The Final

1.7K 146 10
                                    

Benar yang dikatakan kebanyakan orang. Tahun pertama pernikahan adalah tahun yang paling berat dihadapi. Masa-masa pengenalan diri, dimana sebagai pasangan, kedua belah pihak mulai menunjukkan sifat masing-masing. Dari yang awalnya mungkin manis, lalu berubah biasa-biasa saja.

Beberapa bulan lalu, saat usia pernikahannya memasuki bulan ke lima, sifat dan sikap Johnny berubah begitu saja. Lelaki yang ia kenal perhatian dan penuh kasih sayang mulai abai. Pulang kerja yang selalu melebihi pukul sembilan malam, dengan alasan yang jelas klise. Dan hal itu terus berlanjut hingga satu bulan berikutnya. Dimana mood swing yang Haechan rasakan semakin meledak-ledak mendapati sikap Johnny yang semakin menyebalkan dimatanya.

Haechan tidak ingin menaruh pikiran buruk jika saja matanya tak dengan sengaja menatap satu pesan pada layar ponsel suaminya. Pesan yang menurutnya begitu intim untuk seukuran teman kantor. Lalu disuatu pagi, saat dirinya dengan hormon kehamilannya tak bisa lagi ditahan, mulutnya mulai bertanya-tanya. Tentang siapa gerangan sosok yang satu bulan terakhir ditemui Johnny hingga menyita seluruh waktu lelaki itu.

"Apa semua urusanku harus menjadi urusanmu juga?"

Itu adalah pertanyaan yang memancing keributan besar diantara mereka pagi itu. Johnny dengan segala sifat tertutupnya, dan Haechan dengan segudang rasa penasaran dan amarahnya. Saat itu keduanya tidak ada yang mampu berpikir jernih. Bahkan sekali pun itu Johnny yang dikenal banyak orang sebagai sosok bijak.

"Iya!" balas Haechan yang terpancing. Kepalanya panas mendapat tatapan tajam macam itu dari suaminya. "Aku pasanganmu! Wajar kalau aku ingin tahu apa saja yang kau lakukan diluar sana."

"Kau pikir kau siapa? Hanya jalang yang aku nikahi karena sedang mengandung anakku. Jangan terlalu ikut campur! Urusanku akan tetap menjadi urusanku!"

Kalimat bernada tinggi itu menghujam Haechan lebih parah. Bahkan bibirnya mendadak kaku, tak mampu membalas. Tenaganya seolah dikuras habis hanya dengan mendengar kata-kata itu. Pandangannya ia bawa untuk menatap perutnya sendiri. Ternyata memang hanya sebatas itu Johnny menganggapnya. Seharusnya ia tak menaruh banyak harapan pada siapapun, termasuk pada orang yang dulu begitu kukuh menikahinya.

Itu hanya segelintir ingatan pahit yang dialaminya beberapa bulan terakhir. Karena selanjutnya, Haechan kembali mendapati dirinya yang tidak sedikit pun bernilai. Rumah yang ditinggalinya dari awal pernikahan hingga usia kandungannya menginjak delapan bulan itu tak ubahnya hanya bangunan dingin. Berminggu-minggu mendapati sifat dingin Johnny, berminggu-minggu itu pula keduanya tidak bertegur sapa.

Hingga diminggu ke tiga puluh empat kehamilannya, Haechan memilih pergi dari sana. Menurutnya pilihan terbaik adalah berpisah. Karena rumah yang ia anggap bisa menampung kepulangannya sudah hancur. Begitu pula dengan hatinya yang kepalang lebam membiru. Menyisakan diri yang mencoba kuat dan meraih kembali semangat hidupnya demi buah hatinya. Demi anak yang tak benar-benar mendapat pengakuan layak dari ayahnya.

Senyum berulang kali mencoba Haechan ulaskan. Untuk sekedar menghibur diri dari segala macam luka yang didapatnya. Tapi nyatanya, suasana tak langsung membaik meskipun senyumnya sudah terpatri begitu lebar. Pada realita yang ia hadapi, gunjingan kasar dari orang-orang ia hadapi, lebih banyak dan lebih mengerikan menghancurkan tembok pertahanan dirinya.

Berbulan-bulan ia mencoba untuk tidak menangis ditengah kesendiriannya. Tapi saat orang-orang mencercanya juga anaknya, rasanya Haechan tidak tahan lagi. Berulang kali ia bertanya, kapan Tuhan menjemputnya. Tapi berulang kali juga ia tak menemukan jawabannya.

Hingga tiba hari ini, hari yang benar-benar menunjukkannya pada rasa sakit luar biasa. Seolah sekarat, namun tubuhnya dipaksa tetap kuat bersama makhluk mungil yang menanti untuk dilahirkan ke dunia. Berjuang seorang diri terasa begitu sulit. Ia ditinggalkan seorang diri di dalam ruangan setelah melakukan beberapa pengecekan.

PURPOSE | Johnhyuck Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang