6.

471 73 9
                                    

AY AY, saya balik, apakah kalian merindukan saya? ASKSKSKK lupa kalo aku nulis book ini bnr maaf ya. Kalian masih baca inikan?
———————————————————————
.
.
.
.
.
.

Mengetahui bahwa yang ia tabrak adalah Hanwool phi, sekaligus teman masa kecilnya,[Name] rasanya ingin kabur.

Kenapa ya? Entahlah [Name] sendiri bahkan tak tau. Ia ingin pura-pura tak kenal tapi sepertinya dirinya ini telah mengeluarkan reaksi kaget seperti menyadari seseuatu. Rasanya ingin menghilang, sekarang yang bisa dilakukan [Name] saat ini adalah sok prenli.

"Loh Han?Dah lama ya ga ketemu, apa kabar ni? Masi inget gue ga?" Ucap [Name] dengan senang pdhl mah dia lagi nyusun rencana buat kabur.

Hanwool tersenyum saat mendengar ucapan teman masa kecilnya itu,ternyata [Name]nya itu tak berubah sama sekali.

"Benar, sudah lama ya kita tak bertemu, kabarku baik bagaimana dengan mu? Dan tentu saja aku mengenalmu ya kali aku melupakan teman masa kecilku yang sangat kusayang ini." Balas Hanwool dengan senyum ramahnya.

"Haha bisa aja lu Han, btw lu sekolah disini juga?" Ucap [Name] mencoba basa basi terlebih dahulu.

"Ya iyalah, yakali gw cuma mampir kesini doang terus balik ke sekolah gw."

"Hehe iya si, tapi bisa kan gitu lu cuma mau liat SMA gw ini gitu."

"Benar si." Balas Hanwool.

Sekarang, suasana benar-benar sepi tidak ada yang berbicara sama sekali.

Namun ini adalah waktu yang tepat bagi [Name] untuk melarikan diri, ia tak tahan ia sudah kehabisan topik pembicaraan. Apalagi yg ditemuinya adalah seorang anak mafia!

[Name] sudah tak kuat, ia sudah ketar ketir berada di hadapan anak mangfia rill ini.

"Han,gw pergi dulu ya gw mau masuk kelas dulu dadah." Ucap [Name] dengan senyum ramahnya.

Ia segera melangkah kan kakinya tuk pergi dari tempat itu, tapi sayangnya Hanwool mengetahui niat [Name] yang ingin kabur.

Hanwool memegang pergelangan tangan [Name] dan berbicara "kamu mencoba kabur kan? Kenapa kamu mencoba kabur?lebih baik kamu makan siang denganku aku akan mentraktir."

Hanwool ia tau betul apa yang teman masa kecilnya suka, jadi sekarang mau tak mau [Name] harus menerimanya.

"Em.. y-ya boleh kok." Dengan gugup [Name] menerima ajakan Hanwool.

'ck dasar Hanwool tai, gw mau pergi malah lu jegat dasar k****l dh gitu ubanan lagi cuih.' batin [Name] merasa enggan menolak ajakan temannya tapi, mau bagaimapun ia tidak bisa menolaknya karna Hanwool akan terus memaksanya dengan cara lain agar ia bisa menerima ajakannya dan menemani nya.

Hanwool menarik tangan [Name] dan membawa(baca; menyeret) nya pergi ke kantin.

A/N ; "emg dasar manusia ubanan. Gajelas bat lo narik-narik orang."

Abaikan lanjut.

[Name] sedikit terkejut karna tiba-tiba Hanwool menyeret tangannya dan berjalan. Ia sempat ingin jatuh, tapi untung saja [Name] bisa menjaga keseimbangannya.

Merasa sudah lelah dengan tingkah laku manusia ubanan itu, [Name] menepis tangan Hanwool yang memegang tangan kirinya itu.

"Han lu kaya anjg bener dh Han, gw tadi hampir jatuh gagera lu narik narik org sembarangan tai. Gw ga jadi ikut ah males sama lu." Ucap [Name] dengan nada sedikit ditinggikan.

"Yah.. sayang sekali, padahal tadi aku ingin mengajakmu makan makanan yang kau ingin kan apa pun itu." Ucap Hanwool, sebenernya ia tak mau membuang uangnya hanya untuk manusia yg tak berguna, tapi ini [Name] jadi ya gapapa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 16, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TWINS?! || Study group X readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang