16. Pendekatan

1.5K 75 9
                                    

"Cinta timbul seiring berjalannya waktu"

Saa&Ad

Happy Reading...

Waktu kini menunjukan pukul 19.00 malam dan sudah waktunya pasutri ini untuk makan malam.

Syahira yang tengah duduk murojaah di kamarnya dengan masih memakai mukenahnya tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya.

Tok..tok..tok...

Syahira 'pun meletakkan Al-quran di atas laci dan beranjak dari duduknya lalu membuka pintu kamar.

"Assalamu'alaikum Non," salam bi Dian.

"Wa'alaikumussalam Bi," jawab Syahira.

"Non. Makanan sudah siap," ucap bi Dian.

"Iya Bi.  Sebentar lagi Asya ke sana," jawab Syahira dan Bi dian 'pun mengangguk.

"Yaudah. Kalo gitu Bibi ke atas dulu yaa." pamit Bi Dian.

"Iya bi" jawab Syahira.

-
-
-

Anggara yang tengah main handpone di kamar nya tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya.

Tok...tok...tok...

Anggara 'pun meletakkan handpone genggam nya di atas nakalas dan beranjak dari duduknya lalu membuka pintu.

"Assalamu'alaikum Den," salam bi Dian.

"Wa'alaikumussalam. Kenapa Bi? " Tanya Anggara to the point dengan menaikan sebelah alisnya .

"Makanan sudah siap Den," jawab bi Dian.

"Hm," jawab Anggara hanya dengan deheman.

"Yaudah Den. Bibi pamit. Assalamu'alaikum," pamit Bi Dian dan berlalu pergi.

"Waalaikumussalam?" jawab Anggara dengan menutup pintu.

-
-
-

Syahira yang sudah siap 'pun membuka pintu kamarnya untuk makan malam namun ternyata Anggara juga baru keluar dari kamarnya, Anggara menuruni tangga dengan pelan-pelan karena kaki nya yang masih terasa sakit dan berjalan dengan pincangnya.

Syahira dengan sigap nya menghampiri Anggara.

"Astagfirullah. Gus kaki nya masih sakit ya?" Tanya Syahira dengan menatap polos kaki Anggara yang tertutupi oleh perban.

"Udah tau masih nanya!" Jawab Anggara dengan sinisnya.

"Yaudah Gus. Asya bantu ya," ucap Syahira dan seperti akan menggandeng tangan Anggara.

"Eee ... mau ngapain?" Tanya Anggara dengan menatap aneh Syahira.

"Kan Asya mau bantu Gus," jawab Syahira lalu menuntun Anggara untuk menuruni tangga dengan menggandeng tangan Anggara. Anggara hanya bisa pasrah dengan semua ini toh ia juga sedang dalam kesusahan.

Syahira dengan telaten menuntun Anggara menuju meja makan.

"Alhamdulillah. Nyampe juga," syukur Syahira dengan tersenyum senang.

"Alhamdulillah," syukur Anggara setelah duduk di kursi Meja makan.

Syahira 'pun duduk di kursi meja makan yang sudah tersedia dengan berbagai lauk pauk serta dengan buah-buahan yang segar.

Bi dian 'pun datang, "silahkan di makan Non. Den," ucap Bi Dian dengan tersenyum.

"Iya bi," jawab ke dua nya.

GARASYA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang