Ellena xianthsophia, atau yang akrab disapa Ellena. Ia gadis yang cantik dan juga pendiam, tiap sorot matanya tidak pernah gagal untuk mengekspresikan suasana hatinya. Ia gadis yang ramah namun sedikit pemalu, sulit juga bagi ia untuk cepat mengenal orang baru. Dia pribadi yang lembut tapi juga humoris.
Banyak pria yang mendekatinya hingga meminangnya, namun jawabannya masih tetap sama, "saya masih ragu." Minta dimantapkan, tapi hatinya sendiri tidak pernah siap menerima kedatangan orang baru. Seakan orang lama tetap menjadi yang nomor satu di hatinya, dan mungkin jika itu benar. Ia merasa jika semua pria sifatnya sama, bahkan ia sudah lelah mengenal cinta, persetan baginya. Ia mandiri, sehinga bantuan laki - laki tak pernah lagi ia butuhkan.
*El
Aku El. Menjalani kesendirian bukanlah hobi, tapi sebuah kebiasaan. Seakan menerima pinangan bukanlah bagian dari hidupku. Aku cukup banyak menanggung kecewa dan luka yang masih membekas sedari usiaku masih belia, disaat pertama aku mulai mengenal cinta, dan disaat aku memasuki usia dewasa. Memikirkan pernikahan di usia ini memang perlu, tapi kesehatan mental dan kewarasan jiwaku tetap jadi nomer satu.Seminggu lalu seorang pria melamarku, tapi raguku masih sama. Aku takut jika dia hanya ingin sekedar mengenal, kemudian kembali pergi. Aku bukan sebuah dermaga atau pelabuhan tempat untuk berlayar dan untuk berhenti. Aku adalah sebuah rumah yang layak ditinggali. Jika kamu menjadikanku pelabuhan untuk menyangga rasa lelah dan letih setelah kamu berlayar jauh, pelabuhanku sudah tidak beroperasi lagi saat itu.
Aku bukan terumbu karang tempatmu memarkir jangkar, kemudian kamu tinggal menepi. Karena karang dapat patah terkena ombak, dan membawa kapalmu pergi. Kemudian kepergian kapalmu akan membuatmu menyalahkanku, begitu ?
Jika timur tengah mempunyai cerita putri dengan seribu satu malamnya, maka sama sepertiku. Bedanya, aku butuh seribu hari untuk menunggu satu orang yang tak pernah pasti. Mempermainkan hatiku bagai yoyo yang talinya ditarik ulur dari tangan kanan ke tangan kiri. Mahir kamu memainkan hingga aku lelah sendiri dan menyiasati untuk pergi. Bahkan kepergianku seakan kau tahan walaupun nyatanya tidak. Menjadikanku tokoh jahat agar kamu dikasihani, dan cepat mendapat target yang selama ini kamu cari, saat masih bersamaku. Canda tawa kami tidak pernah berarti semenjak kata kita masih ada disini, bagimu. Apa artinya kita, jika kamu lihai melirik gadis lain. .
Endy, "Hai, El."
Ellena, "Hai ndy, kenapa ?"
Endy, "sendirian aja. Kelas udah mau mulai, kamu ga masuk ?"
Ellena, "lah baru aja dateng nih, mau duduk dulu padahal."
Endy, "udah ditunggu Lidya, biasanya dia nyisain satu bangku buat kamu,"
Ellena, "oh ya ? Yaudah aku masuk dulu."
Endy, "bareng dong, kan kita satu kelas mata kuliah ini. Dosennya sama kan.."
Ellena, "kamu ambil ini juga semester ini ?"
Endy, "iya dong."
Ellena, "kok aku gatau ?"
Endy, "hehe sering nitip sih."
Ellena, "pantes anjir (pelan)Endy adalah teman kampusku. Kita beda jurusan, tapi seringkali kita memilih mata kuliah yang sama di setiap semesternya walaupun hanya satu matkul. Dia baik, baik sekali. Aku juga mempunyai teman, namanya Lidya. Dia teman yang selalu ada pokoknya kalau ada kesulitan, Lidya selalu ada membantu.
Lidya, "telat Mulu perasaan."
Ellena, "kan aku ngekos, jadi harus masak dulu. Agak telat dikit lah."
Lidya, "eh kamu tau ga, kayanya si Endy suka sama kamu."
Ellena, "ga mungkinlah. Aku tuh udah temenan sama dia dari SMA, aku tau tipe dia."
Lidya, "kamu tau ga sih, kenapa kalian bisa ketemu lagi di kota lain. Jangan - jangan kalian tuh jodoh."
Ellena, "sembarangan aja. Ngga lah."
Lidya, "kamu kenapa sih, susah banget buat jatuh cinta ?"
Ellena, "mending kamu jangan tau alasannya deh, sakit kalo kamu tau."
Lidya, "setrauma itu ya ?" Ellena hanya menggigit bibir dan mengangguk, "El, ga semua cowo kaya gitu. Kamu harus bisa menerima orang baru yang bener - bener sayang sama kamu. Iya aku tau susah, tapi dicoba dulu." Lanjut Lidya
Ellena, "apanya yang mau dicoba ? Kegagalan yang kesekian kalinya ? Lid, aku ga mau ngulang lagi. Yang kemarin - kemarin aja udah nunjukin kalo seseorang baik karena ada butuhnya doang "
Lidya, "emangnya kamu sama dia berakhirnya gimana ? Kamu aja ga pernah cerita, gimana aku bisa tau rasa sakit kamu gimana."
Ellena, "lebih baik kamu ga tau lid, oke." Diam - diam Endy mendengar pembicaraan mereka berdua.*Endy*
Endy, "gimana Lid ? Kamu udah tanya ?"
Lidya, "susah Ndy, Dia ga mau cerita. Kayanya emang senyesek itu deh, ga tega jadinya mau tanya - tanya."
Endy, "yang aku tau, terakhir dia pacaran sama temen sebangkunya. Mereka berdua lengket banget, ga tau akhirnya putus karena apa. Aku liat cowonya juga sayang banget sama El, dan sebaliknya."
Lidya, "kayanya kamu belum terlalu kenal dia deh Ndy. Kasihan aku sama dia, jadi trust issue gitu. Kalo kamu bisa sabar, pasti bakal lama."
Endy, "aku bakal nunggu Sampek dia bener - bener siap, Lid."
Lidya, "tapi inget Ndy, masa lalunya dia orang yang manipulatif. Bakal susah dia mau jatuh hati kamu, Karena cowo kaya gitu bakal terus dateng. Ya kalo bener dia manipulatif sih. Hubungan kalian ga akan berjalan mulus kalo emang bener mantan cowonya El orang yang manipulatif. Dia dibuat merasa bersalah dan takut jatuh cinta sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Disappointed Love
RomanceEllena adalah seorang anak tunggal yang mempunyai trust issue pada laki - laki karena masa lalunya. hidupnya seakan selalu dibayangi oleh kekecewaan yang ia alami semasa ia masih remaja