Rutinitas

3 0 0
                                    

Gabriel berjalan melewati lorong lorong kelas dengan sesekali bersenandung kecil, tangannya membawa bekal bergambar kartun jadoo yang biasa dirinya tonton di televisi.

Langkah Gabriel terhenti di depan kelas 12 IPA 1, jantungnya selalu berdegup kencang. Padahal sudah menjadi rutinitasnya memberikan bekal buatannya untuk cantiknya, ya kekasih Gabriel.

Gabriel melangkah masuk ruangan kelas itu. Senyumnya melebar memperlihatkan gigi putih yang tersusun rapih saat melihat cantiknya sedang duduk di kursi paling belakang sedang memainkan ponselnya.

"Cantikkkkkkk" seru Gabriel menerjang kekasihnya dengan pelukan eratnya.

Seisi kelas hanya menatap jengah pemandangan setiap pagi ini.

"Cantik-cantik... Gabriel sangat rindu cantik" ucap Gabriel melepaskan pelukannya.

Gadis itu terlihat menghela nafas pelan.

"Nama aku Caroline bukan cantik. Lagipula kita bertemu setiap hari, lebay sekali" ucap Caroline mencibir.

Gabriel memberenggut kesal mendengar cibiran Caroline.

"Kan memang pacar Gabriel cantik. Kemarin itu libur, jadi kita tidak bertemu, cantik..." jelas Gabriel menumpukan dagunya di pundak Caroline, menghirup wangi rambut cantiknya yang di rindukannya.

Caroline hanya merotasikan matanya mendengar penjelasan Gabriel.

"Salah cantik sendiri, kemarin tidak mau kencan bersama Gabriel, padahal kan kemarin itu libur. Emangnya cantik kemana? Sampai tidak bisa kencan dengan Gabriel" tanya Gabriel menatap Caroline dari samping.

Caroline menegang "ada urusan" singkatnya.

Kening Gabriel mengerut bingung "urusan apa itu cantik?" tanya Gabriel penasaran sampai Gabriel menatap Caroline bukan dari samping lagi, tapi dari depan ingin melihat jelas wajah cantiknya.

"Urusan penting"

Gabriel merucutkan bibirnya kesal.

"Iihhhhhh cantikkkkk" rengeknya kesal.

Caroline hanya terkekeh pelan mengelus rambut pekat hitam milik Gabriel, enggan memperjelas urusan penting itu.

Tak lama Gabriel tersenyum hangat
"Cantik-cantik... ini bekal nasi goreng buat cantik, Gabriel tambahkan sosis kanzler lebih banyak kesukaan cantik" serta menyerahkan bekal yang sedari tadi di genggamnya.

Caroline mengangguk saja "terimakasih"

"Gabriel juga bawakan Cimory squeeze purple taro kesukaan cantik" ucap Gabriel sembari membuka tasnya lalu mengambil cimory di letakkannya di depan cantiknya.

"Di makan cantik, sebelum jam pertama masuk" ucap Gabriel sembari membuka kotak bekalnya, mengusap sendoknya dengan tisu lalu menyuapkannya ke mulut cantiknya.

"Kamu sudah makan?" Tanya Caroline.

"Heum sudah. Di rumah sama ayah bunda, cantik"

begitulah rutinitas di pagi hari sepasang kekasih itu. Gabriel yang akan membawakan bekal nasi goreng masakannya sendiri dan cimory kesukaan Caroline lalu menyuapi gadisnya sarapan. Karna Gabriel tau, Caroline tidak pernah sarapan di rumahnya. Maka dari itu, Gabriel ingin menjadi pacar baik untuk cantiknya.

***Gabriel***

Kini jam istirahat Gabriel dan Caroline sedang duduk di kantin berada di tengah tengah lautan manusia yang sudah kelaparan.

"Cantik-cantik... mau makan apa?" Tanya Gabriel sembari mengelus punggung tangan Caroline.

"Ayam geprek level 10, minumnya es teh aja" ucap Caroline.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Caroline AmberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang