Ajeng Nilam Sari

1 0 0
                                    

08

Segerombolan Nyamuk Dan Pintu Penipu
Oleh: Ajeng Nilam Sari

Malam ini hujan kembali mambasahi kota ini. Ditemani segelas susu cokelat, aku teringat suatu malam di rumah lamaku. Pada saat itu malam kian larut, kesunyian pun menyergap. Dingin dan temaramnya malam. Menemaniku menjelajahi hutan kata. Sebagai rutinitasku sebelum memejamkan mata. Hingga suatu saat terlihat jelas diekor mata, bayangan sesosok kecil ditirai jendela kamar. Seketika aku berkata "Siapa disana?" tak terdengar sedikitpun sahutan. Hanya ada dengung yang semakin jelas ditelinga. Tiba-tiba bayangan tersebut menghilang entah kemana. Disaat itu juga aku bangunn dari tidurku, berjalan menuju jendela dengan buku yang terbuka, tidak ada angin lalu kenapa kenapa tirai jendela bergerak bergerak dengan sendirinya? Dengan segenap jiwa aku singkap jendela tersebut, seketika aku terkejut 😳 Tersentak, aku menutup buku dan berteriak memanggil nama ibu, "Kyaaaa, Ibuuu tolong aku," teriakku.

Aku berlari tak tentu arah menuju pintu kamar. Aku membuka pintu kamarku dan malah terjedud pintu sialan itu. Terjatuh dengan tidak etestisnya, bukuku terjatuh entah kemana dan pantatku menjadi korban setelah dahiku terbentur pinggiran pintu. Sial, aku lupa pintu kamarku menipu, bentuknya yang tidak simetris dengan cat yang berbeda pula.

Dengan bibir terus menggerutu aku berdiri dari posisi jatuhku, sedangkan ibu dan ayah melongo dengan ekspresi yang sungguh menyebalkan sembari menahan gelak tawa mereka. Aku hanya meringis sambil berkata pada ayah serta ibu, "Ibu, ada segerombolan nyamuk di tirai jendela kamarku. Ayah, aku tidak mau tau, pokoknya cat pintu ku harus diganti, pintuku harus simetris," Seketika tawa ibu dan ayah pecah, mereka terbahak-bahak menertawakan nasibku. Ini semua gara-gara segerombolan nyamuk tak tahu diri dan pintu penipu itu. Malam yang buruk.

Titimangsa: Tegal, 26 Agustus 2022

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Karya Keluarga SLR Part 46Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang