prolog

525 35 6
                                    

Mungkin bagi segelintir orang pemikiran bahwa wanita yang di kelilingi pria tampan itu beruntung, tapi kenyataan nya tidak melulu seperti itu. Sheila, satu-satunya wanita diantara enam pria sering kali dibuat sakit kepala akibat perbuatan mereka yang hampir-hampir seperti berada di kebun binatang. 

"Sheila stick drum gue ada dimana?!"

"Shei lo ada liat paket gue yang baru ngga?"

"Sei jemuran gue lo angkat ya?!"

Huru-hara suara sahut menyahut teriakan di pagi hari ini sudah sangat biasa, saking biasanya sampai Sheila rasanya sudah mati rasa untuk kesal.

Sheila menarik nafas panjang sebelum bangkit dari sofa dan meletakkan pisau yang sebenernya akan dia gunakan untuk memotong mangga disebelah Hanan, Hanan yang duduk di sebelehnya langsung meringis, entah apa lagi yang akan di lakukan gadis ini untuk menghentikan teriakan para teman-teman satu band nya.

"Hanan, tolong lanjutin dulu ya" ucap Sheila matanya melirik Hanan sekilas sebelum meninggal pemuda itu sendirian di sofa.

Baru beberapa menit setelah Sheila pergi, keadaan rumah studio yang mereka tempati mendadak hening. Hanan menganggukan kepala seakan sudah tau apa yang terjadi, benar saja tidak lama satu persatu personil band EXID datang ke tempat Hanan berada dengan wajah yang sama-sama kusut.

"Diapain bang?" tanya Hanan kepada Guandra, member paling tua sekaligus yang paling sering ternistakan oleh para bocah kematian.

"Ngga diapa-apain si.. cuma kayanya kalo gua ngomong sekali lagi itu Micky bakal patah deh" jawabnya, Micky adalah sepasang stick drum milik Guandra yang sudah menemani nya bermain musik cukup lama.

"Enak, tadi gua di lemparin cucian baju" keluh Sagara.

"Paket gua dikit lagi dibanting sama dia" timpal Onda membuat Guandra mengerutkan dahinya.

"beli apalagi lu? perasaan akhir-akhir ini paket dateng mulu dah, mana kadang cod gua yang nombokin lagi!" "Guandra bersungut-sungut kesal, pasalnya Arjuna kalo pesan paket selalu cod dan bayarnya nanti-nanti dipikirnya Guandra nih spaylatter berbentuk manusia?!

"beli ring light doang yaelah, gua kalo vc sama cewek gua disini suka gelap"

"Itu mah emang pantes di banting" gumam Hanan.

"Ha? Ngomong apa lu nan?" Tanya Onda.

Hanan menggeleng sambil tersenyum, "engga"

"Udah deh jangan ganggu si nyonya dulu, lagi dapet kayanya jadi sensi" ucap Gara.

"Ngga dapet aja emosian apalagi lagi dapet" kata Onda geleng-geleng kepala.

Baru selesai berbicara tiba-tiba saja keempat pria diruang tamu itu mendadak terkejut ketika mendengar suara bantingan pintu dan pecahan piring di waktu yang bersamaan, mata Sagara terbuka lebar tatkala melihat piring beling yang Sheila bawa terjatuh hingga hancur menjadi beberapa bagian.

"Shei maaf ngga sengaj—" Ucapan Arjuna terpotong oleh desisan kesal dari sang gadis diikuti oleh sinisan tajam yang keluar dari sorot matanya.

"gua udah ngomong berapa kali si kalo buka pintu itu pelan-pelan? kuping lo bermasalah ya? gaperlu kan gua bawa ke tht sekalian?!"

Arjuna mengulum bibirnya, pemuda itu hanya bisa menunduk dan berharap agar sang manager mau bermurah hati dan tidak menghardiknya selama satu jam penuh.

"Bulan lalu baru ini pintu aja copot ya Juy, terus lo mau bikin copot lagi? banyak duit ya kita gonta-ganti pintu terus, sekalian aja pindah deh kita ke pondok indah!" Omelnya sembari berjongkok, ingin membersihkan sisah-sisah pecahan.

Kuća | Gaon [ Xdinary Heroes ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang