secret 1

2.1K 155 22
                                    

Alexander dan Natasha tersenyum begitu cerah ketika melihat mobil sang papa mendekati gerbang pintu masuk sekolah mereka, walaupun hampir setengah jam lamanya mereka menunggu jemputan mereka.

"Maaf sayang, papa terlambat menjemput" Gulf menatap anak kembarnya dengan rasa bersalah.

"Tidak apa-apa papa, di mana Paw Paw?" Natasha tersenyum ceria,

"Paw Paw sedang tidur di temani uncle Win dan phi Tine, terimakasih Miss sudah menemani Alex dan Nata" Gulf memberikan salam kepada guru Alex dan Natasha yang dari tadi menemani Alex dan Natasha menunggu di sekolah.

"Tidak apa-apa tuan Gulf, kalau begitu saya permisi dulu" sang guru memberikan senyum kepada Gulf dan beranjak masuk kedalam gedung sekolah.

"Ayo kita pulang sayang, papa membuatkan makan siang kesukaan kalian hari ini" Gulf membuka pintu untuk kedua anaknya.

"Phi Tine ada di rumah pa?" Alex bertanya penuh antusias dia sangat senang bermain dengan kakak sepupu nya itu.

"Iya sayang, phi Tine sedang menunggu Alex dan Natasha pulang" Gulf kemudian masuk ke kursi penumpang di belakang sopir. Alex sedikit curiga ketika di mobil terdapat seorang laki-laki dengan jas hitam lengkap, terlebih ketika keluar dari sekolah Alex melihat sebuah mobil mengikuti mereka.

"Papa, phi Tine tidak sekolah? Kenapa phi Tine pulang lebih cepat dari pada kami?" Natasha bertanya pada Gulf yang sedang duduk di sebelahnya sedangkan Alex duduk di kursi paling belakang.

"Phi Tine baru pulang dari liburan sayang, phi Tine sudah menyiapkan berbagai oleh-oleh untuk kalian" Natasha yang mendengar itu langsung mengerutkan kening, dia teringat sesuatu.

"Bukannya jadwal pulang phi Tine dan keluarganya baru satu Minggu lagi pa?" Alex menjawab bertanya terlebih dahulu.

Alex adalah anak yang cerdas,walaupun usianya baru sembilan tahun tapi dia tau ada yang salah dengan keluarganya, di tambah pengawalan mereka yang semakin di perketat sekarang. Dan kepulangan keluarga Daddy Bright dan papa Win yang di percepat, Alex tau ada sesuatu yang tidak beres.
.
.
.
.

"Maafkan phi yang mempercepat liburan kalian Bright, dan maaf mengumpulkan kalian secara mendadak di ruangan ini" Bright menatap bersalah orang-orang yang berada di ruangan ini.

"Aku tidak masalah Mew, jadi Art sudah bebas sekarang?" Tay bertanya pada adik iparnya itu. Dan Mew menganggukkan kepalanya.

"Apa dia memiliki rencana jahat untuk keluarga kalian lagi phi?" Zee mengepalkan tangan. Art benar-benar sialan menurutnya, bahkan ketika masih berada dalam penjara dia masih merencanakan kejahatan untuk Mew dan keluarganya.

"Ayah sangat tau Mew apa yang dipikiran lelaki itu, segera perketat keamanan untuk anak dan cucu-cucu Ayah" Mario berkata tegas. Dia tidak akan main-main lagi dengan art kalau perlu dengan segera dia akan membunuh Art.

"Aku sudah menyiapkannya ayah, tapi aku rasa kita mempunyai masalah yang lebih besar dari itu" ucapan Mew membuat lima orang di ruangan itu terkaget.

"Sebuah email telah masuk kedalam email kerjaku hari ini, dan itu dari Kim Changmin" Mew memberikan salinan email yang sudah di print kan oleh Mark asistennya.

"Dia ingin bekerja sama dengan mu? Bukannya kalian sedang memperebutkan tender dari perusahaan Australia?" Tay menatap Mew bingung tapi setelah membaca email itu Tay langsung menegang.

"Darimana dia tau tentang operasi itu? Bukannya semua tentang operasi sudah berhasil kau tutup Mew?" Sang ayah bertanya pada menantunya itu.

"Apa dia mengancam phi dengan ini demi tender perusahaan Australia?" Zee meletakan kertas yang baru di bacanya di atas meja.

DIVORCE : SECRET SEASON 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang