Cindy Andika Fiona

0 0 0
                                    

Nomor urut 05

Judul: Pahlawan Heroik Pemberantas Koloni Nyamuk
Oleh: Cindy Andika Fiona

Isi pentigraf

Dilaporkan pada kediaman saya, banyak sekali tersangka pencucian darah manusia berkeliaran bebas. Jika hanya gatal atau efek samping bentol yang dirasakan, masih wajar. Namun, karena ulah tersangka, keluarga saya tepatnya adik saya yang masih imut dan lucu menjadi salah satu korban terdampak. Keadaan adik saya, Rio sungguh mengenaskan dan memprihatinkan. Oleh sebab Rio panas tinggi tak turun-turun dan kami khawatir, akhirnya Bapak dan Ibu membawanya cek untuk segera ditindak lanjut ke Puskemas terdekat.

"Pak, kenapa tidak langsung ke rumah sakit saja?" tanya Ibu.

"Masih tanggal tua, Bu. Kalau belum parah amat kita ke puskesmas dahulu, siapa tau lebih murah," ucap Bapak menenangkan istrinya. Ibu hanya bisa manut mengingat untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari saja sulit apalagi ini udah keadaan tanggalan kejepit.

Mantri puskesmas bilang kalau adik saya harus segera dirujuk ke rumah sakit mengingat kondisi peralatan di puskesmas tidak memadai. Kemungkinan Rio terkena demam berdarah  dan harus diopname beberapa hari. Lalu Bapak mengutarakan kendala ekonomi keluarga kami. Keluhan disertai lirik manja bapak berhasil meluluhkan hati mantri sehingga kami mendapatkan rekomendasi surat rujukan untuk bisa melakukan pengobatan rumah sakit secara gratis.

Kami bergantian menjaga Rio. Pasukan nyamuk yang semakin mengkhawatirkan membuat Ibu memasang perisai tebal agar tak ada lagi keluarga kami yang sakit terserang demam berdarah seperti Adik. Kepekaan Ibu kini semakin terasah tajam. Jika ada "nging" suara mereka datang, bermodalkan senjata sapu lidinya, Ibu menajamkan aksi untuk membunuhnya lalu didata khusus pada buku bendahara. Akhirnya keluarga kami kembali berkumpul dan sehat berkat Ibu, pahlawan heroik pemberantas koloni nyamuk di rumah tanpa ada rasa tega.

Titimangsa: Kota Hujan, 26 Agustus 2022
Instagram: @cindyandikaf (https://instagram.com/cindyandikaf)

Karya Keluarga SLR Part 46Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang