Nyala layar biru dari komputer menerangi ruangan, bunyi tangan yang berbenturan dengan keyboard pun masih kerap terdengar walaupun saat ini sudah memasuki tengah malam.
Tatapannya kosong, dia tidak tahu apa yang dia tulis dan dia tidak tahu plot seperti apa yang dia inginkan. Semua kata kata orang tuanya tentang betapa cocoknya dia menjadi penulis terdengar sia sia sekarang.
'tidak bisa begini, aku harus berusaha lebih keras'
Lee Hakhyun namanya, Sebagai seorang anak, Lee Hakhyun membaca banyak novel. Dia membaca buku, dan menulis cerita. Fantasi adalah salah satu genre yang dia baca – dunia terang dan gelap, didominasi oleh naga, pedang, dan sihir. Orang tuanya mendukung dia menjadi seorang penulis.
'tapi apa gunanya itu sekarang...'
Sungguh, Hakhyun bukanlah orang yang mudah menyerah. Dia optimis dan positif, dia menyukai karakter yang dia tulis dan dia menyayangi pembacanya dengan sepenuh hati.
Dulu dia selalu merasa berdebar saat dia menulis, tapi sekarang? Entahlah, Hakhyun tidak tahu.
Tok Tok Tok
Lamunannya terhenti saat suara mengetuk pintu terdengar dari luar. Kemudian di susul suara seorang gadis yang sangat dia kenal dengan baik.
"Hakhyun-ah, bisakah kamu keluar sekarang?"
Hakhyun sedikit terkejut namun dia segera bangkit dari kursinya dan mengusap matanya untuk menghilangkan rasa pusing.
"[Name]? Tunggu sebentar biar aku bukakan"
Hakhyun melangkah menuju pintu dengan perasaan was was. Dia penasaran kenapa gadis itu mengunjunginya, di tengah malam pula.
Setelah membukakan pintu, disana dia dapat melihat wajah yang dia ingat betul.
"Ada apa [Na-"
Belum sempat lagi dia bertanya, tiba tiba gadis yang mengunjunginya itu memeluknya dengan pelukan yang sangat erat, namun juga tidak menyakitinya.
Pelukan yang membuat siapapun yang menerimanya dapat merasakan emosi apa yang dimiliki oleh orang yang memeluknya.
"Hakhyun-ah" gumam [Name] pelan, suaranya terdengar serak seperti orang yang habis menangis, membuat Hakhyun semakin berhati hati.
Dengan lembut, Hakhyun membelai rambut sang gadis. Dia ingin bertanya, tapi suara [Name] yang terdengar putus asa itu membuatnya berhenti, takut akan membuat keadaan menjadi lebih buruk.
"[Name], tenang oke? Apa kamu mau masuk? Aku akan menyiapkan coklat panas" Kata Hakhyun sambil terus membelai rambut [Name].
[Name] menggeleng pelan, lalu melepaskan pelukannya. Tapi dia tetap menolak untuk menatap Hakhyun secara langsung.
"Hakhyun-ah, aku akan membuatmu bahagia oke?"
'huh?' Hakhyun mengerjap, kenapa tiba tiba [Name] mengatakan itu?
[Name] menyadari kebingungan Hakhyun tapi dia tidak ingin menjelaskan lebih banyak - ah tidak, dia tidak bisa menjelaskan lebih banyak. Tangan gadis itu perlahan lahan menggenggam tangan Hakhyun,mengaitkan jari mereka satu demi satu.
"Aku berjanji akan membuatmu bahagia, kamu dan dia akan bahagia" bisik [Name],
Hakhyun menghela nafas. Apa yang bisa dia katakan sekarang? Dia kebingungan. [Name] yang dia kenal adalah orang yang rasional dan sulit di mengerti. Tapi sekarang?
Sulit sekali mendeskripsikannya.
"Aku sudah bahagia [Name], tenang saja. Jangan khawatirkan aku oke?"
'tidak...kamu tidak' pikir [Name] yang tidak dia suarakan secara langsung.
"Kamu baru saja mimpi buruk?" Tanya Hakhyun sambil mengeratkan genggaman tangan mereka.
[Name] tersenyum getir
'akan sangat menyenangkan jika itu hanya mimpi' Pikir [Name], dia mengangguk pelan sebagai jawaban atas pertanyaan Hakhyun walaupun secara teknis dia berbohong.
"Nah, ibuku pernah bilang kalau mimpi itu cuma bunga tidur. Jangan dipikirkan, lihat aku oke? Aku baik baik saja"
"Benar...maaf mengganggumu, aku akan pulang sekarang. Tapi..."
[Name] menggantungkan ucapannya lalu kembali memeluk Hakhyun.
"Kau percaya padaku kan? Aku berjanji akan membuatmu dan dia bahagia oke?"
Hakhyun ingin bertanya siapa 'dia' yang di maksud, namun memutuskan untuk diam.
"Iya , aku percaya"
Apa yang tidak disadari Hakhyun adalah hologram biru muncul di belakangnya, hologram yang hanya dapat dilihat oleh [Name].
Hologram yang [Name] tunggu tunggu.
[Dunia unit ke 50790 menanggapi perkataan mu]
[Dunia unit ke 17993 menanggapi perkataan mu]
[Dunia unit ke 80278 menanggapi perkataan mu]
[Semua dunia menunggu kamu menepati janjimu]
Dan akhirnya, sebuah pesan yang sudah [Name] tunggu dari lama muncul dengan hologram yang lebih mewah daripada yang lain
[Dunia teratas mengawasimu]
Pemicu dari semua ini adalah kata 'Janji' yang [Name] ucapkan.
Benar...[Name] sengaja melakukannya^^
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beauty of Death||𝐎𝐑𝐕 𝐅𝐚𝐧𝐟𝐢𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧
Fanfiction[SLOW UPDATE] Saat jarum jam berputar berlawanan arah dari biasanya, kira kira apa yang akan terjadi? Ini kisahmu wahai protagonis tersayangku, apakah cerita ini akan berakhir baik atau buruk...semuanya ada di tanganmu^^ Note : Kamu (Pembaca) Adala...