"Bin... Soobin" Rengek Yeonjun.
Soobin bergeming, dia masih fokus pada laporan miliknya yang hampir selesai. Saat bersama Yeonjun dan teman-temannya, Soobin akan bertingkah kaku dan dingin. Namun saat berada dalam kesendiriannya--terutama saat berhalusinasi bisa mengencani Yeonjun--Soobin bisa menggila dengan tingkah anehnya sendiri.
Yeonjun tak menyerah, dia bergerak kesana kemari dengan heboh sendirinya. Entah itu menggoyang-goyangkan tubuh Soobin, melompat di kasur pria kaku itu bahkan berteriak melalui jendela kamar Soobin.
Beberapa ketikan dan selesai! Soobin mematikan laptopnya kemudian memutar kursi belajarnya--yang lebih terlihat seperti kursi gaming itu menatap Yeonjun dengan menaikkan satu alis.
“Kau bilang akan memberitahu ku kabar bagus, apa itu?” tanyanya meraih sebungkus roti yang dibelikan oleh Yeonjun.
Yang ditanyai cengengesan, dia memegang figura foto dirinya dan pemilik kamar ini “Wah sudah lama sekali kita tidak berpesta” balasnya tak nyambung.
“Minggu depan ulang tahun Taehyun dan hyung ingat 'kan?” balas Soobin sabar meski pertanyaannya tidak dijawab oleh yang lebih tua.
“Oh, apakah itu tentang liburan keluar kota kita?” Soobin menangguk, ditatapnya bungkus roti yang dibawakan Yeonjun itu dan bergumam rasanya enak.
“Bin~ aku akan membelikanmu roti dan susu almond yaaang banyak hehe” ucapnya bangga.
Soobin bingung, Yeonjun terkekeh geli dan mendekati yang lebih muda “Aku menemukan pekerjaan sampingan dengan bayaran yang lumayan” Serunya dengan semangat yang membara.
Soobin hanya mengangguk dan berkata, “Oh? Selamat, hyung”
“Tapi ada satu masalah” Senyum secerah mentari pagi tadi mendadak layu bak bunga yang tidak diurus pemiliknya, Soobin bingung.
“Aku bekerja sebagai seorang translator, tapi proyek pertamaku berbahasa inggris” keluhnya lagi.
Oh, Soobin menemukan benang merah permasalahan Yeonjunnya itu.
“Hyung tahu 'kan kalau bahasa inggrismu itu bagus dan kau juga tinggal di luar negeri meski tidak terlalu lama”
Yeonjun duduk dibawah Soobin, tepat diantara kedua kaki Soobin yang bertapak pada lantai kamar hangatnya. Oh tidak... Yeonjun tidak tahu betapa Soobin mendambakan pria itu untuk berada dibawahnya selama ini.
“Tapi aku tidak percaya diri” rengek yang lebih tua masih diposisinya, tangan pemuda manis itu meraih susu almond dan berusaha membukanya.
“Percaya diri saja dan aku selalu ada disisimu” ucap Soobin sembari menyisiri rambut hitam legam milik seseorang yang sudah lama ia kagumi itu.
Yeonjun tersentak akan sentuhan tanpa aba-aba dari Soobin, “Argh kaget!” pekiknya tidak sengaja menumpahkan susu tersebut ke paha soobin.
Shit.
KAMU SEDANG MEMBACA
a BinJun story : Translator.
FanfictionYeonjun akui bahasa Inggrisnya adalah yang terburuk. Tapi berani-beraninya pemuda itu mendaftarkan diri sebagai penerjemah bahasa inggris di salah satu website komik dan novel yang cukup terkenal? ah, sudahlah. Setidaknya dia memiliki Soobin disisin...