🎬 Take 5 🎬

2.7K 475 91
                                    

Do you know my name?
I'm a Cameo.

"Lee Haechan, ayo kita berteman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lee Haechan, ayo kita berteman..."

Pria itu tersenyum lebar sembari mengulurkan tangannya. Sementara Haechan tentu tak bisa menyembunyikan perasaan senangnya walau dia sedikit terkejut dengan ajakan berteman dari Jaemin tersebut. Haechan merasa dirinya seperti memenangkan lotre hari ini.

Pagi-pagi dia berangkat sekolah dengan Jeno dan sekarang seorang pria tampan dari kelas musik yang bahkan adalah nomor dua di daftar populer Jegug mengajak dia untuk berteman dengannya.

"Kenapa kau ingin berteman denganku, Na Jaemin-ssi? Ketahuilah, kau adalah orang pertama di sekolah ini yang mengajakku berteman."

Jaemin menaikkan kedua alisnya. Dia heran saja. Gadis secantik Haechan tidak memiliki teman di sekolah ini. Wah, anak-anak teater memang kejam kalau soal diskriminasi kelas sosial, pikir pria itu.

"Begitu ya? Bukankah itu jauh lebih baik? Artinya aku akan jadi teman pertamamu di sekolah ini!" Kata Jaemin sambil tersenyum seperti orang idiot yang entah kenapa disukai Haechan. Atau mungkin Haechan hanya merasa senang karena ada orang yang mau mengajaknya bicara tanpa menjelek-jelekkan dia.

"Omo Haechan-aaa, apakah Na Jaemin pacarmu? Aku tidak menyangka bahwa selera Jaemin rendahan sekali seperti ini hahaha"

Suara tersebut datang dari arah belakang. Haechan menatap ke belakang mendapati geng komplotan Haewon sedang menatapnya sambil tersenyum sinis ke arahnya. Para gadis itu memang tidak tahu kapan waktunya untuk berhenti. Selalu saja merendahkan Haechan di tiap kesempatan.

"Tidakkah kalian berpikir bahwa mereka itu sangat cocok? Si biang onar sekolah dan Si pemeran pembantu. Mereka memiliki kesamaan. Sama-sama sampah! Tidak berguna!" Teriak Seojeong lalu diikuti oleh tawa dari seisi kelas kecuali Jeno. Bahkan Haewon saja tersenyum tipis mendengar perkataan sahabatnya tersebut. Tidak boleh tertawa karena Haewon tidak mau terlihat berperilaku buruk di depan Jeno.

Sama seperti apa yang dia dengar dari teman-teman kelasnya bahkan dari orang-orang di kelas tari; anak-anak kelas teater memang tidak bisa menjaga mulut mereka, merasa diri paling hebat dan paling berkuasa di sekolah. Haechan tidak terkejut bahkan tidak tersinggung dengan perkataan mereka. Dia malah tertawa kencang, menyandarkan punggungnya di kursi. Sesantai itu memang kelihatannya.

"Iya iyaa~ teruslah kalian mengoceh. Setidaknya yang kalian sebut sampah ini berada di urutan ke-2 murid terpopuler di sekolah. Kalian orang-orang bodoh, dengarkan aku baik-baik. Bahkan sampah pun bisa didaur ulang menjadi sesuatu yang bernilai jual tinggi. Jadi kalau bicara itu pakai otak kalian, jangan asal ceplos saja. Ketahuan kan mana yang berotak kosong. Seperti kata pepatah, tong kosong nyaring bunyinya. Sangat cocok dengan kalian. Tidak salah lagi."

Seisi kelas tercengang dengan apa yang baru saja diucapkan oleh Jaemin. Savage, but it's true. Haechan saja sampai ikut tercengang, apalagi melihat smirk yang ditunjukkan Jaemin sambil dia bicara. Terlihat sangat mengejek tapi jujur saja Haechan puas mendengar ya. Setelah itu mereka tidak akan berani membantah Jaemin lagi. Coba saja. Satu kalimat keluar dari mulut mereka akan langsung dibungkam oleh seribu kata oleh Jaemin yang pastinya lebih menusuk dari yang mereka ucapkan.




CAMEO • NOHYUCK •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang