kinara-01

7 1 0
                                    

Senja, apa yang terlintas dibenak kalian ketika mendengarkan kata senja? Indah, namun hanya sesaat. Senja banyak mengajarkan kita arti kehidupan yang sesungguhnya bahwa  yang datang di kehidupan kita juga akan meninggalkan kita sewaktu-waktu. Layaknya Darren, dia begitu hangat dan penyayang terhadap Kinara namun entah masalah apa yang dilakukan kinara sehingga membuat Darren marah besar dan menjauhi Kinara bahkan berubah menjadi dingin dan kasar .

Hari ini tepat 16 tahun usia Kinara, biasanya Darren selalu memberikan kejutan untuk Kinara. Tapi berbeda kali ini. Dia hanya merayakan hari ulang tahun nya bersama ayah dan bunda nya.

“ Selamat bertambah usia sayang nya bunda, semoga di usia sekarang Allah selalu menjaga Kinara ya nak. Dan sukses dalam segala bidang dan bisa apa ya... pokoknya yang terbaik doanya buat anak bunda tersayang.”Bunda memeluk Kinara dengan penuh kasih sayang. Kinara adalah anak tunggal, dia dibesarkan dengan kasih sayang yang penuh oleh kedua orang tua nya, namun dia di didik keras oleh ayah nya untuk jadi anak yang mandiri, bahkan tak jarang setiap ajang perlombaan ayah nya selalu meremehkan dia ketika dia gagal dalam perlombaan bulu tangkis tahun lalu, tapi soal kasih sayang ayah nya tak pernah melewatkan nya sedikit pun seperti saat ini. Ayah Kinara tipekal orang yang cuek, tegas namun perhatian terhadap Kinara. Seperti saat ini perayaan ulang tahun Kinara yang ke-16 tahun dia diberikan laptop berlogo apel. Kinara sangat senang, karena laptop inilah yang dia idamkan sejak dlu.

“Ayah..., terimakasih banyak. Ayah adalah ayah terhebat di dunia ini. Kinara sayang banget sama ayah. ” Kata Kinara seraya memeluk ayahnya. Ayah hanya mengelus puncak kepala kinara seraya tersenyum penuh.

Malam hari Kinara kembali melihat hp nya, tak ada pesan ataupun panggilan tak terjawab yang ia dapatkan. Hanya beberapa pesan WhatsApp dari sahabat perempuan dia. Kinara menghembus nafas pelan, dia berharap sebuah ucapan selamat ulang tahun dari Darren, sayang Darren masih dingin terhadapnya. Dia bahkan sampai saat ini terus memikirkan kenapa Darren begitu membencinya saat ini. Padahal 1 tahun lalu hubungan mereka masih baik-baik saja.

“Lo kenapa sih Darren, kenapa Lo jauhin gue. Kalo gue punya salah sama Lo harus nya Lo bilang jangan justru menghilang gini Lo jauhin gue tiba-tiba. Kan nyesek gue nya.”

Sebuah ringtone berbunyi keras menandakan adanya panggilan masuk, seketika Kinara buru-buru mengangkat hp nya yg berbunyi. Sayangnya panggilan itu bukan dari Darren melainkan dari wakil ketua OSIS yah, Affan. Dia Affandra atau yang lebih dikenal sebagai Affan. Seperti namanya 'penguasa bumi'   dia sangat arogan, sombong dan suka berkuasa. Namun dia ada sisi baiknya yaitu suka menolong, meskipun terkenal arogan dan sombong dia sangat peduli terhadap orang lain. Yah meskipun arogan. Dia akan bersikap sombong atau arogan apalagi tak dekat dengan orang tersebut.

“akhirnya Lo angkat juga panggilan gue, lo dimana?.” Affan, lelaki yang membantu aku saat aku hampir dilecehkan dulu oleh seorang cowok dari SMA bintang harapan. Yah 1 tahun yang lalu aku hampir jadi korban pemerkosaan oleh laki-laki biadab itu. Untung pada saat itu ada Affan dia menolong ku dan sejak saat itu kita berdua kembali dekat.

“ada apa Lo nelpon gue malam-malam gini sih fan.”

“btw selamat ulang tahun ya buat Lo, gue mau kasih info soal Darren, dia akan bertanding malam ini gue gak tau pasti masalahnya sama anak bintang harapan itu apa sampai dia terima tantangannya si kevin, mereka mau balapan liar nar?, Lo Taukan Kevin anak buah nya Bagas yang....” belum sempat Affan melanjutkan kata-katanya Kinara terlebih dahulu mematikan ponselnya. Kemudian mengetik pesan kepada Affan.

Affan jalanan
Temuin gue di dekat persimpangan, gue mau Lo antar gue ketempat pertandingan tersebut. Jangan lama awas lu.

Send

                          Nara
Oke gue otw.

Send

Affan membawa motor nya dengan kecepatan tinggi, sesampai di persimpangan rumah Nara affan menyuruh Nara menaiki motor nya dan mereka pun meninggalkan jalanan persimpangan tadi. Jalanan lumayan sepi sebab jam sudah menunjukkan pukul 01.00 dini hari. Jangan tanya kenapa Nara bisa keluar malam-malam gini, dia sudah izin terlebih dahulu kepada orang tua nya. Dan disini lah mereka berada ditempat pertandingan Darren melawan Kevin bisa dilihat Darren yang mengenakan jaket hitam yang begitu gagah digunakan nya Darren malam ini. Tapi satu hal yang membuat hati Kinara panas, yah perempuan disamping Darren. Siapa dia kenapa Darren tidak risih ketika perempuan tersebut mencium pipi nya. Tidak, bukan itu yang saat ini yang harus dia pikirkan sekarang waktunya menyadarkan Darren bahwa ini berbahaya untuk dilakukan bagaimana kalo nanti ada polisi, ini balap liar dan tidak benar.

“darren?.” teriak Nara dari kejauhan, dapat dilihat reaksi Darren saat ini. Yah terkejut, darimana Kinara tau dia disini itulah yang saat ini dipikiran Darren.

"Ngapain Lo disini? Lo itu budek ya? Harus berapa kali sih gue bilang sama Lo jangan ganggu gue lagi dan yah satu lagi, gue benci liat wajah lo dan Lo itu menjijikkan.” Darren meninggalkan Kinara yang masih berdiam diri ditempat tadi. Air mata Kinara kembali ditahan karena perlakuan Darren, bahkan di hari ulang tahun dia Darren sama sekali gak mengucapkan sepatah dua kata ucapan selamat ulang tahun melainkan hanya cacian yang ia terima.

“nar, Lo gak apa-apa kan?.” bukan jawaban yang Affan terima melainkan sebuah senyuman yang memilukan. Affan paham bagaimana hubungan kedua insan itu saat ini. Darren begitu membencinya, entah perihal apa yang jelas Darren bilang. Dia gadis menjijikkan yang pernah ia temui.

“gue salah apa sih sama Darren, fan?.” bisa ia rasakan suara gemetaran menahan tangis itu. Bukan hanya kali ini ia mendapat cacian dari Darren, bahkan hampir setiap hari kata cacian keluar dari mulut Darren untuk Kinara. Gadis murahan, menjijikkan, sok polos dan gadis jelmaan iblis. Tapi lihatlah Kinara terus berusaha selalu mengejar Darren untuk meminta jawaban dari alasan dia menjauhi Kinara. Tapi Darren yah tetap Darren si most wanted yang terkenal dengan sebutan es batu. Dingin dan cuek serta tegas dan menakutkan.

“apa sebaiknya kita balik aja nar, ini juga udah malam banget gue takutnya orang tua Lo khawatir?.” Affan benar. Ini sudah pukul 02.00 dini hari. Akhirnya Kinara pergi meninggalkan tempat pertandingan tersebut. Kinara gadis yang baik, entah kejadian apa yang membuat Darren begitu marah kepada Kinara. Bahkan sampai saat ini tak ada jawaban dari setiap pertanyaan yang Kinara lontarkan kepada Darren.



Darren


Jakarta, 29 Agustus 2022

DarrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang