"Pertandingan selanjutnya, kepada SAR FC dan ADEFA FC. Dipersilahkan segera ke lapangan"Zidan natap muka dari setiap timnya. Terakhir, dia natap Fadel lama. Fadel paham arti tatapan itu.
"Kita udah jauh-jauh kesini, ngga boleh pulang ngga bawa apa-apa. Paham?"
"Paham capt!"
"Oke berdoa lagi!"
Memasuki lapangan, sorak-sorak penonton mulai kedenger. Tim Fadel posisi away, dan lawan mereka home. Beberapa nyali teman Fadel meredup, kaya Mandafan contohnya.
"Man! Inget, bukan berarti kita ga bawa coach, kita bakal kalah. Ini tantangan buat lo, juga kita semua" kata Zidan, dia ngeratin pegangan di pundak cowok itu.
Mandafan dengan nahan nervous nya, cuma ngangguk.
Fadel nunduk, semua kemenangan ini ada di tangan dia.
Sebagai pivot, menuntut Fadel untuk jadi pemain cerdas. Harus ngebuat ruang untuk temannya yang berposisi sebagai flank dan ngebentuk posisi 131 di daerah pertahanan lawan untuk nyetak gol.
Zidan natap temen-temennya.
"Inget, pressure mati."
Chika ngangkat kamerany, dan dia arahin ke satu orang yang lagi berjuang di lapangan.
Ngebidik dengan baik, Chika ngerasa puas sama hasilnya.
"Chika, lo ngapain foto-foto peserta itu sih?"
Chika ngeliat hasil bidikannya trus senyum,
"Keindahan itu harus diabdikan bukan?"-tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
DELCHIK
FanfictionCuma fiksi jangan di bawa ke real life ya. Disclaimer Typo bertebaran Bahasa non baku Started: 24 agt 2022 ©Alleg_ran