Terror 1

2 0 0
                                        

👻

Cuaca kali ini sangat mendung sepertinya hujan akan turun sangat deras. Viona yang masih berada di dalam kelasnya menggigil kedinginan ia mencari jaket di tasnya namun dirinya malah di kejutkan oleh sesuatu.

"Aaaaaa apa ini?"
Jeritnya seraya melemparkan jaketnya ke lantai, jaket berwarna abu-abu yang telah bercampur darah. Seisi kelas pun di hebohkan oleh kejadian itu, mereka nampak tak percaya dengan apa yang dilihat.

Jantung viona berdegup sangat kencang, keringatnya bercucuran membasahi keningnya. Ini bukan pertama kalinya viona mendapatkan teror seperti tadi, kemarin ia juga mendapatkan hadiah dari seseorang namun isinya adalah bangkai tikus.

Kejadian aneh menimpanya akhir akhir ini membuat viona takut dan bingung, mengapa hanya ia saja yang mendapat teror itu.

"Ambil vio, baunya sangat bau"
Suruh velin salah satu siswi di sana, viona yang tadinya takut menjadi emosi karena berani berani dia menyuruhnya.

"Lo nyuruh gue? Berani banget ya"
Marahnya mendekati velin dengan tatapan tajam.

"Terus lo mau biarin jaket tu di sini?"
Ucap velin seraya menunjuk jaket itu, bak tak takut dengan viona ia menatapnya tak kalah tajam.

"Gue gak mau, ya kali tangan bersih gue nyentuh benda jijik kayak gitu"

"Jena ambil"
Suruh kepada jena, ia adalah murid yang pendiam dan tertutup. Jena menjadi bahan bully viona, ia kerap menjadi babu dan mendapat kejahilan dari viona.

"Tuli lo?"
Ucap viona dengan suara meninggi, semua murid menatapnya dengan kesal. Marah karena tak bisa menolong temannya, viona selalu menginjak mereka bagaikan sampah. Tak ada yang berani melawan viona, karena ia adalah anak tunggal kaya raya pemilik sekolah ini. Anak manja yang semuanya harus di turuti, hingga menjadi anak yang pemberontak dan semena mena.

"Jena stop"
Suruh velin karena melihat jena yang hendak mengambil jaket itu, ia menarik tangan jena dan membawanya sampingnya.

"Cukup viona, gue udah muak sama kelakuan lo selama ini. Lo seenaknya nyuruh jena ataupun murid lainnya sesuka hati lo tanpa berpikir gimana mental dan hatinya. Lo bully mereka selama ini, jadiin mereka budak. Gue tau lo anak orang kaya disini tapi please jangan seenaknya"
Velin mengeluarkan semua unek-uneknya selama ini, dia sudah sangat muak dengan perilaku viona.

Viona, tersenyum remeh seraya menatap velin dari ujung rambut sampai kaki. Viona mendekati velin hendak menampar pipinya namun dengan cepat velin menangkap tangan viona.

"Jangan berani lo nyentuh pipi gue viona, mungkin anak yang lain diem tapi gue enggak akan tinggal diem"
Ucapnya dengan menghempaskan tangan viona, murid semua dikelas pun panik serta takut jika terjadi yang tak diinginkan kepada velin mengingat betapa jahatnya viona. Viona sendiri pun nampak terkejut karena velin sama sekali tak takut dengannya.

"Ambil jaket lo dan buang dari sini"
Suruh viona dengan setiap kata yang penuh tekanan menatap viona tajam. Viona pun mengepal kuat penuh emosi, lihat saja ia akan menjadikan velin mangsa selanjutnya.

Viona segera mengambil jaket itu dan pergi membuangnya ketempat sampah karena tak memungkinkan untuk di pakai kembali. Saat viona membuka tempat sampah itu ia dikejutkan dengan...

"Aaaaaaaaa"
Teriak viona menggelegar hingga dirinya terjatuh, jantungnya terasa ingin pindah dari tempatnya. Bagaimana tidak, viona dengan jelas melihat tangan penuh darah serta luka di tempat sampah itu. Seolah tangan itu ingin meraih viona dan menariknya masuk. Murid murid yang kaget itupun keluar untuk memastikan apa yang terjadi, mereka melihat viona yang masih mematung di lantai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'll Kill YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang