Belum Ada Judul

2 0 0
                                    

"Persahabatan antara dua orang yang berbeda gender pasti selalu ada diantara salah satunya yang pada akhirnya mempunyai rasa cinta."

Dahulu aku selalu tidak menyukai kata-kata tersebut, banyak orang yang beranggapan bahwa persahabatan seperti itu pasti akan berakhir dengan jatuh cinta salah satu pihak. Tapi sekarang aku baru menyadari bahwa itu adalah fakta yang terjadi kepada diriku sendiri.

Kisah ini adalah kisah persahabatan ku dan Tasya orang yang sudah menjadi sahabatku selama 5 tahun lamanya, awal mula perkenalan kita disaat kita masih menjadi mahasiswa baru. Dari dulu aku selalu merasa senang mempunya sahabat seperti Tasya, bagiku Tasya adalah orang yang sangat relevan untuk dijadikan seorang sahabat. Dia selalu menjadi tempat ku berkeluh kesah dengan hal yang aku hadapin, dan dia juga selalu ada di saat aku dalam keadaan yang sangat down.

Dulu kita berjanji untuk menjadi sahabat selamanya. Sampai pada akhirnya setelah 5 tahun ini entah apa yang membuat aku merasakan jatuh cinta kepadanya, sejujurnya aku takut untuk mengungkap perasaan ini kedia, tapi aku bukanlah orang yang mampu menyimpan sesuatu, kalau ada sesuatu yang tidak mengenakan pasti selalu aku ungkapkan, dan itu selalu menjadi kelemahan ku selama ini.

Hari ini aku dan Tasya berjanji untuk ketemu di salah satu restoran jepang, karena aku dan dia sangat menyukai makanan Jepang.

Aku mengambil handphone lalu mengirim pesan pada Tasya
"Sya nanti jadikan pulang kantor kita ke Midori Resto."

5 menit kemudian Tasya membalas pesanku.

"Iya Van jadi kok, tapi nanti gue bareng temen kantor gue ya." Balas Tasya

"Okay deh Sya, gue juga udah reservasi ya, nanti sebutin nama gue aja pas udah nyampe disana." Balasku.

"Hahaha, gercep juga lo" Balas Tasya.

"Iyaa kan lo tau itu tempat gimana ramenya, makanya gue reservasi dulu biar kita dapet tempat." Balasku.

"Iya iyaa, yaudah gue lanjut kerja dulu yaa sekarang." Balas Tasya.

"Okay Sya, See you disana." Balasku.

Tiba waktunya pulang, aku langsung menuju resto tempat dimana aku dan Tasya akan bertemu.

Sesampainya disana aku sudah melihat Tasya dan temannya duduk disalah satu tempat yang ada diresto tersebut.

Langsung saja aku mendatangi mereka.

Sesampainya ditempat mereka aku langsung duduk ditempat yang berhadapan dengan Tasya.

"Eh kok lama banget Van?" Tanya Tasya kepadaku.

"Tadi macet banget Sya, lo enak kantor lo ga jauh dari sini." Jawabku.

"Ya itu mah udah derita lo, hahahah" Ucapnya sambil tertawa meledek ku.

"Brisik lo ah malu sama abang sebalah sana, suara lo kegedeann banget Sya." Ucapku sedikit kesal.

"Yee biarin ajaa, ga peduli gue. Oh iyaa kenalin nih temen kantor gue." Ucap Tasya sambil melihat ke arah temen kantornya.

Aku langsung mengarahkan tanganku ke temen kantornya untuk berjabat tangan.

Temen kantor menyambut tanganku juga.

"Halo Namaku Evan sahabatnya Tasya, salam kenal." Ucapku memperkenalkan diri ke teman kantor Tasya.

"Hallo Evan salam kenal juga, Aku Tina temen kantornya Tasya." Ucap Tina sambil menatapku dengan tersenyum.

"Udahkan kenalanannya, nah sekarang kita pesen makan dulu ya." Ucap Tasya.

"Iyaaa sya, lo pesen aja nanti gue yang bayar semuanya." Kataku.

.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang