Chapter 3 (Shin Hyejin POV)

27 7 0
                                    

Shin Hyejin POV

"Aduhh... "

Aku mengusap kepalaku yang terasa sakit. Memori di kepalaku terus berputar.

Ah, betul.

Aku dan teman-temanku baru saja mati tapi anehnya ada yang menghidupkan kami kembali. Ia menyebut dirinya sebagai dewa kehidupan?

Hah, kepala ku sakit jika mengingat kembali.

"Hey, nak!"

Aku merasa tepukan di bahuku. Karena kaget aku sontak membuka mataku. Seorang nenek yang menatapku dengan raut wajah khawatir. Aku langsung bangun.

Aku baru sadar bahwa aku tertidur dari bangku panjang. Mataku melihat kesana kemari memperhatikan sekeliling. Orang-orang berlalu-lalang didepan. Juga suara kendaraan yang melaju di atas aspal.

Aku mengedipkan mata ku. Tunggu, dimana Hyun dan Hyeon?

"Nak? Kau baik-baik saja?"

Aku menggeleng kepalaku saat nenek kembali menepuk bahuku.

"A-aku baik-baik saja" kataku tersenyum tipis.

"Baiklah." kata nenek masih menatapku dengan wajah khawatir. Ia pun melangkah pergi dari sana meninggalkan diriku.

"Haa.... Dimana ini?" Gumamku menatap gedung-gedung tinggi disekitar.

[ Halo Tuan!]

Aku berkedip pelan menatap layar transparan di depanku. Tiba-tiba saja kepalaku sakit.

"Arggh..." Erangku sedikit kesakitan.

[ Aduh! Maaf tuan! Sepertinya ingatan anda belum stabil ]

" Daripada itu sekarang aku ada di mana?" Kataku mengusap pelan kepalaku.

[ Anda sekarang berada di distrik Jung-du ]

[ Stasiun Chungmuro berada di dekat sini ]

"Artinya aku berhasil masuk novel? Sungguh!?!?" Aku menahan diri untuk tidak melompat kegirangan.

[ Benar, anda dan lainnya berhasil memasuki dunia novel ]

'kukira tadi itu hanyalah ilusi. Heh, dewa kehidupan?'

"Lalu dimana Hyun dan Hyeon"

[ Mereka masih berada dalam area Seoul tapi saya tidak tahu di mana]

Aku menghembus napas pelan. Aku harap mereka dua baik-baik saja. Apa Hyun sedang bersama Hyeon? Atau mereka terpisah?

Aku harap bisa bertemu secepatnya.

"Ngomong-ngomong semuanya kelihatan baik-baik saja. Apa skenario pertama belum terjadi?"

[ Skenario pertama akan terjadi 1 Minggu lagi ]

Satu minggu itu waktu yang lebih dari cukup untuk menyiapkan semuanya.

"Hari mulai sore sebaiknya aku pulang"

Aku beranjak dari bangku taman. Banyak hal baru yang kulihat disini. Aku menikmati semuanya sampai aku menyadari sesuatu.

"Dimana rumahku?"








Jam 17.49...

"Haa.... Akhirnya sampai juga" aku meraih kenop pintu lalu memutarnya. Butuh waktu baginya untuk mencari tempat tinggalnya sekarang tapi untunglah ia bisa pulang.

"Aku pulang" kataku melepas sepatu lalu meletakkannya di rak. Aku mencari saklar lampu lalu menyalakannya.

Aku pun menuju dapur untuk minum air karena haus. Pandanganku mengarah pada sebuah foto yang di gantung didekat pintu. Seorang anak laki-laki dan seorang kakek tua. Wajah mereka tampak bahagia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 22, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Only We Know The End Of This Story (Ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang