Prolog

64 5 6
                                    

Dalam derasnya hujan, aku memikirkanmu

~Nakamura Hikari

Untukmu, Hikari

Walaupun kita sering berbicara banyak hal, tapi aku heran mengapa aku selalu malu untuk mengatakan sesuatu yang serius.

Aku sadar kalau hubungan kita bukan hanya sekedar teman dan aku yakin kamu juga mempunyai pemikiran yang sama. Kita sangat dekat dari dulu sampai banyak orang yang mengira kalau kita berpacaran, aku sendiri mewajarkan hal itu. Aku pertama kali mengenalmu saat SMP dan pada saat itulah aku pertama kali menyukaimu.

Aku selalu berpikir, mengapa kamu tidak mau memulai hubungan denganku? Mengapa kita hanya sebatas teman? Mengapa saat itu kamu menolakku? Apakah kamu tidak suka kepadaku? Apakah kamu membenciku?

Pada akhirnya aku menemukan semua jawabannya. Kamu sangat menyukaiku, kamu sangat ingin selalu bersamaku, tapi kamu takut untuk memulai hubungan, kamu takut kalau suatu saat aku akan mencampakkanmu dan tidak akan bertemu denganku lagi. Kamu begitu menyukaiku sampai takut kehilanganku, kamu hanya ingin menjaga hubungan kita.

Tidak apa-apa, aku tidak berpikir itu buruk. Aku sangat bahagia saat tahu begitu dalamnya perasaanmu padaku, aku yakin itu karena kamu selalu melakukan semuanya untukku bahkan sampai harus melukai dirimu sendiri, terkadang aku khawatir jika kamu terus-terusan melindungiku.

Aku yakin suatu saat kamu akan membalas perasaanku, aku akan menunggumu sampai kapanpun. Aku akan menunggu, selalu menunggu, tidak peduli berapa lama aku harus menunggumu, karena aku yakin kamu akan datang memelukku dan berkata "Aku milikmu, Asuna."

Karena aku sangat mencintaimu, Nakamura Hikari.

Aku membaca surat itu dengan rasa nyeri yang terasa menusuk dadaku, aku ingin menangis sekuat-kuatnya. Aku sendiri masih merasa sedih saat harus pindah sekolah ke kota yang berbeda karena akan sulit untuk bertemu dengan Asuna, dan sekarang aku harus benar-benar kehilangannya untuk selamanya, dunia memang sangat kejam.

Surat itu ditulis oleh Asuna saat tahu aku akan pindah sekolah, ia ingin memberikannya padaku tapi rasa malu selalu menghalanginya sampai pada akhirnya ia menitipkan suratnya pada teman sekelasku, sayang sekali suratnya baru diberikan kepadaku setelah kepergiannya.

Ah iya, aku lupa memperkenalkan diri. Namaku Nakamura Hikari, aku merupakan siswa dari SMA Autumn, sekolah bergengsi yang terkenal karena prestasi dan seleksi masuknya yang sangat sulit. Di tahun keduaku di SMA, aku harus pindah rumah sekaligus sekolah yang berada di Kota Blitz karena pekerjaan ibuku.

Shintiyang, sebuah kota kecil tapi memiliki ribuan cerita, aku takkan melupakanmu begitu saja. Begitu banyak kenangan yang terjadi di kota ini, begitu banyak kisah manis dan pahit yang menjadi bukti bahwa aku pernah hidup di sini, di dalam kota ini juga aku mengenal dirinya, ia yang sangat berarti dalam hidupku, ia yang takkan pernah kulupakan.

Asakura Asuna, tak bisakah kita bertemu sebentar saja untuk yang terakhir kalinya, banyak yang masih ingin kubicarakan denganmu, setidaknya satu hari saja aku ingin melihatmu untuk yang terakhir kalinya. Mengapa harus secepat ini? Mengapa harus kamu yang pergi?

Asuna, aku tidak akan pernah melupakanmu, aku tidak akan melupakan semua yang pernah kita lalui bersama, mulai dari awal aku melihatmu sampai yang terakhir kalinya. Asuna, besok aku akan pergi meninggalkan kota ini, kota yang pernah menjadi saksi dari indahnya kisah kita, kamu beristirahat yang tenang di sini ya, aku pasti akan mengunjungimu sesekali.

Terima kasih, selamat tinggal.

RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang