pertemuan manis

24 6 3
                                    

Alarm handphone ku berbunyi dering aku terusik dan segera bangun pagi untuk menghentikan deringan yang sangat menjengkelkan itu dan ternyata sudah menunjukkan pukul 08.00 pagi.

Hari ini aku tidak bersekolah dikarenakan ini hari liburku yaitu hari sabtu dimana aku hanya stay rebahan dan sibuk dengan lirik-lirik lagu yang biasa kubuat atau aku akan menghabiskan waktuku di luar.

Aku segera bergegas membersihkan diri agar terlihat sedikit lebih segar dan setelah itu aku berfikiran apakah aku keluar rumah saja untuk menjernihkan pikiran karena kemarin jum'at aku dibanjiri dengan ulangan matematika pak panji yang sangat menjengkelkan.

Setelah siap-siap ingin pergi berjalan santai aku melihat sekitar ternyata cuaca hari ini agak sedikit mendung jadi pas untuk diriku yang tidak suka cuaca panas.

Aku melihat sekeliling sambil mendengarkan lagu favorite ku nyaitu "Stardust Love Song by Jihyo Twice". Dikarenakan aku sedikit lelah aku segera duduk dan bersenandung di temani lagu favorite ku di bawah pohon yang rindang, menutup mataku sehingga aku menikmati alunan indah tersebut.

Waktu istirahatku mungkin sudah selesai dan saatnya aku bergegas untuk pulang. Mataku kubuka perlahan dan aku melihat sosok berparas unik yang membuatku sedikit agak tertarik melihatnya aku sedikit tersenyum. Ku amati wajahnya sehingga aku ingin kau menjadi milikku.

Malam pun tiba menunjukkan pukul 20.00 dikarenakan tugas membuat lagu ku sudah selesai, akhirnya aku memutuskan untuk ke rooftop atas rumah ku kalian pasti bisa menebaknya aku kesana untuk apa, aku medengarkan lagu favorite ku lagi di temani dengan senandung yang membuatku nyaman hingga aku tersadar aku melihat laki-laki berparas unik tadi siang di bawah sana.

Aku sedikit tenang dan senang bibirku mulai menarik ke samping dan aku tidak sadar bahwa aku menatapnya sekitar 1 menit dan akhirnya laki-laki berparas unik itu menatapku balik aku kaget dan tidak tau harus apa.

Aku melambaikan jemari tanganku dengan senyuman yang kubuat tetapi ia sama sekali tidak menggubrisnya sedikit pun. Mood ku hancur aku hanya bisa berdecak kesal dan akhirnya ku turun kebawah untuk menemui laki-laki berparas unik itu karena penasaran.

Dan sampainya ku dibawah aku melihat sekeliling dan aku menemukannya.

"Hey kau! Berani sekali membuat mood baikku menjadi hancur, Siapa kau." Ia sama sekali tidak menjawab pertanyaan ku. "Jika kau tidak bisa menjawab maka aku akan memaksamu untuk menjawabnya sekarang, Kau pikir kau siapa huh seenaknya berbuat seperti ini kepada ku memang nya aku ini apa eoh! Aku hitung sampai tiga, jika tidak menjawab nya maka aku akan terus memaksamu dalam hitungan satu... dua... tiga...". Laki-laki itu hanya tetap memilih diam enyah lah apa isi fikiran nya sekarang, mungkin aku harus berbicara sedikit lebih tenang dan menatap mata nya kembali."Oke aku akan mengkonfirmasi kan mu dulu siapa nama mu sebenarnya." dan finally dia menjawab pertanyaan ku "Halven, halven vender."

Aku terdiam mengamati wajah unik nya sejenak setelah itu aku menguasai seluruh bagian wajah nya yang kulihat dari mata, hidung dan yang terakhir bibir. Aku tidak bisa berbicara bibirku tidak tahu mengapa rasanya tidak bisa membuka pembicaraan saat ia menyemburkan kata barusan yang ia bilang.

"M-maafkan aku, aku hanya terdiam, aku bahkan hampir menganggapmu seperti patung hihi."

HAH APA KATANYA?!?!? PATUNG..

"Dan apakah aku boleh mengetahui siapa namamu sebenernya."

Dan sekarang aku yang membisu di depannya aku tidak tau harus apa aku gugup sama gugup nya seperti menjawab soal matematika pak panji di papan tulis, itu yang kurasakan sekarang.

"G-grensya"

Hanya itu yang ku ucapkan, aku seperti orang yang sangat bodoh kenapa bisa seperti ini lalu ia kembali menyemburkan kalimat.

"Cantik, Namamu cantik."

Aku malu pipi ku hampir saja berubah menjadi strawberry untung saja aku sedikit menunduk dan kembali bersikap normal.

"Lalu?"

"Sedang apa kau di atas sana."

"Seharusnya aku yang bertanya kepadamu, sedang apa kau di halaman rumahku."

"Hanya berjalan santai, dan oh yah tadi aku sedikit membeli cemilan ringan." Mengangkat sebuah kantung plastik.

"Dan aku tidak sengaja lewat depan rumahmu dan aku melihatmu, Aku berdiam lama mungkin karena kagum dengan halaman rumah mu yang indah."

"O-ohh okay, Lalu? Apakah itu penting bagiku, sama sekali tidak." melingkarkan kedua tangan, dengan mata julit nya.

Halven terdiam melihat tingkah ku dan sedikit heran apa isi fikiran yang di fikirkan ku mungkin sekarang, wanita ini sangat amat menjengkelkan mungkin.

"Kalau sudah selesai bicara, Pergilah sana kau mengganggu aktivitas ku sedari tadi."

"Baiklah"

Aku sedikit heran dengan lawan bicara ku tadi, ku kira ia adalah laki-laki sesuai imajinasi ku ternyata oh ternyata zonk.

Aku sedikit heran dengan lawan bicara ku tadi, ku kira ia adalah laki-laki sesuai imajinasi ku ternyata oh ternyata zonk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part 2 02.00
👐






WALK WITHOUT SHADOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang