Manila in Love - 02

2.1K 166 27
                                    

‼️WARNING‼️

this chapter contain lots of skinships, lots of teasing, flirty haruto and jeongwoo, so if any of that makes you uncomfortable, please just click back.

i warned you all for reason guys.
this might be cringy and nauseous to some of you, please be careful ☺️

tags: whipped watanabe haruto; he's such a tease, shy shy park jeongwoo; nope but he try to be tough tho, adorable boys in love, lip locking with love, lots of love, idk whats fluff, tooth rooting stuff, careful of some cringy pick up lines, they are in love and what about it

— & —

Manila in Love.




"Maunya diapain?"






Seringaian itu berbahaya.

Hembusan nafas hangat terasa menyapu halus leher Jeongwoo. Membuat kakinya sedikit bergetar karena sungguh suara berat Haruto yang diucapkan dengan perlahan, membisikkan dua kata itu ke samping rungunya, berhasil meyakinkan Jeongwoo bahwa sedetik lagi ia akan tumbang jika tak ikut berpegangan pada pinggang si yang lebih tua.

Tapi bukan Jeongwoo jika harus menyerah begitu saja. Bukan tipenya untuk menunjukkan kekalahan dan tunduk patuh tanpa kata.

Jadi sambil meremas kaos singlet yang dikenakan Haruto di bagian belakang, ia balas bergumam. Menatap mata Haruto yang menatapnya nyalang.
"Just don't do anything dangerous."

Haruto menjauhkan wajah dengan seringai yang kian kentara. Tangannya bergerak ke samping meja, meletakan ponselnya disana, berdampingan dengan kacamata berbingkai putih milik Jeongwoo.

"And what's exactly the "dangerous things" you refers to, Mr. Park?" nada suara Haruto menggoda, diiringi dengan kerlingan mata main-main. Senyuman separuhnya terpampang jelas di hadapan Jeongwoo. "You gotta be specific for that."

Jeongwoo menarik nafas, "Kamu tau maksudku, Mr. Watanabe."

"Aku tau. Tapi takutnya pengertian 'bahaya' kita beda. You have to tell me."

"No. You tell me."

Seharusnya Jeongwoo mengerti, si Aries juga tak akan tunduk begitu saja dan menghentikan godaannya. He loves playing with fire.

And not to mention he's the fire himself.

"Oke. Gimana kalau kita samain persepsi apa yang dimaksud dengan 'bahaya'," suara Haruto semakin menurun beberapa desibel, tapi tetap terdengar jelas gemanya.

Jarak diantara mereka makin tak tersisa saat Haruto memiringkan kepala. Menekankan pelafalan setiap kata demi kata ke telinga Jeongwoo dengan menggoda.

Membuat permukaan kulit si yang lebih muda seketika meremang saat bariton suara Haruto terdengar, "Let me ask you first..."

Jeongwoo menyahut dengan nafas yang ia coba atur agar terdengar konstan padahal dalam hati ia begitu kelabakan.
"Mau nanya apa?"

Sudut bibir Haruto kembali terangkat. Sebuah wicked smile terulas di bibir plumpnya.

Otak Jeongwoo langsung menyalakan sirine bahaya dalam kepala dan kakinya segera mengambil langkah mundur. Menjauh.

Pegangan tangan Haruto terlepas. Pemuda Jepang itu sengaja membiarkan Jeongwoo bergerak dengan leluasa tanpa terhalang kungkungan tangannya. Mempersilakan satu langkah mundur diambil Jeongwoo, yang kemudian diikuti oleh satu langkah mendekat dari Haruto.

Young Love - HajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang