Follow me AniNorsilvaJangan lupa⭐ and 💬 sebelum atau sesudah baca yah bestie
⚠️TYPO TANDAIN⚠️
----------------------------------
Lari secepat yang dia bisa, ini aneh mengapa perasaan bahwa dia berlari begitu mudah meninggalkan mension besar itu. Seakan jalan setapak beraspal rapi, dengan banyak rumah mewah yang dilewatinya, itu hanya sebuah ilusi.Seakan dia adalah wayang yang sudah melepas kekangan dari plot cerita. Di dunia novel dimana dirinya adalah protagonisnya yang hidup bahagia dengan anak takdir yaitu protagonis pria.
Dia melenceng dari jalur alur yang dibuat. Tentu dia akan menolak identitasnya karena dia adalah Dea dari dunia asli bukan Dea dari dunia novel. Hingga kakinya berhenti disebuah dermaga besar.
Matanya yang gelisah menatap sekitar, dan melihat dua sosok pria yang berbincang didepan gudang dermaga. Pria berpakaian bergaris maju menghampirinya untuk bertanya.
"Maaf ini nona ada apa yah?."
"A aku bisa minta tolong." Dea bertanya dengan nafas berat kelelahan.
"Boleh."
"Bisa tolong bawa aku pergi dari sini, dan aku bisa membayarmu berapapun?." Balas Dea sangat berharap.
Mata pria itu sedikit berkilat, lalu menormalkan tatapannya. lalu menanyakan lagi, apa penyebab dirinya meminta hal itu.
Dea menceritakan bahwa dirinya yang kabur dari pernikahan, dan calon suaminya yang tidak dia kenal sama sekali. Dan dia takut ketika dia tau jika calon suaminya bukan orang biasa, melainkan pemimpin dunia bawah dan pemilik perusahaan nomor satu di dunia.
Pria ini yang bernama Indra Ferdinan Darwin, atau disapa Indra memucat sebentar lalu berkilat aneh sekilas. lalu mengatakan dia tidak berani menolongnya, dan bergegas pergi dengan pria satunya.
Dea sudah frustasi, dan putus asa, lalu mencoba bersembunyi di gudang dermaga yang ternyata penuh dengan muatan yang pasti akan dikirim pergi dengan kapal. Merasa ada secercah harapan dirinya menunggu awak kapal yang akan memasuki gudang.
Dan benar sekali!, ketika Dea mengintip bahwa sesosok pria berambut hijau berjaket hitam berjalan dari kapal menuju gudang tempat dirinya bersembunyi.
Pria itu terdiam berdiri lalu dengan aura mencekam menatap sekitar, dan dengan dinginnya dirinya menanyakan siapa dirinya. Dea syok ketika pria itu tau jika ada dirinya yang bersembunyi.
Dirinya dengan wajah yang kelelaha dan pucat pasi, berambut berantakan dengan gaun pengantin yang sedikit kotor melangkah keluar dari persembunyian.
Mata hitam dingin itu berkedip ketika melihat sosok yang asing dengan gaun pengantin, yang dapat ditebaknya bahwa ini, sosok gadis didepannya kabur dari pernikahan.
Memecahkan keheningan walau dengan suara gemetar, Dea memohon padanya dengan putus asa, dan mengatakan untuk membawanya pergi dari kejaran body guard calon suaminya yang pasti akan mengejarnya.
"A aku mohon selamatkan aku?." Dengan air mata yang sudah mebasahi pipi pucatnya. Wajah cantiknya menampakkan kelemahan, kemurnian dan kepolosan gadis.
"Apa yang akan kamu bayar jika aku menolongmu?."
"A aku akan membayarmu dengan uang."
"Tidak perlu karena aku kaya" Jawabnya tanpa eskpresi yang membuat Dea semakin sedih dan ketakutan.
"Aku tidak punya apa-apa lagi."
....
....
"Bayar aku dengan tubuhmu?."
Membuat Dea syok dan menangis keras lalu menolak dengan keras, bahwa dirinya bukan pelacur, dan lebih memilih mati dari pada harus dihina yang membuat pria itu tersenyum.
"Baiklah aku akan menolongmu, dan maaf jika candaanku terlalu belebihan." Membuat mulut Dea berkedut kesal, namun dia tetap memaafkannya, karena hanya sosok ini yang mau menolongnya.
Lalu dari luar terdengar suara berisik, membuat Dea kaget lalu pria itu menarik Dea kesudut sepit yang sangat gelap. Disana dengan berhimpitan Dea menahan nafas ketika dipeluk oleh pria yang bernama Liam Anggara Wijaya.
Membuat wajahnya memerah malu, dan lebih membuatnya yegang adalah body guard itu masuk kedalam gudang, berpencar kesekitar yang pastinya tempat mereka berdua bersembunyi terlewatkan.
Ketika semuanya bubar dari gudang dan pergi ketempat lain. Yang membuatnya bernafas lega, lalu mendorong pelan Liam malu dan memutar tubuhnya membelakangi Liam.
"Sebaiknya kita segera ke kapal dan kamu ikut aku pergi dari sini." Membuat Dea senang namun masih waspada.
Mereka berlari kecil ke arah kapal, sehingga ketika sampai Dea yang kelelahan terduduk dikabin kapal lalu menyelusupkan wajahnya di lututnya dan tangan berlipat.
Jantungnya berdegup sangat kencang karena gelisah, Liam menatapnya sekilas lalu menemui awak kapalnya dan mengatakan sesuatu. Setelah itu dia menghampirinya lalu duduk di sebelah Dea.
Bertanya kronologi tentang dirinya yang kabur dari pernikahan, dan Dea menceritakan semuanya tanpa tertutupi. Dengan sesenggukan dia mengatakannya.
"A aku tidak berbohong, aku tidak mengenal siapa itu Mr. Wellington, bahkan namanya aku tidal tau."
"Aku sangat takut, tolong bawa aku pergi." Liam merasa iba dengannya lalu mengelus punggungnya.
"Mengapa mereka memaksamu menikah jika kamu tidak mengenalnya?." Balasnya.
"Aku juga tidak tau, dan tempat ini sangat asing. Aku mau pulang." Jawab Dea serak
"Iya-iya kita pulang, karena kamu juga tidak mencintainya, jadi hal itu tidak bisa dipaksakan." Sambil menatap Dea penuh pengertian.
Kapal itu mulai berlayar, rasa mencekam dan takutnya jatuh, mungkin karena kelelahan Dea bersandar pada bahunya lalu tertidur namun sekilas dirinya mendengar Liam berkata.
"Aku berjanji kamu akan kupulangkan!!."
****
Kelopak mata itu berkedut lalu terbuka, menatap sekitar yang tidak asing merupakan kamar tidurnya sendiri.
Melihat ke arah jam handphone yang menunjukkan pukul 01.30 malam hari. Ternyata tadi hanyalah mimpi, dan itu sungguh menegangkan baginya.
'Sepertinya nanti aku ke rumah Ani deh, mau cerita soal mimpi ini?!.' pikirnya mengenyahkan keanehan dari mimpinya. Lalu melanjutkan tidurnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Teror In A Dream From A Mysterius Man
Mystery / Thriller(Novel real buatan sendiri) ❗Harap bijak dalam membaca❗ Jika ada kesamaan cerita itu bisa saja karena ketidak sengajaan, and jangan copy novelku yah. Baca kalau minat, kalau gak suka skip aja Bagaimana jika seorang gadis bernama Dea mengalami mimpi...