second-two

24 3 1
                                    

"tidak tidak tidak, aku terlambat!"

kaki yang dibalut oleh white flatshoes itu berlari membelah lautan manusia di sore hari.

dress selutut berbentuk a line berwarna putih berkibar seiring ia melewati orang-orang. surai karamelnya pun bergoyang diterpa angin.

calia mendongak ke atas setelah mengecek ponselnya. hotel mewah yang sekarang terpampang di hadapannya, adalah tempat janjian antara dirinya dan eren yeager.

ia menelan ludah. astaga, untuk tempat pertemuan saja harus di hotel mewah segala. calia tak habis pikir dengan pikiran orang yang memiliki uang.

sejujurnya rasa ragu masih ada dalam benaknya. walaupun ia sudah memantapkan diri untuk percaya dengan annie dan sasha, tapi kan tetap saja.

alasannya masih ragu sudah pasti adalah karena ini adalah hal yang tak wajar.

ia tau mengenai pertunangan politik dan semacamnya. setiap ia mendengar berita seperti ini di televisi, responnya hanya menggelengkan kepala.

calia mengerti itu memang untuk kepentingan dua belah pihak. tapi, benarkah harus seperti itu? mengorbankan diri sendiri untuk masa depan?

dan itulah apa yang sedang kulakukan sekarang, batin calia miris.

"ah! tidak ada waktu untuk berpikir ulang! ayo cepat masuk!"

calia memasuki lobby hotel. setelah sedikit perbincangan dengan resepsionis, ia segera diantar ke restoran hotel yang ternyata ada di lantai 7.

sesampainya di sana, ia mengucapkan nama eren yeager dan langsung dibawa ke ruang vvip.

dahinya mengernyit. setelah dipikir-pikir lagi, ia baru ingat kalau eren yeager ini sudah seperti selebriti terlepas dari profesi utamanya yang adalah seorang ceo.

nama eren yeager atau yeager group pasti selalu ada di deretan atas sosial media. entah itu dalam seminggu penuh ataupun sehari-hari.

kehidupannya yang setiap hari diikuti layaknya selebriti, terekspos dimana-mana. terutama jika ia terlihat bersama perempuan.

namun mengingat berita akhir-akhir ini yang sering ia baca, tidak ada artikel yang menyangkut eren dan seorang wanita. jadi, perlukah ia asumsikan ini sebagai tanda aman?

pintu dibuka oleh pelayan yang mengantarkannya dan ia masuk. sosok eren yeager yang sedang menatap arloji di pergelangan tangannya adalah hal pertama yang ia lihat.

"terlambat sembilan menit lima puluh tujuh detik. hampir sepuluh menit aku menunggu."

calia tersenyum canggung mendengar suara rendah yang bergema.

ia berterima kasih pada pelayan yang mengantarkannya sebelum pintu tertutup dan menyisakan mereka berdua.

calia membungkuk, memperkenalkan diri. "saya calia lenore, teman annie dan sasha. tolong maafkan keterlambatan saya."

kristal hijau itu menatapnya lekat. meski agak jauh, calia bisa melihat sorot terkejut yang ditunjukkan.

hening. tidak ada yang membuka percakapan.

perempuan pemilik marga lenore itu memutuskan untuk memecah keheningan lebih dulu.

"yeager san?" panggilnya.

eren tersentak. pria itu mengusap wajahnya seraya berkata, "silakan duduk."

calia mengangguk. ia segera berjalan menuju meja dan duduk di kursi yang berada di seberang eren.

"langsung ke intinya saja, mengapa kau mau menerima tawaran ini?" tanya eren tanpa basa-basi. pria itu sekarang bersandar pada kursi sambil bersedekap.

dengan punggung tegak, calia menjawab dengan yakin. "annie bilang padaku kalau tawaran ini ada imbalannya. jadi aku mengambilnya." jawabnya blak-blakkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 07, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

money ― eren yeager [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang