H 3

1.5K 181 35
                                    

Happy reading




Mile sangat bosan hari ini, ingin keluar main tetapi tidak bisa karena harus menunggu Apo yang sedang demam dan kenapa orang tua nya harus pergi dan berakhir Mile yang harus menjaga nya.

"Eh bocah lu kapan sih sembuh nya?" Tanya Mile ke Apo yang lagi main hp di ponsel nya, meskipun anak itu demam tetapi tidak terlihat seperti sedang demam, dia terus berlari kesana kemari seperti anak monyet pikir Mile.

"Ihh ini uga kan calah kakak Mile yang kemalin ngacih Po ec klim yang anyak!" Protes Apo mengingat saat kemarin selesai bertemu dengan teman nya Mile membeli kan Apo es krim yang banyak sesuai ke inginan Apo karena di ajak pulang secara tiba-tiba, untung-untung diri nya tidak di buang di tengah jalan oleh Mile.

"Lah lu nyalahin gue? Lu sendiri kan yang mau makan yang banyak pakek nyalahin orang lu onde-onde!"

"Ingat ya kak Po tu gak pelnah calah! Jadi ini calah nya kakak" protes Apo dan melempar hp Mile tampa rasa bersalah.

"PONSEL GUE AKHHH SUDAHLAH" teriak Mile frustasi, tolong siapa pun bantu Mile agar makhluk aneh ini segera lenyap dari rumah nya.

"Kakak no teliak! Ini cudah malam"

"Ini masih siang bego, dulu tante kai ngidam apa sih sampai punya anak se bego lu?"

"Mana Po tau? Po aja belum layir"

"Yang bilang lu udah lahir siapa dodol? Dah serah lu mau ngomong apa pun terserah yang penting darah lu lancar" Mile memilih untuk membaringkan tubuh nya, menutup mata nya agar emosi nya segera menghilang.

5 menit kemudian.

"Po bocen" Apo berucap sambil menggoyang tubuh Mile, tak mendapatkan respon dari Mile, Apo segera menaikkan tubuh gembul nya ke tubuh Mile.

"Ughhhh" Mile hampir memuntahkan sarapan pagi saat Apo mendudukkan dirinya di atas Mile secara brutal.

"Kak Mile cemenin Po main dongg~" minta anak tersebut sambil memainkan ujung baju nya.

Niat hati ingin melempar Apo di gantikan dengan rasa gemas.

"Mau gue lempar tapi kagak tega kenapa sih lu imut banget" batin Mile.

"Gue males"

"Ihh kak Mile ayo cemenin Po main ihhh~" kini Apo merengek sambil terus bergerak dan tak sengaja pantat bulat nya mengenai gundukan Mile yang terbungkus.

"Sthhhh Po berhenti akhhh~"

"Hah kakak Mile cenapa?" Tanya Apo polos, binggung dengan wajah Mile yang terlihat memerah.

"L-lu bisa turun gak dari atas sana?"

"Cenapa?" Apo terus bertanya dengan tatapan polos nya tidak sadar perbuatannya membuat milik Mile terbangun.

"Ahhh susah jelasinnya kalau gini" Mile akhirnya pasrah dan membiarkan Apo duduk diatas milik nya meskipun Mile terus menahan rasa nikmat dan juga sakit karena miliknya yang tidak bisa lepas.



































"Po mau makan permen gak?"

"WAHHHH PO MAYUUUU" tentu saja bocah Lima tahun itu tidak akan menolak jika ditawarkan permen.

"Kalau mau permen Po harus turun dan ikuti perkataan kakak Mile" Apo segera bangun dari atas Mile.

Srekkkk

Entah setan dari mana Mile kini membuka resleting celananya.

"Kakak Mile cenapa buka itu nya?"

"Tadi Po mau permen kan?"

"Iya Po mau permen!" Ucap Apo senang.

"kak Mile punya permen dan tidak akan pernah habis disini" ucap Mile dan menurunkan celana dalam nya hingga penis nya keluar dengan tegak.

"Ihh ihh belalai gayah nya gede" kagum Apo dengan mata berbinar melihat ukuran burung nya Mile.

"Ini permen Apo, coba Apo makan" perintah Mile, Apo yang tentu tidak paham hanya mengikut perintah mile.

Crakkk

"AAAAAA ANJINGGHHH BUKAN NYA LU GIGIT!!!" Teriak Mile saat burung nya digigit oleh Apo, rasa sakit yang luar biasa dirasakan oleh Mile.

Apo tersentak kaget karena teriak Mile, dirinya binggung bukankah tadi Mile menyuruh nya untuk memakannya? Jadi Apo tidak salah kan disini.

"HIKS BURUNG GUE" Mile terus menangis dan berdoa semoga saja burung nya baik-baik saja.











TBC
Apo masih kecil belum boleh di nodai 😌

Mungkin ni cerita bakalan ada season 2 nya
Tapi masih rencana aja :)

Oke jangan lupa vote dan komen

Byee

Seven days✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang