Rapat

100 14 0
                                    

Di tempat penuh dengan aroma anyir dari darah, tempat yang disebut sebagai surganya pada iblis dan neraka nya para malaikat, tempat dimana segala kejahatan terjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di tempat penuh dengan aroma anyir dari darah, tempat yang disebut sebagai surganya pada iblis dan neraka nya para malaikat, tempat dimana segala kejahatan terjadi. 

Kejahatan adalah hal normal di tempat ini, makan atau dimakan, bunuh atau dibunuh, tempat yang penuh dengan segala macam kekejian, bahkan iblis pun  dikatakan di ciptakan disana.

Kekejaman, kemarahan, keangkuhan, kesombongan, tidak ada satupun yang penting disini.

Satu satunya unit yang diberikan kebebasan dari Universe sendiri untuk membangun tempat keinginannya. Tempat yang penuh akan dosa dan hasrat, tempat yang menampung semua bisikan bisikan jahat yang terdengar dari pikiran manusia.

Selamat datang di dunia unit ke 5080, tempat dimana kesesatan adalah dunia nyata dan kepolosan hanyalah angan belaka.

"Roda akan kembali berputar, sejarah akan kembali terulang, sekali lagi dunia akan menjadi tempat yang penuh dengan kekacauan"

Bisik bisik dapat terdengar jelas di ruangan kosong yang tidak memiliki satu orang pun.

Ruangan itu memiliki aksen emas yang mencolok yang dapat dilihat oleh siapapun. Satu satunya hal yang ada di ruangan itu adalah meja bundar yang terbuat dari kayu. Ukiran ukiran rumit seperti kejatuhan malaikat suci Lucifer, dan pemerintahan Lucifer didunia iblis dapat terlihat di meja itu.

Diatas meja terdapat catur yang pion pionnya sudah tidak lagi tersusun dengan rapi. Dan setiap kali salah satu pion bergerak sendiri, bisik bisik itu dapat didengar dengan lebih jelas lagi.

Ruang hampa , tempat terlarang di dunia unit ke 5080. Jika hukum ada, maka dunia ini adalah dunia yang mengabaikan hukum.

Ruangan yang bisa menentang dunia yang diciptakan oleh seseorang sebagai persembahan pada universe. 

"Bagaimana menurutmu nomor empat? Haruskah kita mendukung atau menentang?" Sebuah suara yang lembut dan manis semanis buah stroberi yang dinikmati di kala senja terdengar di ruang hampa.

jangan mencari orang yang mengatakannya, karena kamu tidak akan menemukannya.

"Universe belum memberi titah apapun , jadi aman jika kita berasumsi bahwa satu satunya hal yang harus kita lakukan sekarang adalah diam bukan?" Jawab nomor empat

"Bagaimana pendapatmu nomor satu?" Suara pria yang terdengar seperti anak kecil bertanya,membuat salah satu bidak catur yang tadinya berdiam diri hancur seketika.

Orang yang dipanggil nomor satu itu tidak menjawab,membuat suasana di ruang hampa itu kian dingin.

"Ahaha, nomor tiga kau menanyakan pertanyaan aneh, kenapa nomor satu harus ikut campur dalam hal ini?"

Syukurlah, keheningan itu dipatahkan oleh orang lain.

"Nomor sembilan,tutup mulutmu. Aku tidak memintamu bicara disini" lugas nomor tiga.

"Menurutku,kau yang seharusnya tutup mulut. Seperti perkataan nomor empat, universe belum memberi kita perintah apapun. Jadi ada baiknya kita tetap diam" sahut nomor satu yang akhirnya mau mengeluarkan suara emasnya.

Susah dia mah

Harus dikasih suap dulu baru mau ngomong.

Suara tercekat dari bidak catur di kotak keempat dapat terdengar, dia tidak menyangka nomor satu akan setuju dengan pendapatnya.

Meski memiliki status yang sama sebagai pengawas inti dari 'dunia unit', nomor empat cenderung lebih sering di abaikan oleh lima belas anggota pengawas yang lain. Hal ini dikarenakan sifat nomor empat yang lebih mencintai kedamaian daripada apapun.

Sifat itu tidak cocok dengan sifat sifat pengawas inti dari dunia unit yang suka mencari keributan dan taruhan.

"Hanya diam? Itu sama sekali tidak menyenangkan. Dari enam belas pengawas inti disini , aku akan menjadi orang pertama yang menentang keputusan '[Name]' "  kata nomor tiga.

"Entahlah, sepertinya nomor tujuh tidak berpikir seperti itu tuh?" Sahut nomor satu, membuat salah satu bidak catur maju.

"Lagipula, kau bukan universe. Kami sama sekali tidak memiliki kewajiban mematuhi kata katamu nomor tiga" sambung nomor satu, nadanya semakin intens pertanda bahwa dia tidak suka dilawan dalam hal ini.

"Tapi...tiga dunia sudah menyetujuinya, jadi kita tinggal menunggu saja apakah universe akan mengabulkan keinginannya atau tidak" kata nomor delapan , secara halus mengubah topik.

"...benar,aku sudah melihat banyak orang gila,tapi ini pertama kalinya aku melihat orang yang mengorbankan apapun hanya untuk satu orang...." Sahut nomor sebelas, yang di setujui oleh pengawas yang lain.

"Dimana nomor enam? Kalau aku tidak salah,dunia yang menyetujui perkataan [Name] semuanya adalah dunia unit yang berada dalam pengawasan nomor enam kan?" Tanya nomor satu, inilah pertanyaan yang ingin di tanyakan semua orang tanyakan dari awal.

Penyebab utama kekacauan ini sama sekali tidak hadir dalam rapat,membuat kecurigaannya semakin memuncak.

Udah biarin,lama ini rapatnya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Gadis dengan Surai (h/c) dipadukan dengan warna mata (e/c) yang tampak sempurna di wajahnya itu menghela nafas berat. Aliran darah yang mengalir dari hidung dan sela sela jarinya sama sekali tidak dia pikirkan.

Sejujurnya, sebagai bayaran atas secara paksa membuat dunia teratas mengawasinya,  ini adalah bayaran yang murah.

Netra [Name] menatap sosok Hakhyun yang tidur dengan damai di
Sofanya, seolah olah bau darah yang khas sama sekali tidak mengganggunya.

Awalnya [Name] ingin langsung pulang kerumah karena dia tidak ingin menunjukkan sosok yang berlumuran darah seperti ini di hadapan Hakhyun.

Tapi...

"Gila ya? Ini sudah tengah malam tahu, menginap saja sehari disini"

Dan setelah itu, kepala [Name] terlalu pusing untuk mengingat apapun, dan saat sakit kepalanya mereda dia sudah ada di atas kasur dengan kondisi berdarah darah, dan Hakhyun sudah tertidur di sofa.

'Seharusnya dia sudah hadir sekarang, tapi dimana?' Pikir [Name] dengan gugup sambil sesekali melirik ke atas.

Saat itu...

[Pengawas tinggi : nomor enam (6) mengundang anda ke domainnya]

Dan akhirnya setelah sekian lama menunggu, hologram yang di tunggu tunggu oleh [Name] muncul.

[Name] menelan salivanya gugup, ini akan menjadi titik awal dari rencananya.

TBC

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Beauty of Death||𝐎𝐑𝐕 𝐅𝐚𝐧𝐟𝐢𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang