4. Seperti...

107 2 0
                                    

Saat ini Kayla dan empat printilannya sedang berada di kantin bersama Xavier dan sahabatnya.
Banyak pasang mata yang memperhatikan mereka karena bisa duduk satu meja dengan Xavier dan para sahabatnya.

"Kamu mau makan apa princess" tanya Kenzo sambil mengelus Surai panjang yang duduk di sebelahnya.

"Mmmm.. Kay mau bakso deh bang sama teh manis anget" ucap Kayla diangguki Kenzo.

"Zi pesen" suruh Kenzo yang duduk di sebelah kanan Kayla

"Siap buat tuan putri apa sih yang ngga"

Kayla terkekeh melihat tingkah absurd abangnya yang satu ini. Sungguh sepasang anak kembar ini sangat bertolak belakang sekali sifatnya.

"Semuanya samain aja yah biar ga ribet" ucap Kenzie yang di angguki mereka semua.

"Gue minumnya mau es jeruk" sahut Rachel

"Gue juga" ucap Syifa

"Yudh samain aja kita berempat" ucap Diana

"Lo .." tanya Kenzie pada kembarannya

"Es teh manis" jawabnya singkat

"Samain aja" ucap Nathan diangguki oleh Xavier

"Dan lo ikut gue" ucap Kenzie dengan menarik tangan Madava.

"Ba***at .. pelan pelan anj**g sakit tangan gue" umpat Madava karena terkejut tiba tiba tangannya di tarik oleh Kenzie.

"Alaaah .. lebay lo"

"Iliiih .. libiy li"

Mereka hanya menggelengkan kepalanya, heran saja dengan dua makhluk itu ada saja tingkahnya.

Sambil menunggu makanan datang mereka menyibukkan diri dengan mengobrol atau main ponsel seperti yang saat ini Xavier lakukan, karena memang anaknya gak banyak bicara jadinya yah dia sibuk sendiri. Entah apa yang ia lihat sampai terlihat sangat serius yang membuat kadar ketampanannya bertambah.

Disisi lain Kayla yang menyenderkan kepalanya ke bahu sang abang Kenzo, sambil memperhatikan abangnya yang main game bersama Nathan.

Sedangkan para ceciwinya Kayla mereka asik bergosip kecuali Rachel yang sudah jengah mendengarnya.

"Iiih emang iya.." mata Raina melotot kaget dengan mulut menganga lebar

"Iya masa lo ga tau sih, kemaren tau kejadiannya" ucap Syifa lantas

"Eh terus gimana sama si ceweknya?" Tanya Diana kepo

"Ga tau gue, langsung balik di geret sama mami" lesu Syifa karena rasa penasarannya belum terselesaikan.

"Yee gimana si lo, bikin orang penasaran aja"

"Tau Syifa padahal Rain pengen denger kelanjutannya"

Syifa mendengus lalu meletakkan kepalanya di atas meja.

"Kalian ngapain si ngurusin hidup orang" ucap Rachel malas

"Bukan ngurusin hidup orang chel tapi yah gimana orang kejadiannya aja di depan umum" sahut Syifa

"Iya lagian juga salah mereka, kok yah ribut di depan umum" tambah Diana.

Sudah deh dua manusia itu tuh sudah satu frekuensi makanya apa-apanya selalu nyambung dan sependapat.

Baru saja Raina mau balas menimpali juga sudah terpotong suara dua makhluk hidup yang hidupnya seperti tidak punya beban.

"Pesanan datang..." Teriak Madava menarik perhatian seisi kantin, tapi ia milih acuh tak peduli padahal temannya sudah malu setengah mati.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Queenzea (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang