Jeffery berada di salah satu pub di London bersama temannya. Mingyu, turunan Korea dan Amerika yang kini menetap di London. Keduanya baru saja datang dan memesan minuman seperti biasa. Keluarga Jeffery memiliki pub, tapi tak ada salahnya jika ia ingin datang ke pub milik orang lain, bukan?
Namun, tampaknya seseorang tidak suka dengan kehadiran Mingyu. Siulan yamg keluar dari mulutnya membuat Jeffery dan Mingyu mengalihkan atensi darinya.
"Aku tak minum dengan orang hitam,"
"Here we fucking go,"
"It's okay, Josh." ujar salah satu pengunjung di sana
"Not for me. Aku tak ingin minum dengan orang hitam. Get out."
"Look. My dad is a priest. Teman ku kenal dengannya, tanyalah siapa pun,"
"I don't fucking care about your dad."
Mingyu menyunggingkan senyumnya, membuang napas sebab hawa di dalam pub seketika sangat panas.
"Stop it, Josh."
"Aku pun menyuruh si hitam pergi,"
"Fuck off!"
"It's okay Mingyu, ayo kita ke pub punya gue aja,"
"Tapi gue suka di sini,"
Joshua melonggarkan kerah bajunya sebelum ia berkata, "You fucking niga,"
Setelah Joshua mengendurkan dasinya, ia menghajar pipi Mingyu menggunakan tangan kanan. Tentu saja itu berhasil memancing emosi Mingyu. Hingga terjadi baku hantam yang cukup lama.
Tak kuat melihat keributan dalam ruangan tersebut, Jeffery pun berusaha memisahkan keduanya. Menggantikan posisi Mingyu untuk menghajar Joshua si bocah keparat.
Keduanya sama-sama tersulut emosi. Jeffery sengaja menendang perut Mingyu sampai terkapar di lantai, setidaknya agar ia berhenti.
Orang-orang di sekitar hanya bisa menenangkan diri. Yang menjaga pub pun menghalangi mereka agar tidak terkena tonjokan.
Joshua hampir berhasil mengambil matanya dengan kepala yang sudah ia pegang ketika Jeffery lengah. Tapi keadaan berbalik seketika. Justru Jeffery mendorong dan menjatuhkan kepala Joshua di atas meja hingga gelas-gelas tersebut pecah.
Ditariknya kepala Joshua sampai terkapar di lantai, lalu Jeffery naik ke atas tubuhnya.
"You know who i am? I'm Jeffery,"
"Jeffery Carter!"
Raut wajah Joshua berubah, pupil matanya membesar, tangan yang sebelumnya berada di leher Jeffery ia angkat ke atas kepala.
"You wanna die?!"
"I'm sorry, i don't know."
"Get out of fucking pub." ujar Mingyu seraya menarik Jeffery untuk bangkit.
Merasa belum puas, ia melempar beberapa pecahan gelas tepat di kepala Joshua. Padahal sudah ada polisi yang datang untuk membubarkan keributan ini.
"Catch me, babe."
Bukannya kabur, justru Jeffery tersenyum bangga saat ditangkap polisi. Dan ya, mungkin kakaknya akan turun tangan untuk kesekian kalinya.
Berita yang diberitahu oleh orang-orang terdekatnya membuat Lalisa terkejut bukan main. Sejak kapan kakaknya ada di luar rumah, padahal semalam baru saja mereka rapat bersama beberapa keluarganya.
"Jeffery sialan, bocah itu sudah dewasa tapi tak pernah berpikir."
Melihat Trevor menghisap rokok berkali-kali di pagi ini, membuat Lalisa merotasikan bola mata. Ia pun sama, pecandu nikotin. Tapi tak segila Trevor yang kini sedang berada di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maxious Bunch [taennie]
FanfictionMaxious Bunch. 4 anak kriminal dari keluarga Carter yang sedang beranjak dewasa. Mereka memiliki bisnis yang dibangun oleh keempatnya. Hanya bisnis biasa, bagi mereka, tidak bagi kita. Carter selalu menghalalkan segala cara agar semua yang direncana...