1 telat

674 40 3
                                    

Halo ada season 2 nih dari ayah teman 🙈

"PAPI PAPI! AYO BURUAN TELAT!"

"ADUH LE SABAR PAPI JUGA LAGI NYIAPIN BEKAL BUAT AYAH MU"

"PAPII!"

yah seperti ini lah pagi hari di keluarga kecil Lee ini, renjun yang sejak dari awal memang
Masih bersekolah walaupun statusnya sekarang adalah seorang istri. Para warga sekolah pun belum mengetahuinya hanya mereka tahu tentang chenle yang menjadi anak renjun.

Mereka berdua sampai di sekolah tempat waktu, iya tepat gerbang di tutup:v

"yah gimana le ini le"

"lele juga bingung pi"

Saat chenle sedang melamun memikirkan bagaimana caranya agar bisa masuk, ia melihat jisung yang sedang berjalan di dekat gerbang.

"JISUNG!" chenle meneriaki jisung, jisung pun menengok guna melihat siapa yang memanggil.

"loh chenle sama kak renjun kan?" jisung pun menghampiri mereka berdua.

"jisung jisung bantu kita plis, bukain gerbangnya" bujuk renjun.

"jisung tolong, ini gara gara ayah! Ayo jisung plis" jisung bingung harus apa..

"lewat belakang, jangan di sini ada cctv" bisik jisung.

Renjun dan chenle pun akhirnya bisa masuk sekolah dengan di bantu jisung lewat gerbang belakang, benar benar gara gara Jeno! Iya Jeno susah bangun tadi pagi jadi renjun kesusahan dan akhirnya telat.

di kantor muka Jeno benar benar di tekuk lemas karena kena marah istri tercintanya. Mark yang dari tadi menemani Jeno pun heran.

"kenapa Lo? Lagi berantem sama renjun?" Jeno menganguk "pantes muka Lo kusut banget kek baju belom di setrika"

"berantem kenapa Lo?"

"gue bangun telat, terus kayaknya renjun sama chenle telat ke sekolah. Nanti kalo gue gak dapet jatah gimane"

"yaelah gue kira apaan, dah dah kerja kerja!"

••••

"kusut banget tu muka Napa?" tanya deawi pada renjun dan chenle yang sedang duduk di kursi kantin.

"buju buset emak anak sama aje kaga di jawab gue" akhirnya deawi memutuskan duduk di bangku dekat renjun. Setelahnya Haechan dan hyunjin pun datang.

"nape sih wi" hyunjin bertanya tanya kenapa deawi mukanya kesal begitu.

"noh liat, temen lu" deawi menunjuk renjun dan chenle.

"anjing, lu berdua Napa dah kusut bener" hyunjin bertanya namun sama saja tidak di jawab.

"lo berdua kenapa?" sekarang giliran Haechan yang bertanya.

"gue kesel sama ayah, gara gara ayah tuh kita telat! Sebel gue"

"yaelah cil gue kira paan" Haechan pun ikut duduk bergabung mereka.

"pantesan Reina pergi, gak betah kali ya sama mas jeno"

"omongan Lo anjir di jaga ren" ucap bersamaan Haechan, deawi dan hyunjin.

"ih tapi iya juga ya, apa mama dulu gitu ya?"

"gak le papi Lo bercanda doang itu" jujur saja renjun saat ini dalam fase capek capeknya renjun tidak ingin ada barang sedikit pun masalah di hidupnya. Iya dulu menyutujui lamaran Jeno juga karna ayah yuta.

Renjun ingin rasanya kembali ke masa lalu, untuk membatalkan lamaran Jeno. Namun itu mustahil di dunia ini tidak ada yang seperti itu.

"Reina tolong aku, aku ga sanggup kita tukeran tempat aja gimana?" batin renjun di dalam lamunannya.

Entah apa yang terjadi kepada renjun tiba-tiba pusing dan pandangannya menjadi gelap hitam semua, renjun yang tak kuasa menahan sakit yang ada di kepalanya pun jatuh pingsan.

"PAPI/RENJUN!"

Chenle, hyunjin, Haechan dan deawi pun cepat membantu renjun yang pingsan, chenle yang panik itu langsung mengabari Jeno yang sedang di kantor.

"renjun liat aku? Ayo buka mata mu renjun!" ya renjun di larikan ke rumah sakit karena tadi sudah di bawa ke UKS namun kata penjaga renjun bukan sekedar pingsan saja jadi sekolah memanggil ambulans untuk membawa renjun pergi ke rumah sakit.

Renjun tergeletak lemas di atas nakas rumah sakit itu dengan infus yang berada di tangan kiri nya dan alat bantu bernafas di hidungnya.
"renjun maaf..." Jeno tahu renjun kelelahan karena dirinya ia merasa bersalah kepada renjun, Jeno tak ingin kejadian beberapa tahun lalu terulang lagi.

Beberapa tahun lalu, saat chenle baru saja memasuki sekolah dasar menengah.

"sayang anak mama ayo bangun jangan sampai telat di hari pertama mu masuk ke SMP!"

"lima menit lagi maaa"

"bangun atau uang jajan mu akan mama potong Lee chenle."

"yayayaya" chenle bangkit dengan lemas ke kamar mandinya dan berusaha untuk tetap membuka mata.

"lee Jeno! Bangun kau mau bekerja tidak! OH TUHAN TENAPA ANAK DAN AYAH SAMA SAMA SUSAH BANGUN!?"

okey Jeno terbangun karena teriakan Reina, dan chenle dia langsung tidak mengantuk lagi...

Okey mereka sekarang sudah rapi dengan kemeja Jeno dan seragam putih biru milik chenle, "sayang pakaikan" Jeno menyerahkan dasinya "oh ayolah bayi besar siapa ini, lihat bahkan ayahnya kalah dengan anaknya"

"aku hanya seperti ini padamu Reina"

"enggak kata dada doyoung kau seperti ini dulu padanya"

"dada berbohong seorang Lee jeno gak seperti itu"

"ekhemm! Ayolah lele hampir telat mama!"

"iya ya sudah ayo berangkat!" Reina mengantar chenle ke sekolah dan Jeno pergi bekerja di kantor. Sungguh pagi yang menyebalkan bagi Reina tapi ini adalah rutinitasnya bagaimana lagi?

Setelah mengantar chenle, Reina mampir ke minimarket untuk membeli isi kulkas dan bahan masak buat besok, saat Reina ingin mengambil sebuah jus ada anak SMP juga yang tengah ingin mengambilnya. Hey sekarang jam sekolah kalian tau? Mengapa anak ini di sini!? "hey nak kenapa kau tak sekolah, sekarang jam sekolah kau tahu?" anak itu kebingungan "aku masuk jam setengah sembilan Tante, dan sekarang masih jam tujuh" Okey Reina paham sekarang, anak ini kelas delapan jadi ia tidak ikut ospek.

Dan kalian pasti tahu anak ini siapa.

Sekarang Reina sudah sampai di rumah, ia memutuskan untuk menata isi kulkas terlebih dahulu lalu menaruh tubuhnya di sofa dekat tv.
"huh tulang ku mau parah semua rasanya"

"AYAH!" Jeno tersadar dari lamunannya "hah? Iya le kenapa?" chenle menunjuk jari jemari renjun yang bergerak, Jeno pun menekan tombol yang ada di dekatnya.

Halo halo kemarin ada yang mau kisah nya Reina dan aku akan ceritakan di sini, namun season 2 ini tidak semua menceritakan kisah Reina di sini kita akan melihat perjuangan seorang Lee renjun.

TEMAN ANAK KU (norenle)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang