"Jangan membuat diri cocok dengan orang sekitar kita , hidup yang kita jalani itu milik kita dan kitalah yang harusnya mengendalikan hidup kita sendiri bukan orang lain."
-Renjana Calvindra
Hari sudah berganti begitupun aktivitas dan raga yang kembali bekerja seperti alurnya. Cowok bertubuh tinggi itu mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi pukul 06:47 dia hampir terlambat, sebenarnya tidak apa jika terlambat namun pagi ini ada ulangan bahasa Inggris dan dia di suruh mendapatkan nilai baik .
Helaaan nafas terdengar dari balik helm full face nya .
10 menit kemudian dia sudah sampai di parkiran dan ternyata di sana masih ada Nandra dan Joevan seperti nya lagi menunggunya .
"Hey "
Joevan merangkul Renjana yang baru saja turun dari motornya. Di susul Nandra yang juga merangkul di sebelahnya juga.
Mereka menjadi tatapan para siswa siswi. Persahabatan mereka adalah hal yang patut di irikan orang-orang. Padahal di balik kebangetan kebersamaan mereka dan juga di balik si arogan Ketua geng mereka menyimpan banyak luka. Yang hanya dia sendiri yang tau.
Setibanya di kelas tepat juga bell masuk berbunyi. Renjana menghela nafas kembali. Belum juga Ulangan di mulai kepala sudah sakit. Dia tidak boleh nyerah. Seandainya mereka tau bahwa belajar atau tidaknya dewa bisa mengerjakan semuanya. Perutnya juga rasanya perih ia belum sempat sarapan .
Guru pun masuk dalam kelas. Langsung membagikan soal Ulangan.
Setengah jam berlalu sakit kapala Yang Renjana alami semakin sakit, bahkan hampir saja ia berteriak. Joevan yang di bangku belakang nya menyadari itu.
"Kenapa lo? "
Renjana menggelengkan kepalanya.
"Gapapa, gue mau ngumpulin duluan Jo"Renjana maju ke depan menyerahkan hasil Ulangan nya ke Sangat guru, dan guru mempersilahkan Renjana keluar. Renjana keluar langsung menuju ke rooftop sekolah.
....
Dengan buku-buku di tangannya gadis kecil itu semangat akan ke ke ruang guru, tadi guru menugaskan nya untuk menaruh buku itu ke meja guru.
Tapi seperti nya terlalu semangat sampai tidak melihat depan. Hingga ia menabrak baju seseorang yang sedang ingin menaiki tangga.'Bruk'
"Maaf maaf, aku tidak sengaja"
Buru ia mengambil buku-buku itu yang jatuh. Sedang orang ia tabrak tadi meringis memegangi bahunya.
"Kalau jalan pakai mata udah pakai mata 4 masih aja buta " jawabnya ketus lalu pergi begitu saja menaiki tangga. Sedang nya gadis itu diam. Dia terkejut melihat bahu yang ia tabrak tadi berdarah. Bahkan tidak menggubris umpatan dari orang tersebut.
Iya dia Queenzy atau biasa orang manggil dia zy, dengan cepat ia membereskan buku tersebut dan membawa nya ke ruang guru. Dia kepikiran dengan pemuda tadi. Seperti nya pemuda tadi terluka. Setelah bukunya sudah beres semua Queenzy menata kacamatanya lalu cepat pergi ke ruang guru. Setelahnya ia akan mencari pemuda tersebut seperti tadi ke arah yang rooftop sekolah.
∘₊✧──────✧₊∘
Di sana Queenzy berdiri di depan pintu Rooftop melihat pemuda yang tadi ia tabrak, mata Queenzy terbelalak.
"Kamu gak papa ya Tuhan darah ayo ke uks" Queenzy
Gimana tidak panik kalau pemuda tadi sudah berlumuran darah, hidungnya nya mimisan dan itu banyak sekali sampe serangannya yang berwarna putih terkena, dan Sepertinya memang di lap di lengan baju nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENJANA CALVINDRA
Teen FictionHancur karena keegoisan orang tua "Bukan terakhir"