Jungoo membuka matanya perlahan, tubuhnya terasa remuk, ia berusaha mendudukan tubuhnya.
Kepalanya terasa pening, dan tubuhnya tak terbalut kain apapun, kecuali selimut yang menutupi tubuh bagian bawahnya.
sebenarnya apa yang terjadi?. Jungoo berusaha mengingatnya.
Beberapa detik kemudian, matanya melebar,mulutnya menganga dan tubuhnya terdiam kaku selama beberapa detik.
Sementara itu, seseorang yang lain juga ikut terbangun, ia meregangkan otot ototnya yang terasa kaku, lalu membuka matanya perlahan.
Ia melirik jam yang ada disebelahnya, sekarang sudah pukul 12.39 siang.
Lalu atensi nya beralih ke arah seseorang yang sedang terdiam kaku.
"goo?, lo gapapa?"
Mendengar suara jonggun, jungoo menoleh, masih dengan mata yang melebar dan mulut yang sedikit menganga.
Jonggun meraih pundak jungoo dan menggoyangkan nya.
"Goo lo gapapa kan?? Sakit kah? Mau ke rumah sakitt?" tanya nya dengan nada khawatir.
"G-gun...maaf" mata jungoo berkaca kaca saat mengatakan itu.
Jonggun mengernyitkan alisnya. "maaf? Maaf kenapa?"
"M-maaf karena ga dengerin perkataan lo hiks.. G-gara gara gue, kita ngelakuin itu semalem" tangis jungoo pecah, sungguh, ia tidak bermaksud melakukan itu dengan jonggun.
"maaf hiks, maafin guee gunh!" lanjutnya.
Entah knpa dada jonggun menjadi sakit saat melihat jungoo menangis, padahal saat kecil dulu, jonggun sering membuat jungoo menangis, tapi jonggun tak pernah merasakan ini.
Tanpa sadar, ia memeluk jungoo 'nya' itu, lalu mengelus rambut halusnya.
"heyy, it's okay, ini juga salah gue, gue juga ikut kepancing, harusnya gue tahan hasrat gue". Jonggun tak tau knpa ia melakukan ini, hanya saja, ia merasa harus memeluk dan menenangkan jungoo.
Jungoo membalas pelukan jonggun.
"maaf, karena tadi malem gue maksa lo, gun""iyaa goo, sekarang udah ya nangisnya? Lepasin pelukannya terus kita mandi oke?"
Jungoo mengeratkan pelukannya, menduselkan kepalanya di dada sang dominan. "ngga!, goo mau peluk dulu, mandinya nanti aja gunn"
Jonggun menggigit pipi bagian dalamnya, ugh sial, jungoo sangat menggemaskan, jonggun jadi ingin memakan jungoo sekali lagi.
"baiklah"
.
.
.
"goo, ayo dong mandi, udh jam 1 siang anjir"Jungoo mendengus, lalu menjauhkan kepalanya dri dada jonggun.
"iya iya" jungoo mencoba berdiri, sedetik kemudian ia terjatuh karena nyeri yang melanda bagian bawah tubuhnya.
Jonggun melebarkan matanya kaget, dengan cepat ia menolong jungoo yang terjatuh.
"Goo lo gapapa?"
"sshhh.. Gpp matamu! sakit ini anying!, ughh pinggang gue sakit bngt"
Jonggun menggaruk lehernya yang tak gatal. "sorry hehe, mau gue gendong?" tawar jonggun.
Jungoo merentangkan tangannya, menerima tawaran jonggun. "mau"
Jonggun tersenyum sekilas, lalu menggendong jungoo menuju kamar mandi, dan mandi bergantian.
.
.
.
Jonggun keluar dari kamar mandi, sebelumnya, jungoo sudah lebih dulu mandi dan mengganti pakaiannya.Lalu merebahkan tubuhnya tanpa mengeringkan rambutnya.
Jungoo melihat rambut jonggun yang masih basah, bahkan air masih menetes dri rambutnya itu, lalu ia berinisiatif untuk membantu mengeringkan rambut jonggun.
"gun, sini" ucap jungoo seraya melambai lambai kan tangannya, meminta jonggun untuk mendekatinya.
Jonggun mendekati jungoo yang sedang duduk diatas kasur."kenapa?"
Jungoo mengambil handuk yang bertengger dileher jonggun, lalu mengeringkan rambut miliknya.
"rambut lo masih basah, jangan dibawa tidur, nanti pusing tolol"
Jonggun terdiam, jonggun merasa bahwa jantungnya seolah sedang berdisko sekarang.
Jonggun menunduk, lalu menghentikan pergerakan jungoo yang masih bergerak mengeringkan rambut miliknya.
"biar gue aja goo" bisa mati jonggun kalau jungoo terus terusan begitu.
"baiklah" jungoo melepaskan tangannya dri handuk jonggun.
Setelah rambutnya lumayan kering, jonggun meletakan kembali handuk yang tadi ia pakai di kamar mandi, lalu kembali merebahkan tubuhnya ke kasur yang sudah dirapikan jungoo.
"Gun, gue laper"
"gue juga, yok turun, kita ke restoran hotel"
"lo gila ya?, nanti kalau mamah sama tante liat lo gendong gue gmna? Atau orang lain yang liat kita? Malu anjir"
"lah iya juga, yaudah gue suruh pelayan aja buat nganterin makanan kesini"
"yaudah deh"
Setelah itu, jonggun yang hendak pergi keluar, pintu kamarnya malah masih kekunci.
Jonggun segera menelpon mamahnya, memintanya untuk segera membuka kunci pintu kamar mereka.
Tak lama, mira datang, membuka pintu yang terkunci, lalu membukanya.
"mamah knpa sih kunciin kamar kita?!, kita sampe kelaperan loh mah" kesal jonggun.
"hehe maaf, btw klian tadi malem udh 'anu' kan gun?, jungoo mana? " ucap mamahnya dengan senyum jahil.
Pipi jonggun memanas, terlihat sedikit rona merah di pipinya. "una anu, ya ngga lah mah!" bohong jonggun.
Muka mira mendadak lesu. "yahhhh, usaha mamah gagal dong"
"makanya mah, lain kli jangan gtu, klo jungoo marah gmna? Trus dia ninggalin mamah"
"jangaann dongg!😢, yaudah klian belum makan kan? Mau mamah suruh pelayan buat anter makanan ke kamar?" tawar mira.
Jonggun mengangguk. "boleh mah".
.
.
.
Tbc.Sorry klo cringe 😅.
KAMU SEDANG MEMBACA
dijodohin??ll Gungoo
أدب الهواةjonggun dan jungoo itu kaya tom and jerry, berantemm mulu kerjaannya, salah satunya salah dikit, langsung berantem,tapi gimana klo Mereka berdua dijodohkan oleh orang tua mereka? apakah akan mereka terima? -park jonggun top -kim jungoo bot ⚠ ini mu...