di bilang kayak curut.

"Gue lagi malas ngomong."

"Gak sekalian aja jangan punya mulutlLo, biar gak bisa ngomong."

"Pedes amat tuh mulut lo Sam."

"Bodoamat, jadi lo kenapa? mau cerita sama gue mal?" Walaupun mulut samudra pedes kayak bon cabe, tapi dia bakalan jadi pendengar yang baik kalo temen-temen nya ada masalah.

"Ntahlah ya hati gue rasanya gak tenang gitu. Terus tadi malam gue mimpi ada cewek yang yang tersenyum tapi mata dia mengeluarkan air mata, cewek tersebut menangis. Ya bangun tidur gue kepikiran sama tuh cewek."

"Lo lihat wajah tuh cewek?"

"Kagak, wajah dia buram, tapi anehnya walaupun buram gue bisa lihat senyuman dan air matanya itu."

"Udahlah lupain, itu cuman mimpi." Kata samudra.

"Iya bener apa yang di bilang samudra mal, itu cuman mimpi, lupain aja ya kan?" Daffin menoleh ke arah laksa dan dillan, dan kedua cowok itu pun mengangguk membenarkan apa yang di katakan teman-teman nya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tentang Hantika Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang