kini mereka tengah berada di rooftop menikmati semilir angin yang menerpa wajah mereka berdua, hyunsuk dan lia. karena asahi harus ke kelas sebentar.
"kenapa kakak tidak melawan mereka? perlakuan mereka sudah keterlaluan kak"
"kakakmu tidak akan melawan mereka karena mereka pembully yang tidak memiliki hati" bukan hyunsuk yang menjawabnya. melainkan pemuda yang baru saja datang dengan ransel dan beberapa camilan.
"apa maksudmu sahi?" lia bingung dengan ucapan dari asahi.
"tidak memiliki hati? apa separah itu? tapi mengapa sekolah ini masih membiarkan mereka bersekolah disini?" batinnya.
"sudah banyak korbannya dan yang paling parah adalah si korban bunuh diri karena tidak kuat dengan mereka" jelas asahi dan langsung meneguk minuman yang ia pegang sejak tadi.
"kakakmu diam karena dia tidak mengenal siapapun disini, hanya aku satu-satunya teman dia dan yang dia kenal hanya si geng pembully itu dan satu lagi yaitu geng dari mantan kekasihnya"
lia mengangguk paham, ia sebenarnya ingin bertanya lebih tentang mantan kekasih dari kakaknya. ia masih merasa janggal dengan semuanya termasuk kakaknya yang tidak berteman dengan siapapun kecuali asahi. tapi ia urungkan karena keadaan kakaknya sedang tidak baik-baik saja, ntah apa yang dipikirkannya tapi sejak tadi kakaknya hanya diam dan melamun. ia berniat menepuk bahu sang kakak namun, asahi lebih dulu melakukan nya karena dia lebih dekat dengan kakaknya lebih tepatnya disampingnya.
"hyun..."
"aku tau, kamu masih memikirkan hal itu tapi aku minta tolong sama kamu hyun. bangkitlah jangan mau terpuruk seperti ini dan harusnya kamu bahagia karena kamu bisa bebas berteman dengan siapa saja" asahi benar-benar frustasi sekaligus marah, ntah ia harus membujuk hyunsuk dengan cara apa lagi karena semua itu akan menjadi sia-sia. hyunsuk nya tetap menjadi pribadi yang pendiam bahkan untuk senyum pun tidak.
sungguh asahi merindukan hyunsuk nya yang ceria, banyak bicara dan semua tingkah absurdnya. tapi disatu sisi ia juga bingung karena kekasihnya marah dengannya. ia tidak bisa memilih karena mereka berdua adalah orang yang berharga bagi asahi.
asahi berdiri dari duduknya dan memberikan pakaian yang sempat ia bawa sebelum datang ke rooftop. ya, asahi kembali ke kelas untuk mengambil ransel miliknya dan juga hyunsuk. ia tidak mengambil ransel milik lia karena mereka beda kelas. alasan sebenarnya adalah mengambil pakaian yang ia simpan di loker.
asahi melangkahkan tungkainya kearah pembatas tempat ia berada, matanya menatap ke arah bawah. ia tersenyum tipis dan tanpa sadar air matanya turun membasahi pipinya.
"jae, apa sebegitu tidak pedulinya kamu dengan hubungan kita? disaat kita ada masalah kamu marah denganku tapi setelahnya kamu tertawa dengan gadis-gadis disekitarmu. seolah-olah tidak terjadi apa-apa?"
asahi tersadar dari lamunannya ketika ia merasakan tepukan di bahunya, ia melihat disamping nya sudah ada hyunsuk yang tengah tersenyum kepadanya. seketika asahi melupakan semua masalahnya dengan sang kekasih karena sekarang ia bahagia melihat sahabatnya bisa tersenyum kembali. hyunsuk nya kembali.
"maaf, karena aku sekarang hubungan kamu dengan jaehyuk menjadi renggang bahkan kalian sering bertengkar. tapi sekarang, sahi tidak perlu mengkhawatirkanku lagi karena hyunsuk nya sahi sudah kembali" hyunsuk tersenyum dan meyakinkan asahi jika dirinya sudah baik-baik saja, berkat adiknya juga. sebelum lia pamit ke kelasnya, dia sempat mengatakan 'jika kamu selalu terpuruk, sampai kapanpun semuanya tidak akan pernah selesai dan sekarang tunjukkan pada mereka jika dirimu tidak seburuk apa yang mereka katakan. kamu hebat dan kamu terbaik sesuai versimu. jika kamu pernah ditinggalkan oleh seseorang maka buatlah orang tersebut menyesal'
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu adalah Takdirku (Hoonsuk)
Romantikhidup dengan bayang-bayang masa lalu, membuat hyunsuk takut dengan sesuatu yang disebut dengan 'cinta'. orang lain berkata bahwa 'jatuh cinta' itu sangat menyenangkan, namun baginya itu semua hanyalah rasa sakit yang akan membuat seseorang menjadi h...