Kala senja menepi dibalik ufuk barat, Rubiena Nattasha menghempaskan tubuhnya dengan linglung menatap tenggelamnya sang surya menyembunyikan dirinya secara perlahan dan mengenakan tudung hitamnya. Lampu di kamar tidak dinyalakan, dan hanya ketika cahaya bulan mengintip dari jendela kamarnya, barulah Rubiena tersadar.
"Apakah ... kamu benar-benar teknologi canggih dari masa depan yang tinggal di dalam otakku?"
Tidak ada siapapun di ruangan itu selain Rubiena, tetapi di kepalanya Rubiena mendengar dengan jelas suara mesin aneh tanpa emosi apapun.
"Tuan memang benar. Tapi Sistem tidak hanya tinggal di dalam otak, tetapi juga terikat dengan jiwa."
Bukankah itu gila?
Seberapa kali-pun Rubiena bertanya kepada sistem, jawaban yang sama akan diberikan, namun dirinya tetap tak mampu menerima kenyataan.
Dalam novel, suami dari Rubiena Nattasha— Logan Dewantara adalah sang penjahat utama. Hanya saja, penjahat ini terlalu pendendam sehingga ia menyusun banyak rencana jahat yang memakan banyak korban jiwa.
Para pengendali dunia novel menemukan bahwa jumlah korban yang menderita karena ulah Logan Dewantara akan terlalu banyak jika tak dikendalikan.
Sehingga ... mereka mengirim Luna ke dalam tubuh Rubiena Nattasha untuk membujuk dan mengajari Logan Dewantara untuk menjadi pria baik yang tidak membuat dunia menderita hanya karena emosinya yang buruk.
"Benar-benar tidak bisa bercerai?"
Sistem terdiam sebentar.
"Setiap kali Tuan akan melanggar ketentuan, maka tubuh Tuan akan menderita teguran."Tentu saja tegurannya berupa sengatan listrik. Dalam lima hari ini, Rubiena tidak tahu berapa banyak kali dirinya ditemui pingsan karena bersikeras untuk bercerai.
Karena obsesinya untuk bercerai, sekarang bahkan suami paranoidnya itu juga kerap kali melemparkan tatapan jijik padanya.
"Gadis gila," begitu Logan menjuluki Rubiena.
Hanya setelah gagal selama 5 hari belakangan dan hampir dikirim ke rumah sakit jiwa oleh Logan sendiri, akhirnya Rubiena memaksa dirinya untuk menerima statusnya sebagai istri seorang pria aneh di dunia novel.
"Tuan, misi pertama telah dirilis. Batas waktunya seminggu, tolong jangan sampai menggagalkan misi pertama."
"Sisa waktu hanya 2 hari."
Rubiena tidak menyadari saat cairan bening mengalir dari pelupuk matanya dan mengalir melintasi pipi hingga mendarat di atas kasur.
"Sistem," Rubiena memanggil."Ya, Tuan."
"Mulai sekarang, namamu adalah Mr. Bastard. Kamu mengerti?"
"Tuan, kata-kata kotor bukanlah hal yang baik."
"Nah, bagus jika kamu tahu."
****
Pada pukul 7 malam, Rubiena turun dari lantai atas ke ruang makan dalam balutan piyama sutra merah muda. Piyama itu tak berlengan dengan celana hanya sepanjang pertengahan paha. Kulit putih Rubiena sangat cocok dengan warna merah muda, dengan rambut hitam yang disanggul dan bentuk tubuh yang proposional, Rubiena membuat para pelayan melirik beberapa kali.
Meja makan di rumah ini panjangnya hampir 5 meter. Rubiena duduk di sudut kiri sementara Logan di sudut kanan, jarak antara mereka adalah 5 meter.
Deretan makanan buatan koki terbaik dengan bahan terbaik telah disajikan di atas meja, namun Rubiena sama sekali tidak memiliki napsu makan. Ia menghela nafas panjang untuk beberapa saat dan kemudian menggigit bibirnya kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERI KECIL UNTUK SANG PENJAHAT.
RomanceLuna memasuki dunia dari novel online yang pernah ia baca. Novel itu berjudul; "Tuan Presiden Yang Sombong Jatuh Cinta Kepadaku." Dirinya secara tak sengaja memasuki raga Rubiena Nattasha- karakter sampingan yang notabene-nya adalah sahabat dari pem...