03. Saranghae.

19 5 0
                                    

[Seoul, Korea Selatan]

"Belum tidur? Besok sekolah lho."

"Gapapa, besok kan bisa dibangunin sama Mama."

"Kalau gak bangun-bangun?"

"Ya, berarti bolos."

"Jangan sering-sering, Sen. Apa kata orang nanti kalau calon istrinya Jaemin suka bolos."

Diam, jika dipikir-pikir kembali apa yang dikatakan Jaemin itu benar. Berkaca pada diri sendiri yang tidak punya apa-apa untuk dibanggakan.

"Sen, kenapa belum tidur?"

"Gak tau, kepikiran lo deh kayaknya."

"Cie mikirin gue. Udah berpaling nih ceritanya?"

"Ya, gimana ya. Kesempatan gak datang dua kali. Jadi, mau gak mau gue harus relain Chenle demi lo."

"Tapi Chenle kayaknya suka sama lo."

"Serius? Wah, gak jadi berpaling deh kalau gitu."

"...."

"Btw, dia ngomongnya gimana?"

"...."

"Jaem?"

"...."

"Jaemin! Masih denger kan?!"

"...."

"Jaemin lo ngambek?"

"...."

"Cie elah. Utututu si ganteng marah nih?"

"...."

"Jaem, tau gak? Tadi di sekolah gue ada murid baru. Dia ganteng, terus baik, ramah, sopan. Tadi gue juga belajar kelompok sama dia. Terus gue diㅡ"

"Gak peduli."

"Okey.... Tapi Jaem. Gue lagi suka sama seseorang lho. Ini bener-bener murni dari hati gue. Lo mau tau gak siapa dia?"

"Gak."

"Yaudah deh. Sorry ya Jaem kalau ganggu."

"Ck! Lo sih, kenapa harus bahas cowok lain? Lo lagi ngobrol sama calon suami ini, bukan sama temen lo. Terus tadi maksudnya apa gak jadi berpaling? Jadi selama ini lo manfaatin gue? Kalau iya biㅡ"

"Aku suka kamu, Na Jaemin."

Jaemin terdiam. Mengerjapkan matanya tidak percaya. Walaupun Sena adalah seorang Sijeuni, tapi rasanya seperti seorang wanita yang menyatakan perasaannya.

Dari seberang Sena melihat wajah Jaemin datar. Tidak ada respon apapun dari Jaemin. Baiklah, Sena rasa ucapan tadi tidak pantas untuk di utarakan pada sosok Jaemin. Hal ini pasti akan jadi bahan tertawaan. Dia Na Jaemin, seorang pria terkenal yang mengutamakan bibit, bebet, dan bobotnya.

Sedangkan Kim Sena hanya seorang gadis dari keluarga yang cukup dipandang, tapi dirinya bukanlah seorang super star seperti Jaemin. Bahkan, dirinya hanya seorang gadis ingusan yang masih duduk di bangku SMA.

Sena menghela napas menatap Jaemin yang masih pada ekspresi datarnya. "Yaudah deh, Jaem. Video callnya udahan ya."

Ingin Sena menekan tombol untuk mengakhiri panggilan tersebut. Namun....

"Aku cinta kamu, Kim Sena."

Deg!

Sena terdiam. Entah Jaemin benar-benar tulus atau hanya kasihan saja, yang jelas Sena saat ini tidak percaya dengan ucapan Jaemin. Ini adalah hal yang tidak biasa bagi Sena.

SKANDAL [Na Jaemin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang