Chapter 7

370 50 8
                                    

"Nah gaara, kau bisa duduk di samping kiba." Kiba yang duduk di samping meja sakura pun berdiri.

"Kyaa, bukankah dia tampan?" Ucap ino berbisik pada hinata.

Hinata hanya mengangguk kecil, dan kelas pun dilalui dengan tenang.

Kriiingggg!!

Bunyi bel menandakan jam istirahat pun berbunyi. Kakashi mengakhiri pelajaran dan segera keluar dari kelas. Para Siswi mulai memgerubungi meja gaara. Sedangkan sakura dkk sudah menyerbu kantin sebelum ramai.

"Gaara-kun apa kau punya pacar?"

"Gaara-kun boleh minta nomor hpmu??"

"Gaara-kun duduk denganku saja yah?"

Pertanyaan2 seperti itu terus keluar dari para siswi.

"Hey Gaara, ayo ke kantin." Ajak kiba sang teman sebangku.

Gaara hanya mengangguk dan mengikuti kiba, meninggalkan para siswi yang menghela napas kecewa.
Kiba menjelaskan beberapa ruangan yang mereka lewati saat menuju kantin. (Kiba teman yang baik😗).

Dikantin

Gaara dan kiba berjalan menuju stand ramen untuk memesan. Tanpa sengaja, gaara menyenggol sakura yang sedang berjalan membawa nampan ramen.

Splash

Toneri, ino, dan hinata syok melihat mangkuk ramen sakura yang terjatuh di atas kepala senior mereka.(nggak panas kok kuah ramennya. Aku bakal menjaga keamanan karakter di cerita ini).

"KAU...BERANI-BERANINYA!" Amarah senior itu terhenti ketika melihat siapa yang menjatuhkan ramen itu kepadanya. Yah, senior itu adalah sasuke.

"Ah, maaf" ucap sakura meminta maaf.

"K-kau" ucap sasuke terbata dengan wajah memerah malu.
Ia tidak menyangka akan bertemu dengan gadis ini dalam keadaan memalukan seperti ini. Rambut lepek dengan mangkuk ramen diatas kepala, sangat tidak keren.

Adegan diatas terinspirasi dari komik beauty pop

Adegan diatas terinspirasi dari komik beauty pop

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ah maafkan aku. Aku yang menyenggolnya tadi." Ucap gaara membela sakura yang ia senggol.

Melihat keadaan kacau, Narutopun menarik sasuke untuk mengganti seragam dengan baju olahraga mereka.

"Kau tak apa??" Tanya gaara tak enak hati. Di hari pertama ia sudah menyebabkan kekacauan. Sakura hanya mengangguk dan mulai berjalan pergi

Sret

Gaara menarik tangan sakura dan menatap langsung pada matanya.

"Maaf" ucapnya

"Ya" balas sakura dan langsung pergi.
Diikuti teman2nya.

"Kelihatannya dia marah" ucap gaara pada kiba

"Jangan dipikirkan. Sakura memang seperti itu, dia tidak marah" ucap kiba sambil mengingat kejadian minggu lalu yang selalu membuatnya merinding ngeri.

Sakura Anak NolepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang